lembar pertama

3.1K 239 15
                                    

══════•🦋•══════

Sudah 5 tahun berlalu,semuanya masih terasa sama. Hanya umur mereka saja yang kian bertambah.

Anna yang sekarang sudah menikah memilih tinggal di apartemen bersama sang suami, sementara daniel kini sedang menimba ilmu di Universitas Gajah Mada sehingga mengharuskan ia untuk ngekost di sana.

"Mamaaaaaaa" Panggil seseorang yang baru saja menginjakan kakinya di anak tangga terakhir.

Rosa menoleh,mendapati gerhana yang sudah siap dengan seragam putih abu-abunya. Lantas ia tersenyum ketika kecupan mendarat di pipinya.

"Papa ngga di cium juga bang?" Tanya darell yang sedang membaca koran pagi.

Gerhana dengan polosnya menggeleng,tangannya mulai mencomot lauk pauk yang ada di meja makan.

"Bangunin adiknya dulu sana bang,biar sarapan bareng" Suruh rosa.

Gerhana mengangguk dan berjalan menuju kamar langit yang berada di dekat tangga,bekas kamar anna dulu.

"Langit! Udah bangun belum lo?" Tanya gerhana dari luar pintu.

Tak kunjung mendapat jawaban ia pun menempelkan telinganya pada pintu, terdengar suara gemercik air dan langsung dapat di simpulkan bahwa langit sedang mandi.

"KALAU UDAH SELESAI MANDI, LANGSUNG KELUAR SARAPAN YA!" teriak gerhana.

Tanpa menunggu jawaban langit ia kembali ke meja makan dimana Rosa dan darell berada.

"Mana adiknya bang?" Tanya darell.

"Masih mandi pa" Jawabnya.

Darell mengangguk, matanya masih memerhatikan gerhana yang sibuk mencomot lauk pauk. Sudah seperti kebiasaan gerhana melakukan hal tidak sopan itu.

Tak lama langit datang dengan seragam yang sama dengan gerhana, tas serta hoodie ia sampirkan pada bahunya.

"Pagi mapa" Sapa langit seraya mencium pipi darell dan Rosa.

Mapa adalah singkatan dari mama dan papa, singkatan itu terbuat dengan sendirinya.

"Kebiasaan banget lo bang nyomot-nyomot gitu" Gerutu langit sambil mendudukkan bokongnya di kursi samping gerhana.

"Hehe maap" Cengiran gerhana terbit.

Darell dan Rosa terkekeh, setelah itu mereka sarapan bersama. Sesekali gelak tawa mengudara ketika gerhana melontarkan guyonannya.

"Nambah ah, masakan mama enak" ujar gerhana sembari menambahkan nasi serta lauk ke dalam piringnya yang sudah kosong.

Langit menggeleng heran, gerhana sungguh memiliki nafsu makan yang luar biasa. Berbeda dengan dirinya yang kadang hanya makan satu kali dalam sehari.

"Kuat bang perut lu nampung nasi sebanyak itu? Belum lagi nanti pas sampai sekolah lu makan nasi uduk bareng galang, gua ngeri perut lu meledak" Langit memulai acara ceramahnya.

Gerhana yang mulutnya penuh dengan nasi hanya bisa menyengir, ia juga heran mengapa perutnya tak pernah merasa kenyang.

"Gapapa, makan yang banyak bang" ucap darell.

Gerhana dengan senang hati mengangguk.

"Sekarang langit minum obatnya dulu" Rosa menyerahkan piring kecil berisi beberapa pil obat kepada langit.

"Minum ngit" Tegur gerhana kala langit hanya menatap tanpa minat obat-obatan di hadapannya.

langit menghela nafas sebelum akhirnya ia menelan semua obatnya tanpa bantuan air,sudah biasa.

"Langit berangkat duluan deh ma pa"

Langit memakai hoodienya lalu menyampirkan tas di bahu kanannya, ia menyalimi punggung tangan darell dan Rosa tak lupa mengecup singkat pipi Rosa.

