“ Pria yang ada di foto itu adalah___ “ Taehyung menjeda sejenak perkataanya, membuat Jimin semakin menajamkan telinganya.
“__istriku “ satu kata yang Taehyung luncurkan di akhir kalimat membuat Jimin sukses membelalakan matanya.
“ Istri mu? “ Jimin bertanya hanya untuk memastikan, bahwa yang di dengarnya saat ini tidaklah salah.
“ Ya, dia istri ku. Karena aku lelaki yang lemah, terjadilah sebuah insiden yang mengerikan yang membuatnya harus kehilangan nyawa “ Taehyung menggigit pipi dalamnya untuk menahan rasa sesak yang menjalar di dada, kala mengingat pristiwa itu.
“ Bisa kau menceritakan detailnya? Tapi aku tak memaksa “ Jimin memang penasaran dengan kejadian yang menimpa sang Jendral. Namun, ia mengerti akan situasi dan kondisi atasannya saat ini.
Lama lagi mereka terdiam. Hanya suara seruputan kopi yang Jimin minum. Taehyung sedari tadi hanya menatap langit-langit, dan sesekali menghela nafas.
“ Baiklah, itu memang alasan aku mengajakmu kemari “ Taehyung kembali duduk tegap. Tangan itu kini meraih kopi panasnya, lalu menyeruputnya pelan.
“ Saat itu aku belum menjadi seorang Jendral, aku masih seorang polisi intel. Aku menikah dengannya saat aku lulus academic kepolisian. Suatu malam, pada hari kamis 12 Juni 2012 lalu aku menemukan keluarga ku yang berada di rumah dengan keadaaan yang mengerikan “ Taehyung menjeda sejenak perkataanya, ia hanya ingin menetralkan pernafasan dan suaranya agar tidak bergetar.
“ Pintu itu terbuka lebar, rumah ku sudah hancur. Semua barang-barang berserakan ke lantai. Aku segera beralari menuju setiap ruangan dengan kesetanan. Mirisnya aku tak menemukan siapa pun. Hingga aku teringat pada satu ruangan yang aku belum periksa, ruang bawah tanah. Apa kau tahu apa yang ku temukan? “ Tanyanya pada Jimin yang sama sekali tak bergeming. Jimin menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
Taehyung mendengus miris “ aku menemukan Ayah ku yang terikat di kursi dengan darah yang mengalir di kedua lutut kaki dan kepalanya juga mata yang terpejam. Ibu ku___ibu ku yang berlumuran darah terkapar di lantai, karena bagian jantung yang terkena tusukan sampai kini ia masih berbaring koma di ranjang rumah sakit. Dan istriku yang kucintai___aku tak menemukannya dimana pun. Namun beruntung ayah membuka matanya lemah. Saat aku menyentuh pipinya, ia bergumam untuk mengejar istriku akhirnya aku segera menelpon tim medis lalu dengan segera ke bagasi untuk mengambil mobil. Ketika aku ke bagasi, aku terkejut karena mobilku sudah tak ada disana. Aku segera mengambil motorku dan mengendarainya dengan kecepatan maksimal “ lagi-lagi Taehyung menarik nafas, kini ia sedikit melonggarkan dasinya yang dirasa malah ikut mencekik lehernya.
“ Tepat saat di pemberhentian lampu merah. Aku melihat berita di monitor gedung kota bahwa sebuah mobil audit dengan nomor plat 3003 meledak di tepi sungai Han, dengan seorang yang terkunci didalamnya. Video amatair saat mobil itu melaju dan meledak pun di putar disana membuat hatiku mencelos seketika. Dan malam itu, malam yang tak pernah ku lupakan dalam hidupku “ Taehyung memijit pangkal hidungnya mencoba menenangkan hatinya.
“ Bagaimana dengan pelakunya? “ pertanyaan Jimin mendapatkan respon gelengan kepala yang lemah dari Taehyung.
“ Kau tidak menemukannya? Sampai sekarang? Yang benar saja? “ Jimin tak percaya dengan semua yang terjadi pada atasannya. Ayolah, atasannya itu sangat cerdas dalam bidangnya.
“ Aku tak menemukan bukti apapun. Namun____ “ Taehyung berdiri lalu beranjak menuju sebuah pigura dengan lapisan kaca. Di dalamnya terdapat sebuah sarung tangan hitam bergaris putih polos “ ___Aku hanya bisa menemukan sapu tangan ini. Yang tak menghasilkan apapun “ Taehyung menyibak rambutnya dan sedikit menjambaknya frustasi.
“ Apa itu mungkin? Ayolah~ hantu tidak mungkin bisa mengikat seseorang ke kursi dan meningglkan sapu tangan “ Jimin melipat kedua tangannya di depan dada sambil menatap sapu tangan yang terpajang di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Death Party🔞
FanfictionDi era modern ini, semua serba canggih menggunakan teknologi. Semua orang banyak menggunakan tenaga teknologi untuk sekedar mempermudah pekerjaan mereka. Sama hal-nya dengan anggota pemerintahan kepolisian Unit Criminal di pusat kota Seoul Korea Sel...