[RESIGN]
•
•
•
"Iya kak udah di depan kok ini.." Raffa segera memutus panggilan telepon begitu mendapat jawaban dari orang yang memintanya datang kecafe yang tak jauh dari apartmentnya.
Begitu dia masuk ke dalam, matanya berkeliling mencari keberadaan senior yang tadi menghubunginya itu. Pemuda bermata rumah itu tersenyum dengan mata yang juga ikut tersenyum kala dirinya menemukan sosol Alvaro dan Leon yang duduk agak jauh dari tempatnya berdiri.
Raffa melangkah ringan menghampiri dua orang yang tampak senang menyambut kehadirannya. Dirinya segera duduk di kursi kosong didepan pasangan yang sudah menjalin hubungan lebih dari enam tahun itu.
"Tumben banget ngajak ketemu.." Raffa pikir kehadiran keduanya adalah datang untuk meminta maaf karena merasa bersalah akan pertemuannya dengan sang mantan kekasih.
"Raffa, ini.." Alvaro mengeluarkan sebuah berkas yang mana terlihat jelas adalah kontrak kerja. Raffa berulang kali menatap Leon, Alvaro juga berkas itu bergantian seakan meminta penjelasan. "Hasil wawancara kemarin. Mereka bilang kamu nolak pas dihubungin." Alvaro membuka suara lebih dulu. Menatap ragu lawan bicaranya.
"Haa.." Raffa menghela nafas panjang. Tidak menyangka maksud keduanya mengajak dirinya bertemu adalah untuk ini.
"Pertimbangin lagi Raffa.. Fiona bentar lagi kan harus kuliah. Sementara kamu gak kerja, gimana kebutuhan hidup kalian? Perihal Raga, ya jangan terlalu kamu pikirin. Anggap aja kalian gak pernah kenal sebelumnya." Masih dengan Alvaro yang berusaha menyakinkan, sementara Leon sibuk dengan ponselnya.
"Kak.. makasih banget kalian udah repot repot datang kesini. Tapi kalo kerja sama Raga aku gak bisa serius deh." Raffa mendorong pelan berkas ke arah Alvaro dna berniat pergi dari sana.
"Adek lo kerja part-time di minimarket deket tempat gua." Raffa segera mengurungkan niatnya untuk pergi begitu Leon menunjukkan layar ponselnya yang menampilkan foto sang adik dibalik kasir minimarket. "Pertimbangin lagi Raf. Bukan cuman tentang lo, tapi juga tentang adek lo" Berkas yang dia tolak tadi kembali diberikan padanya. Raffa dengan ragu namun tetap mengambil berkas tersebut.
***
Setibanya Raffa dirumah, pemuda itu tidak dapat diam dan terus bergerak gelisah menunggu kepulangan sang adik yang katanya pergi ke tempat temannya.
Waktu menunjukkan pukul sebelas malam dan Fiona belum kunjung pulang. Tak lama ponsel Raffa berbunyi, menunjukkan pesan masuk dari sang adik.
Kak kayaknya aku nginep deh.. Kak Raffa gak usah khawatir orang tua temenku baik kokk^^
Demikian isi pesan dari sang adik. Raffa yang sebelumnya selalu percaya dengan apapun yang dikatakan adiknya kali ini ragu. Jari jarinya mengetik pesan untuk seniornya menanyakan lokasi minimarket yang disebutkan di cafe tadi.
Segera setelah Leon mengirimnya lokasi minimarket tersebut, Raffa dengan cepat bergegas menuju lokasi tersebut. Berhenti di halte bus dekat tempat tinggal Leon. Tak jauh melangkah, Raffa menemukan lokasi minimarket yang dimaksudkan Leon.
Benar disana ada Fiona dengan rompi kasir sedang melayani pelanggan yang hendak membayar belanjaan. Pantas sang adik tidak pernah mengeluh perihal jajan padanya. Raffa berniat mendekat hendak meminta sang adik pulang. Namun belum sempat dia melangkah, ponselnya berdering menampilkan nama Leon disana membuatnya mengurungkan niat menghampiri sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✅] Re sign || MEANIE
Fanfic"Pak mau resign.." "Mana bisa kamu sembarangan resign pas ada event penting kayak gini.." • "Pak saya resign ya.." "Gak bisa Raffa.. saya butuh kamu.." • "Pak saya izin resign ya.." "Ditolak." "Kalo gitu naikin gaji saya pak.." "Gak bisa gitu." "Yau...