"Assalamu'alaikum!" Seru langit sebelum benar-benar berangkat.

Sudah menjadi kebiasaan jika mood langit berubah setelah meminum obatnya,tinggal nanti di sekolah gerhana membujuk langit agar mood anak itu kembali.

══════•🦋•══════

Langit berangkat sekolah menggunakan honda civic miliknya,menembus padatnya jalan ibukota sebelum akhirnya ia sampai di sekolahnya.

Terpampang dengan jelas ukiran bertuliskan SMA JAYAPATI di gapura depan sekolah.

Setelah memarkirkan mobilnya, langit turun dan berjalan melewati lorong demi lorong untuk menuju kelasnya. Selama perjalanan menuju kelas tak jarang siswa/siswi menyapa langit dan hanya di balas senyum tipis sebagai formalitas.

"Woy woy woy!"

Langit menoleh kala merasakan tepukan di bahunya.

"Hm?" Tanya langit pada galang.

Ingatkah kalian dengan galang? Teman yang langit dan gerhana temukan di hari pertama MOS, kini mereka kembali satu sekolah hanya saja beda kelas.

"Gerhana mana?" Tanya galang sambil celingak celinguk mencari keberadaan sohibnya.

"Tuh" Langit menunjuk gerhana yang ada di belakang galang dengan dagunya, setelah itu ia langsung berlalu memasuki kelas.

Jangan heran jika gerhana tiba-tiba ada di sekolah, anak itu kalau sudah bawa motor kaya orang simulasi mati.

"Langit kenapa?" Tanya galang pada gerhana yang sedang sibuk tebar pesona.

"Biasa, gue masuk dulu deh ntar istirahat kita nyebat" Gerhana berlalu menyusul langit setelah menepuk pundak galang.

"Sialan ngajak nyebat mulu cebong" Gumam galang sebelum berlalu dari sana.

Sementara itu di dalam kelas XI IPA 2 langit sudah duduk di kursinya, ia mengeluarkan buku biologi dan mulai membacanya.

Saking larut dalam acara bacanya, langit sampai tak sadar kalau gerhana sudah duduk di sampingnya.

"Apa?" Tanya langit kala gerhana menyolek lengannya.

"Gapapa hehe" Jawab gerhana.

Langit menutup bukunya lalu berdiri dan berlalu dari kelas, namun langkahnya berhenti ketika gerhana melontarkan pertanyaan.

"Mau kemana? 15 menit lagi bel masuk"

Langit melirik apple watch nya, "ke ruang OSIS" Jawab langit setelah itu kembali melanjutkan jalannya.

Gerhana menggelengkan kepalanya heran, pasalnya langit ikut beberapa organisasi di sekolah. sementara dirinya? boro-boro ikut organisasi, piket aja jarang.

Semakin mereka tumbuh besar, perbedaan itu semakin terasa. Langit dengan sifat kalemnya dan gerhana dengan sifat petakilan nya.

Sifat dingin langit mulai muncul saat ia mengetahui penyakitnya, semenjak itu pula langit menjadi pribadi yang lebih tertutup. Berbeda dengan gerhana yang nakalnya bukan kepalang, terkadang mereka bertukar posisi. Langit sebagai abang yang selalu menceramahi gerhana dan gerhana menjadi adik yang hanya bisa menganggukkan kepala kala langit mengomel.

Namun itu tak menjadi masalah,perbedaan akan terasa menyenangkan ketika mereka saling melengkapi.

══════•🦋•══════

to be continue

excited banget waktu nulis part pertama ini, karena seperti yang aku bilang tadi kalau dari part inilah semuanya dimulai.

bucinnya langit coba absen dulu,mana nih yang dulu sayang banget sama si bawel langit?

apapun dan bagaimanapun alurnya, aku harap kalian bakal tetap support aku ya!

intinya ikutin terus kisah si kembar di masa putih abu-abu ini, see u di part selanjutnya guys!

[squel] LANGIT & GERHANA HIATUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang