Histoire 1

217 21 1
                                    

Aku merapikan kertas – kertas berisi script sembari menunggu beberapa lagu dan iklan selesai diputar. Memandang ke arah pintu berlapis kaca buram yang menampilkan tujuh siluet gadis – gadis re : bintang tamuku hari ini. Seorang staff memanggil gadis – gadis itu, karena tepat setelah lagu ini berakhir acara akan dimulai. Mereka memasuki studio satu persatu. Aku membungkuk memberi salam, yang kemudian dibalas dengan cerahnya. Dadaku menghangat melihat seorang yang ku kenal. Ingatan akan rambut panjangnya yang cantik, mata besarnya yang mampu memuat semesta dan seragam kuning khas sekolah kami yang membalut tubuhnya melintas begitu saja dalam pikiran. Gadis yang selalu membuat aku mencuri pandang akan perangainya yang tegas namun tingkahnya yang manis. Kim Jiho, adalah kombinasi rumit antara kegarangan dan ketenangan.

Dulu aku harus menyengaja tidak langsung keluar kelas ketika jam istirahat hanya untuk melihatnya berjalan melewati kelasku. Hanya disaat – saat itu aku dapat melihatnya lebih lama. Dua tahun kemudian, acara radio ini akhirnya selalu membawa aku kembali melihatnya. Secara langsung maksudku. Kalau lewat televisi, aku sering melihatnya. Kini, sosok tersebut bertumbuh menjadi gadis yang sama cantiknya sama indahnya. Ini kedua kalinya ia berkunjung ke acara radio yang aku bawakan. Hatiku mencelos melihat ia perlu dipapah dan menggunakan bantuan tongkat untuk berjalan. Gadis yang selama tiga tahun masa SMA tidak berani ku ajak bicara kini duduk tepat dihadapanku dengan cantiknya.

Sesuai dugaan. Pribadi yang menyenangkan. Pandai bicara namun tak lupa memberi yang lain kesempatan. Auranya dingin tapi ucapannya menghangatkan. Siaran radio berakhir dengan baik, aku dan Jhonny hyung sangat senang juga bersyukur. Oh my girl membuat suasana selalu hidup. Dengan gugup aku memberi tahu Jiho bahwa ia tak perlu berdiri selama sesi foto. Ia terlihat kaget tapi kemudian kembali duduk mengikuti penuturanku. Setelah berfoto, kami mengucap salam pamit lalu mereka pergi meninggalkan ruangan.

"Sudah terlalu jauh untuk dilihat Jae," Jhonny hyung berkata sambal mengambil tasnya. Aku hanya menatapnya bingung. Ia meneruskan "Jiho kan?" sambil menyunggingkan senyum tipis.

Aku masih belum mengerti. Apa maksudnya? Kami berpamitan pada staff lalu berjalan menuju ke mobil. Jhonny hyung lagi – lagi membuatku bingung.

"Bukankah kalian satu sekolah? Memangnya kalian tidak pernah saling berbincang?", aku menatapnya. "Jiho maksudku", lanjut Jhonny hyung. Aku ber-O ria.

"Tidak," sesalku. "Kita tidak berada dikelas yang sama, dan ia sudah debut saat itu".

Jaehyun yang tidak mudah tertarik hari ini terlihat berbeda dimata Jhonny. Dari pandangan Jhonny, hari ini Jaehyun banyak tersenyum dan terlampau fokus. Berkali – kali ia melirik Jaehyun saat tengah siaran radio, yang dilirik selalu sedang melirik Kim Jiho.

Dengan sengaja Jhonny kembali bertanya, "Jiho.....menarik ya?".

Aku langsung mengarahkan pandanganku pada Jhonny hyung, "Hm? Oh...ya", ada jeda hening sebelum aku kembali berkata, "Hyung, jangan bilang..."

Jhonny tertawa kecil, "Tidak, aku tidak menyukainya", ada hembusan napas lega disebelahnya. "Tapi kau. Kau menyukainya,".

Tentu saja aku tidak setuju. Jika Jhonny hyung bilang aku mengaguminya, jawabanku iya. Tapi menyukainya? Oh sepertinya tidak sejauh itu. Aku menyuruh Jhonny hyung untuk diam, semakin lama omongannya semakin aneh. Sedikit – sedikit Jiho. Cukup. Fokusku harus tercurah untuk comeback NCT bukan yang lain. Termasuk Jiho.

Aku dan memberku yang lain sedang menuju ruang tunggu di salah satu acara musik. Ketemu. Aku menjadi orang yang terakhir memasuki ruangan karena memang aku berjalan paling belakang. Sesaat sebelum masuk, secarik kertas yang ditempel di depan pintu itu menarik perhatianku. Disana tertulis "Artist : OH MY GIRL, NCT U". Tunggu.

Benar saja, terdengar memberku yang lain tengah saling menyapa dengan member oh my girl. Ku mantapkan kaki untuk melangkah masuk dan langsung menyapa. Mataku tertuju pada cermin di ujung ruangan, ia memantulkan sosok Kim Jiho yang baru saja kembali duduk dengan pipi penuh makanan.

"Hari ini kau bertemu Jiho kan Jae? Aku menonton mcountdown tadi," ucap Jhonny sesampainya kami di dorm. Semua pandangan tertuju padaku. Aku dapat merasakan telingaku memerah dan memanas.

"Hyung, jangan mulai ", aku berkata lemas. Aku tau tatapan – tatapan serigala di ruangan ini siap memberondongku dengan seribu pertanyaan.

"Oh my god, pantas saja tadi Jaehyun hyung tersenyum sendiri saat menonton Oh my girl di monitor ruang tunggu! Aku pikir dia salah makan", Mark berkata dengan antusias.

Yang lain bersorakdengan heboh, Taeyong hyung memukul pundakku sambil memberikan tatapanmenyelidik. Aku melambaikan tangan untuk mengisyaratkan "tidak ada apa – apa diantaraaku dan Jiho". 

The Untold StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang