Malam ini Rania dan keluarga nya sedang makan malam bersama, kebetulan ada tamu di rumah nya,atau teman ayah nya,dan Rania juga sudah kenal betul dengan teman ayah nya itu
"Rania sekarang udh gede yah, perasaan baru kemarin masih kecil masih imut banget"kata teman ayah nya kepada Rania dan Rania hanya tersenyum malu mendengar itu
"Yah jelas lah dia udh gede,kan bentar lagi udh mau nikah"kata ayah Rania sambil tertawa kecil
Mendengar itu Rania terkejut,apa maksud ayah nya itu?
"Hemm maksud ayah apa,kan Ade masih 16 tahun,nikah nya masih lama yah,lagian adek blm ada calon,pacar ajh GK punya"kata Rania pada ayah nya
Ayah nya hanya tertawa kecil mendengar penjelasan putri nya itu
Karna sejujurnya Rania tidak tahu jika ia ingin di jodoh kan dengan lelaki pilihan ayah nyaTidak terasa sudah 30 menit mereka ber bincang bincang baik itu hal yg penting maupun tidak terlalu penting
Malam itu Rania tidur lebih awal karena besok gadis itu harus datang lebih awal ke sekolah,Yap Rania mendapat tugas untuk piket di gerbang sekolah untuk memeriksa siswa yang mungkin melanggar peraturan.
........Keesokan hari nya gadis itu bersiap siap seperti biasa untuk berangkat ke sekolah, Namum hari ini sedikit berbeda karna gadis itu berangkat sendiri dengan mengendarai mobil milik nya
20 menit kemudian gadis itu sampai ke sekolah dan ia langsung menjalankan tugas seperti semestinya,saat baru saja berdiri di sisi gerbang Tiba tiba ada seorang siswa laki laki yang penampilannya sangat berantakan,tidak seperti pelajar, melainkan seperti preman,karna tau siswa itu telah melanggar peraturan untuk masuk ke Sekolah Rania menahan nya dan menyuruh laki laki itu untuk memperbaiki penampilan nya, seperti memasukan baju misal nya.
"Rapihin dulu baju nya baru boleh masuk" kata Rania sambil menahan siswa laki laki itu.
Tapi bukannya menuruti perintah,siswa itu malah tertawa."Aduhhh,pagi pagi udah liat cewe cantik,tapi cantik cantik kok galak sih,jangan galak dong,nanti cantik nya ilang" kata siswa itu dengan tatapan menggoda
Rania yang tidak nyaman pun langsung mengalihkan pandanganya,dan melanjutkan tugas nya untuk memeriksa siswa lain yang mulai berdatangan,ya dia mengabaikan laki laki itu
Merasa Ter abaikan laki laki itu kembali menggoda Rania,Rania hanya diam dan tidak menggubris sedikit pun perkataan siswa bodoh itu.
Tidak ada satupun orang yang berani membantu Rania,karna siswa yang menggoda nya adalah siswa yang terkenal nakal dan mengerikan, apapun bisa ia lakukan jika ia benci pada seseorang.
Semakin tidak nyaman dengan hal itu,Rania akhirnya memberanikan diri untuk membela diri,dengan lantang ia memberi peringatan kepada siswa itu.
"EH ORANG GILA, STOP GODAIN GUE,LO TUH BENER BENER COWO GA TAU DIRI YA,NGACA PENAMPILAN LO TUH KAYAK APA,JANGAN MENTANG MENTANG GUE CEWE,JADI LO PIKIR GUE TAKUT SAMA LO" kata Rania dengan suara keras dan lantang.
Banyak mata yang tertuju pada gadis itu,siswa lain bahkan guru guru yang berada di ruangan sampai keluar karna penasaran dengan apa yang terjadi.
Gevan,ya nama siswa itu Gevan,siswa yang tidak takut dengan siapa pun kecuali ayah nya,Gevan adalah anak dari pemilik salah satu perusahaan di daerah itu,ibu nya sudah meninggal sejak ia berumur 10 tahun,dan sekarang ia tumbuh menjadi anak yang pembangkang,ayah nya terlalu memanjakan nya dan tidak pernah marah pada anak itu saat ia melakukan kesalahan,dan sekarang Gevan adalah anak yang berantakan.....
Karna mendengar keributan salah satu guru yang berada di sekolah itu mendekati Rania dan Gevan"Rania,ada apa ini ribut ribut??"
Tanya pak Harto"Ini pak,ada manusia gak jelas ngajak ribut" kata Rania dengan nada kesal
Melihat Gevan ada disana pak Harto sudah bisa menebak apa yang terjadi,pak Harto kemudian menyuruh gadis itu untuk masuk ke dalam kelas.
Rania menuruti perintah pak Harto dan menuju ke kelas
Lalu bagaimana dengan Gevan??
Entah lah pak Harto dan guru guru lainnya sudah tidak tau bagaimana menghadapi anak itu.Setelah sampai ke kelas Rania duduk di kursi nya dengan perasaan kesal dan marah,pagi pagi mood nya sudah di buat berantakan oleh orang tidak jelas
Salah satu teman Rania yang bernama hazel sedikit heran dengan Rania
Ia penasaran apa yang terjadi."Ra,kenapa tuh muka di tekuk,kayak nya lagi kesel" kata hazel
"Tau tuh tadi ada cowo ga jelas,baru pagi pagi mood gua udah di buat berantakan Ama tu orang gila" kata Rania dengan nada kesal
"Siapa yang bikin Lo kesel pagi pagi gini?" Tanya hazel kembali
"Anak kelas 12,kalo ga salah namanya Gevan atau Gevin,tau dah pokoknya tuh orang nyebelin banget,pedofil anj*r" kata Rania
Dengan ekspresi wajah yang terkejut hazel kemudian memberi Rania peringatan
"Ra saran gue Lo jangan pernah deh nyari masalah Ama tu orang,bahaya ra buat Lo,tu orang ga ada takut nya sama siapa pun,dia bisa ngelakuin apa aja ke orang kalo dia ga suka sama orang itu,apapun itu,bahkan nyawa Lo bisa jadi Taruhan nya" kata hazel mengingat kan teman nya itu
Rania bertanya tanya sehebat apa laki laki itu,siapa dia?,kenapa dia di takuti banyak orang?. tanya Rania dalam hati,tapi karna tidak mau memperpanjang masalah ia hanya meng iya kan perkataan hazel.
****
Hari itu matahari Sangat terik,Rania dan siswa lainnya sangat kepanasan,karna merasa haus akhirnya Rania mengajak Diah untuk membeli minuman ke kantin sekolah
"Diah, jajan yok,haus banget gue,bisa mati dehidrasi kalo kaya gini" kata Rania
"Hayu dah ran,gue juga haus banget pengen yang seger seger"kata dia
Akhirnya kedua gadis itu menuju kantin sekolah,tanpa di Sangka kantin sangat ramai,dan seperti nya kedua gadis itu harus mengantre untuk membeli minuman.
Hanya ada 1 kantin yang menjual minuman dingin,karna tidak ada pilihan lain ya akhirnya mereka mengantre.
"Ran Lo tunggu disini aja ya,biar gue yang pesen" kata Diah
"Oke Diah" kata Rania,dan ia memutuskan untuk duduk di salah satu meja yang masih kosong.
Agar tidak merasa bosan gadis itu memainkan ponsel nya sambil menonton film di salah satu aplikasi yang memang sering ia gunakan.
Baru saja ingin bersantai tiba tiba ada segerombolan pria datang mendekati Rania.ya itu adalah Gevan dkk
Ternyata Gevan belum jera dengan kejadian tadi pagi,ia masih saja mengganggu Rania."Hai cantik, sendirian aja nih"kata Gevan dengan nada menggoda
Rania yang mendengar hal itu sangat jijik,ingin rasa nya ia muntah di muka pria itu.tidak mau memperpanjang masalah Rania hanya diam dan menunggu Diah.
Merasa tidak puas,Gevan semakin keterlaluan,ia mulai menyentuh tangan Rania.rania yang merasa tidak nyaman dengan hal itu akhirnya menampar wajah Gevan Dengan keras,tidak Rania tidak sengaja,ia hanya refleks
"PLAK"
tamparan itu mendarat di pipi Gevan,Gevan sedikit terkejut dengan hal itu,ia hanya bisa memegangi pipi nya yang terasa sangat panas.
Siswa yang berada di kantin pun juga merasa terkejut dengan kejadian itu,selama ini tidak ada satu orang pun yang berani melawan seorang Gevan Aditama,mereka hanya pasrah jika Gevan merundung mereka.
Diah yang melihat hal itu langsung menuju ke tempat Rania berada,ia berusaha menenangkan Rania yang sedari tadi sudah menangis tanpa suara,dengan wajah yang memerah karna menahan marah.
Bagaimana dengan teman teman Gevan?mereka sama terkejut nya dengan siswa lain,tapi mereka tidak bisa berbuat apa apa karena Gevan menahan mereka.
Entah dari mana tiba tiba seorang pria berbaju loreng datang ke arah Rania
Ya benar itu Arga.
Melihat Rania yang sedang menangis Arga langsung menuju ke arah Rania."Kamu gapapa,kenapa nangis?"
Kata ArgaArga juga melihat Gevan disana,tapi Arga belum tau apa yang terjadi,tanpa berfikir panjang Arga langsung membawa Rania ke luar dari keramaian itu, diikuti oleh Diah juga di belakang nya.
Gevan dkk juga akhirnya pergi dari tempat itu dan menuju ke markas mereka.suasana yang tadi riuh kembali mereda
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU DAN ABDI NEGARA 🤴
Teen FictionRania Geva Adhisti seorang gadis SMA yang mengagumi abdi negara,dan menjadi istri abdi negara adalah keinginan nya sejak ia duduk di bangku SMP,namun ia tidak terlalu yakin dengan keinginan nya itu