lembar kelima

1.7K 172 27
                                    

══════•🦋•══════

Bunyi Elektrokardiogram terdengar ke seluruh penjuru ruangan bernuansa putih dengan aroma khas obat-obatan.

Di ranjang pesakitannya langit didekap erat oleh gerhana,bisikan-bisikan permintaan maaf pun sedari tadi tak berhenti terdengar. Usapan di kepalanya membuat langit nyaman berlama-lama di posisinya.

Sore tadi setelah beradu mulut oleh gerhana,langit kembali merasakan sakit yang teramat pada dadanya. Gerhana lantas memacu mobil menuju rumah sakit terdekat guna memberi pertolongan pertama pada langit. Dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 7 malam,di ruang rawatnya langit tidak hanya bersama gerhana. Namun ada juga andra,raflan,dan kedua orang tuanya.

"Maafin abang langit maafin abang" Bisik gerhana,ia mencium puncuk kepala langit dengan penuh kasih sayang.

Langit bergeming,nyatanya bentakan demi bentakan yang gerhana lontarkan padanya berhasil membuatnya sakit hati.

"Assalamu'alaikum"

Semua orang yang ada di dalam ruangan menoleh ke arah pintu dimana anna baru datang bersama indra suaminya, dengan langkah cepat ia menghampiri langit dan mencium kening langit.

"Hey,kamu kenapa lagi hm?" Tanya anna.

Langit hanya menggelengkan kepalanya lantas ia kembali mendusal pada dada bidang gerhana.

"Indra,anna. Kalian apa kabar?" Tanya darell.

Anna tersenyum dan beralih memeluk darell lalu bergantian memeluk rosa,sama halnya dengan indra yang menyalimi tangan rosa dan darell.

"Aku baik pa,maaf engga bisa sering-sering main ke rumah ya" jawab anna dengan senyum manisnya.

"Anna lagi hamil ma,pa" Lanjut indra.

Sontak darell dan rosa menahan pekikan senangnya, dengan senyum yang merkah rosa kembali memeluk anna.

"Oh ya? Alhamdulillah sebentar lagi papa akan punya cucu" darell berujar sembari mencium kening anna.

"Andra? Raflan? Engga mau hug kak anna dan dedek bayi?" Tanya anna.

Andra dan raflan yang sedari tadi hanya menyimak akhirnya bangkit dari duduknya dan memeluk erat tubuh anna bersamaan.

"Selamat ya kak anna,engga sabar sebentar lagi raflan jadi uncle" ujar raflan dengan cengirnya khasnya.

"Iyaa selamat ya kak,kalau baby nya laki-laki nanti andra sama raflan ajak main bola! Bareng langit dan gerhana juga" timpal andra.

Anna terkekeh dan mengangguk,ia kembali menghampiri langit di ranjangnya.

"Langit udah mau jadi uncle,Seneng engga?" Tanya anna.

Langit diam-diam mengangguk dalam pelukan gerhana,saat itu pula senyum gerhana mengembang.

"Selamat ya kak" ujar gerhana.

"Aaaaaa gemes banget adik-adik kakak,sini sun duluu"

Anna dengan gemas mencium pipi gerhana dan kening langit,posisi si kembar masih sama sejak langit di pindahkan ke ruang rawat.

Setelahnya mereka semua kembali sibuk dengan aktifitas masing-masing. Anna,indra,darell,dan rosa yang mengobrol di sofa sudut ruangan. Sementara Andra dan raflan tengah bermain PlayStation beralaskan karpet bulu berwarna merah jambu.

"Abang minta maaf ya?"

Akhirnya langit mengangguk, "gapapa" ujarnya.

"Masih ada yang sakit?" Tanya gerhana.

[squel] LANGIT & GERHANA HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang