“M-maksud Hyung?! ” Tanya Shotaro sedikit membentak“Maaf Taro, tapi Hyung sengaja bawa kamu kesini. Hyung mau bicara sama kamu” Jawab Renjun dengan raut wajah penuh kesenduan
“Kalau mau bicara kan bisa di Korea, gak harus ke Jepang kan Hyung? ” Tanya Shotaro dengan merendahkan beberapa oktaf pada nada bicaranya
“Kalau Hyung bicara disana pasti kamu gak bakal mau nurutin Hyung, Hyung terpaksa bawa kamu kesini. Maaf Hyung egois” cicitnya pelan
“Ada apa sih Hyung?! ”
“Mamah udah meninggal, dan juga papa tiri kita. Sekarang perusahaan mereka gak ada yang urus, Hyung coba ngurus perusahaan itu, tapi pengacara bilang kalau warisan dari perusahaan ini di kasih ke kamu Taro” Jelasnya perlahan, Shotaro membulatkan matanya tak percaya
“Dan harusnya kamu yang pegang perusahaan itu sekarang, tapi Hyung gak tega liat kamu, secara kamu masih muda. Jadi untuk sementara Guanlin Hyung yang ambil alih” Lanjutnya
Shotaro mengernyit bingung “Terus? Kan udah ada Guanlin Hyung, kenapa aku harus ada di Jepang?! ”
“Maaf Taro, tapi Hyung terpaksa memberhentikan SMA kamu di Seoul” jeda “Kamu langsung kuliah, udah Hyung daftarin masalahnya”
Shotaro mengernyit bingung “Aku masih 17 th Hyung-!! ”
“Maaf, tapi Hyung terpaksa pakai orang dalam, dan mulai besok. Kamu akan berangkat kuliah” Finalnya
Shotaro mematung, kenapa? Bahkan diusianya yang masih muda, tapi tak apa lah, setidaknya dia tak dijodohkan sama seperti apa yang dia baca di aplikasi wattp*ad
Tapi, dia sungguh kecewa pada Renjun, memang dia egois, tapi Shotaro juga tau apa yang terjadi jika dia tidak meneruskan perusahaan, bagaimanapun ini bukan salah kakaknya, ini salah ibunya-!
Kenapa saja warisannya didapatkan oleh Shotaro?! Kenapa tidak Renjun saja?! Bukankah ibunya tinggal dengan Renjun?!
/Baru kali ini liat orang dapet warisan prusteset/
Ahhh Shotaro frustasi, dia merindukan Seoul. Dia merindukan Haechan, merindukan Jaemin, Jisung, dan juga merindukan rumah mewah seorang Jung sungchan, tentu dengan pemiliknya, -eh Sungchan?
Astaga-! Dia belum memberitahu apapun pada Sungchan, dia pasti khawatir dengannya
Dengan segera Shotaro meraba kantung celananya, mencari keberadaan benda pipih tersebut
Oh-tidak ada?
“Hyung! Dimana ponselku? ” Tanyanya
Renjun tersentak, kembali mengingat ingat dimana ponsel milik adiknya ini
“Gak tau, seingat Hyung yang nyimpen ponsel kamu Guan-
Belum sempat Renjun menyelesaikan omongannya, Shotaro bergegas keluar kamar itu mencari snag empu
“Aaaaahh, Guanlin Hyung menyusahkanku, aku gak suka” rasanya ketika tak mendapat sosok suami dari hyungnya dimanapun
Renjun menghampiri sang adik menatapnya heran
“Memangnya kamu mau apa? ”
“Aku mau nelfon seseorang” jawabnya pelan
Renjun memicingkan mata “Siapa? Kamu kau kabur? ” Tanyanya ngawur
“Enggak hyung-! ” Jawabnya tanpa sadar membentak Renjun
Renjun hanya menghela nafas “Baiklah, ini pakai saja a ponselku. Kau hapal nomornya kan? ” tawarnya menyodorkan ponsel miliknya
Shotaro mengangguk antusias dengan mengambil ponsel itu girang
“Bentar Hyung, privasi” Ijijnnya kemudian kembali ke kamar
“Pacarnya mungkin” inner Renjun
.
.
.
Renjun mengetikkan beberapa nomor yang sengaja ia hafal diluar kepala, kemudian mulai menempatkan benda pipih itu pada telinga kanannya
“Siapa? ”
Dingin, itu kesan pertama yang Shotaro dapat
“D-dad, ini aku”
“Shotaro?! Darimana aja kamu?!, kamu tau?! Aku khawatir banget sama kamu Taro-! Kamu gak bales chat aku maupun telfon aku dari tadi sore”
“M-maaf dad”
“Terus kamu di mana-mana?! Kamu gak bakal balik? ”
“Enggak tau, ceritanya panjang”
“Yaudah ceritain aja”
Shotaro menghela nafas, guna menenangkan diri sejenak
Dan pada akhirnya Shotaro menceritakan semua kejadian yang menimpanya hari ini
“Jadi, kamu di Jepang? ”
Shotaro berdeham
“Aku susul”
“E-eh tap-
Tut-!
Panggilan itu terputus, membuat Shotaro mendnegus sebal
Brakk
“Shotaro kamu punya sugar dady?!!! ”
“H-hah?! ”
.
.
.
.
“Hyung aku ada jadwal di Jepang nggak? ”
Baik Mark maupun Jeno mengernyit, mereka saling pandang kemudian Menggelenkan kepala, sembari bergantian menatap Sungchan, mereka terlihat seperti mengobrol namun sepatah katapun tak keluar dari mulut mereka
Seperti telepati antar saudara
“Ada kayaknya Chan” Jawab Mark
Sungchan langsung berbinar “Wah benar? Kapan itu?! Dan jadwal apa?! ”
“Mungkin rapat kolega di perusahaan WDY corp” Lanjut Jeno
“Kayaknya seminggu lagi deh” Jawab Mark
Sungchan menutup laptopnya “Oke, Hyung jadwalkan penerbangan ku ke Tokyo malam ini” finalnya
Tentu membuat kedua orang berbeda umur itu melotot seketika
“Wtf-! ” umpat mereka bersamaan
Iya gw tau ini pendek bat jijayy
Gw yakin ini chapter terpendek sepanjang sejarah yang gw tuli, biasanya minimal se chapter gw 800 kata kalo gak 700 kata, tapi ini cuma 600 Njemmm😭🤧
Bodo lah, mana nih otak buntu banget klo ngelanjutin cerita ini..
Dhlah bubay, see you~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sugar Daddy | SungTaro
Fanfiction"Shotaro seorang siswa SMA berumur 17 tahun memiliki masalah keluarga, sehingga membuatnya harus menanggung kekurangan ekonomi pada keluarganya dan menghidupi adiknya, yang kemudian memilih untuk melakukan jalan GELAP dengan menjadi 𝕤𝕦𝕘𝕒𝕣 𝕓𝕒�...