🔥 NK 17

10.7K 611 19
                                    

Karina memandang aneh pada dua temannya yang tersenyum ke arah papan tulis sembari menopang dagu, ia meletakkan tas punggungnya di atas meja dan mendudukkan dirinya.

Pandangannya masih tak lepas dari Winter dan Giselle yang duduk bersebelahan dibelakangnya.

"ada apa dengan kalian?"

"hehehehe....." keduanya malah tertawa bersamaan, bukannya menjawab pertanyaan Karina.

Karina bergedik, kedua temannya terlihat sangat menakutkan pagi ini.

"aku tak menyangka, kami melakukannya" ujar Giselle dengan wajah berseri.

"apa yang kalian lakukan?"

Giselle membuka 2 kancing teratasnya dan membuka sedikit seragam sekolahnya.

"yak! Kau gila?!" pekik Karina, buru-buru menutup kembali seragam Giselle.

Terdapat banyak bekas kemerahan di area dada Giselle.

"kami melakukannya setelah menonton..... Akk!!!! Aku malu" Giselle menutup wajahnya yang merona.

"kau sungguh gila Giselle, bagaimana bisa kau menyerahkan mahkota mu pada Haechan? Jika Haechan meninggalkanmu, apa yang akan kau lakukan hah?" tanya Karina mengebu-ngebu.

Giselle mengangkat wajahnya "yak! Kami tak melakukan sejauh itu, hanya sebatas..... Ya menyetuh.... Area.... Aish! Aku tak bisa menjeleskan lebih detail".

Karina memicingkan mata nya, ia tak percaya dengan pengakuan Giselle.

"sungguh! Hanya itu, tak lebih" tambah Giselle ketika melihat tatapan Karina.

"lalu apa yang terjadi denganmu? Apa kau juga menontonnya bersama Jaemin?" tanya Karina, kini ia menatap ke arah Winter.

Winter segera menggelengkan kepalanya dengan kuat sambil mengibaskan tangannya.

"lalu?"

"t-tidak ada, aku hanya ikut tersenyum, bukankah sesama sahabat harus seperti itu?"

Karina memutar bola matanya dengan malas, ia tau Winter sedang berbohong saat ini.

"sudahlah, lupakan..." Karina mengeluarkan benda perseginya dari dalam saku dan memainkan benda itu.

"apa kalian akan pergi ke tournament basket?" tanya Winter, mengingat tournament yang diikuti Jaemin dan kawan-kawan 5 hari lagi.

"tidak, terlalu jauh" jawab Karina.

"aku juga, sudah pasti tidak pergi" sahut Giselle.

"bagaimana denganmu?" tanya Karina pada Winter.

"Jaemin tak mengijinkanku pergi, apalagi mereka akan menginap 3 hari disana" ucap Winter dengan lesu. Padahal ia ingin sekali menonton tournament itu.

"jangan bilang kau kesepian karna akan ditinggal 3 hari? Apa masih tidak puas serumah dengannya?" sarkas Giselle.

"yak! Bukan begitu, hanya saja aku ingin melihatnya bermain" sahut Winter sembari mendorong pelan bahu Giselle.

***

Winter terus memukul lengan Jaemin, tangan Lelaki itu begitu usil meremas paha Winter sesekali. Keduanya tengah menonton kartun Spongebob di tv ruang tengah.

"ck! Na Jaemin!" Winter melotot ke arah Jaemin sembari melirik ke arah Eomma Jaemin yang sibuk di dapur.

"Eomma sedang sibuk" bisik Jaemin dan melayangkan ciuman singkatnya.

Winter memukul lengan Jaemin lebih kuat, berharap kekasihnya berhenti.

"akh! Yak sakit!" ucap Jaemin sambil menggosok lengannya yang terasa nyeri.

"hentikan atau aku akan memukul adikmu!" desis Winter.

"ah pacarku galak sekali, mana sisi lembutmu hmm?" Jaemin hendak merangkul pinggang Winter, namun gerakannya terhenti karna benda pesergi miliknya bergetar dari balik saku celananya.

Jaemin segera merogoh saku nya dan mengeluarkan handphone nya. Setelah menggeser warna hijau pada layar, Jaemin menempelkan handphone nya di telinga.

"halo Ahjumma?" Jaemin mengusap pipi Winter yang tengah menatapnya.

"asma nya kambuh lagi? Begitu.... Baiklah, setelah makan malam aku akan kesana" Jaemin memutuskan sambungan telfon itu dan kembali mengecup bibir Winter sekilas.

"siapa?"

"Eomma Heejin, katanya asma Heejin kambuh, saat ini mereka sedang ada dirumah sakit, Heejin tak mau makan jika aku tak ada disana" jawab Jaemin dengan jujur, lalu kembali mengecup bibir Winter , ia terlihat begitu gemas dengan bibir merah muda itu sedari tadi.

"yak! Berhenti Na Jaemin" kesal Winter, Lelaki itu hanya tertawa senang melihat ekspresi kekasihnya.

"setelah makan, cepat kesana, jaga Heejin baik-baik, pastikan ia makan" ujar Winter dengan serius.

Jaemin mengangguk dan hendak kembali mengecup bibir Winter, namum gadis itu langsung menahan bibir kekasihnya dengan telapak tangannya.

"Ahjumma! Jaemin nakal!" teriak Winter.

***

Winter menatap ke arah jam dinding yang tergantung dikamarnya, jam  sudah menunjukkan pukul 10 malam, Jaemin masih belum kembali dari rumah sakit hingga saat ini.

Winter terus bergerak dalam baringngya, berusaha untuk tidur, namun sulit rasanya.

Gadis itu langsung mengambil handphone nya yang berada di atas meja belajar saat mendengar bunyi notifikasi.

My Nana 💕
Aku akan menginap di rumah sakit malam ini, sampai bertemu besok pagi, aku mencintaimu.

Winter menghela nafasnya, setidaknya ia sudah mendapat kabar dari Jaemin, gadis itu meletakkan kembali handphone nya dan membenarkan posisi tidurnya.

Sebisa mungkin Winter menepis rasa cemburunya, Heejin sedang sakit saat ini. Ia tak boleh egois.

Winter segera memejamkan matanya, hingga beberapa menit kemudian, dengkuran halus mulai terdengar.











Hey dj play the song.

Naughty Kiss ( Jaemin X Winter )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang