...
Tangan-nya mengusap membelai pipiku, tangan yang kasar, tangan pejantan pekerja keras. Dia menatapku dengan intens, tatapan itu, ya aku tau dia meminta sesuatu, sesuatu yang lebih, dan aku bersedia memberikan sesuatu itu. "Udah kepalang basah Farhan, lu jebur aja sekalian" kata otak-ku berusaha meyakinkan diriku sendiri.
Perlahan aku menggeser tubuhku kebawah, menuju dadanya yang naik turun dan bisa kudengar detak jantungnya yang cepat, kudekatkan hidungku, kutajamkan indera penciumanku, aroma ini ah.. aroma yang sangat aku suka, ya pheromone pejantan, aku selalu suka dengan aroma ini yang membuatku betah berlama-lama disana mengendus, menciumi kaos yang menutupi dada bidangnya. Aku mendongakkan kepala dan kulihat dia nunduk melihatku, dia menunggu.
Aku tarik kaos oblongnya yg longgar itu dan reflek kutelusupkan kepalaku masuk kedalam tanpa melepas kaosnya, aku diam sesaat di dalam kaosnya mencoba mengatur birahiku sendiri yang juga bergolak, puting hitam bulat menjadi pemandangan yang indah di remang malam, kujilat perlahan putingnya, mengeras melenting dan adrenalinku naik seketika. Kujulurkan lidahku menyapu permukaan puting yg disambut lengungan tertahan dari mulut pemuda itu, "Terus Han terus.. Enak banget Han.." racaunya, kuteruskan aksiku menjilat memutar, sesekali kugigit kecil putingnya dan kuhisap kucupang, there you are tanda merah dariku yg membuat badan-nya bergetar.
Tak membuang dan menyia-nyiakan kesempatan, aku puas-puasin bermain disana, menjilat, menyedot, mengecap kenikmatan dada bidang dari pemuda berkulit tann terbakar matahari itu, tangan pemuda itu mengelus-elus kadang menekan kepalaku dari luar kaosnya yang membuatku merasa bahwa dia sangat menginginkanku. Udara dingin malam itu tidak membawa pengaruh pada pergumulan kita yang berhawa panas yg membuat badan pemuda itu basah berkeringat, aku keluar dari dalam kaos pemuda itu dan kusingkapkan kaosnya keatas, dari posisi tubuhnya yang tidur miring aku telentangkan dia dan tangan pemuda itu dilipat ke atas untuk alas kepalanya sehingga dengan takjub aku melihat ketek pemuda itu dengan bulu-bulu yang entah kenapa seperti memanggilku untuk segera ndusel-ndusel. Aaaaah.. I love this smell so much, enak bgt aroma keteknya, kujilat, kuhirup dalam-dalam rimbun-nya bulu keteknya, dari ekor mataku aku bisa lihat pemuda itu senyum-senyum sambil menjilat bibirnya, jantan sekali sh*t lah.. dan
Aku masih haus..
...
YOU ARE READING
LUST 🔞
RomanceGimana nasib seorang anak desa yang jadi bulan-bulanan para pemuda Karang Taruna? This is the story of young LUST. ⚠️ WARNING ⛔️ Khusus 18+, Konten Dewasa Bertemakan Gay/Homosexual dengan bahasa yang vulgar Tidak cocok untuk Reader Homophobic, LGBT...