sembilan

3K 323 4
                                    

[RESIGN]

time skip

Sudah lebih dari satu minggu setelah acara pernikahan Suho dan Irene. Pasangan baru itu bahkan sudah kembali dari bulan madunya. Dan siapa yang menyangka malam pertama mereka sukses besar karena bertepatan pada masa subur sang istri.

Selama satu minggu terakhir pula hubungan Raga dan Raffa semakin merenggang. Atau mungkin menjadi normal layaknya atasan dan sekretaris? Tidak ada lagi Raga yang mengantar Raffa pulang atau menjemputnya, tidak ada lagi pesan atau panggilan masuk dari Raga diluar jam kerja. Raffa tidak lagi diganggu oleh atasannya.

"Makasih ya. Kalo udah selesai kerja aku hubungin lagi."

Raffa baru saja turun dari mobil silver yang berhenti di depan gedung Sky Cooperation. Pemuda dalam mobil tersenyum sembari melambaikan tangannya.

"Nanti saya jemput."

Setelah berkata demikian, Arjuna segera melajukan mobilnya menjauh dari sana.

Sudah lebih dari satu minggu dua anak adam itu menjadi dekat. Setelah kejadian di acara pernikahan Irene dan Suho,

"Be mine?" Raffa menutup mulutnya tidak percaya ketika melihat direktur J Security itu berlutut di depannya dengan bunga di genggamannya.

Bukan hanya Raffa, semua orang sangat terkejut dengan hal itu. Arjuna cukup terkenal karena menjadi CEO perusahaan keamanan diusia mudanya.

Namun penolakan Raffa lebih mengejutkan lagi. Pemuda rubah itu menggenggam tangan Juna membantunua berdiri. Arjuna berpikir pemuda manis itu menerimanya.

"Maaf ya.. mungkin kita bisa coba buat saling kenal dulu." Begitu katanya. Juna cukup senang karena bukan penolakan yang Raffa berikan namun seakan meminta waktu.

Arjuna mengangguk setuju dan demikianlah keduanya menjadi cukup dekat untuk Juna mengantar jemput Raffa ke kantornya.

Sementara Raga, pemuda itu mulai memberikan banyak tugas untuk menyibukkan Raffa. Raffa tentu saja menyadari perubahan Raga yang kini semakin dingin terhadapnya. Juga penasaran tentang kemana Raga menghilang ketika hari pernikahan Suho dan Irene.

"Raffa tolong buatkan saya kopi."

"Raffa mana berkas yang saya minta."

"Raffa segera hubungi mitra kita"

"Raffa tolong atur kembali jadwal saya."

"Raffaelikan saya makan."

"Raffa datang kemari."

Raffa. Raffa. Raffa. Raffa. Raffa terus hingga Raffa bosan mendengarnya. Pemuda rubah itu bahkan menjadi sensitif ketika ada orang yang memanggilnya.

Baru beberapa waktu yang lalu, Raffa membentak Dika, teman kantor yang paling akrab dengannya hanya karena..

" Selamat siang, Raffa!!"

"JANGAN PANGGIL GUA RAFFA" membuat Nandika Mahendra itu kebingungan.

Raffa mulai muak dengan perilaku atasannya yang makin hari semakin menyebalkan itu. Daripada sekretaris, Raffa merasa dirinya lebih seperti pembantu.

Seperti sekarang ini, perusahaan mereka akan mengadakan event untuk peluncuran produk fashion baru mereka. Seluruh pegawai kantor sibuk. Termasuk Raffa juga sibuk menuruti kemauan sang atasan yang tiba tiba memintanya membelikan sushi dari tempat favoritnya yang membutuhkan waktu satu jam dari kantor dan tidak boleh dari tempat lain.

[✅] Re sign || MEANIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang