Bagian tiga

936 43 3
                                    

15 January 2014, Seoul.
20.30 KST

Di malam yang dingin kali ini turun salju. Tim SCY mendapatkan tugas mendadak, sebab terjadinya sebuah kecelakaan tunggal di jalan menuju bandara Incheon. Mereka dengan sigap langsung menuju TKP bersama. Seperti biasa Taehyung yang selalu membawa mobilnya sendiri.

"Sehun, apa kau sudah memeriksa CCTV?" Taehyung bertanya pada Sehun yang seperti biasa, tugasnya hanya duduk menghadap beberapa monitor.

"Sudah, Jendral. Tapi, ada dua CCTV yang aku tak bisa dilihat. Aku tidak tahu kenapa. Bisakah kau periksa kedua CCTV yang berada di Km20 dan Km50?" Pinta Sehun.

"Baik, aku akan memeriksanya." Taehyung menekan salah satu tombol yang berada di bagian dashboard mobil.

"Semuanya, kita berhenti dulu di Km 20dan Km50!" Titah Taehyung pada seluruh anggota yang ada di mobil SCY.

"Siap, Jendral!" Ucap Jimin,dia lalu menginjak gas guna sedikit menaikan kecepatan.

Mobil yang beriringan itu berhenti pada tiang besar dengan plang km20. Mereka lalu turun daru mobil. Taehyung melangkahkan kaki menuju tiang yang menjulang tinggi itu. Ia mendongakan kepalanya melihat CCTV yang kini sudah rusak.

"Wow! Apa aku harus mengambilnya?" Tanya Jimin yang berdiri di samping Taehyung.

"Ya." Jawab Taehyung singkat.

Dengan Sigap, Jimin meniti satu-persatu pijakan yang memang sengaja dipasang pada tiang. Jimin lalu mencopot CCTV yang kini sudah rusak. Jimin turun kembali dan memberikan CCTV itu pada Taehyung.

"Setidaknya, memory-nya tidak hancur." Singkat Jimin.

Taehyung lalu mencopot memory perekam kamera CCTV itu. Di masukannya memory pada sebuah kantung plastik khusus untuk dibawa dan diserahkannya pada sang ahli, siapa lagi kalau bukan rekannya Oh Sehun?.

"Dilihat dari kerusakannya. Mereka sengaja merusaknya dengan pistol." Kini giliran Baekhyun yang mengangkat suara.

"Hm? Kenapa kau sangat yakin?" Tanya Jimin.

"Karena aku menemukan ini." Baekhyun menunjukan peluru dengan bentuk bulat kecil pada Jimin dan Taehyung.

"Eh?! Mustahil. Lihat peluru itu ada di dalam sini, lihatlah! Bentuknya pun berbeda" kini giliran Jimin menunjukan peluru yang tertanam di dalam CCTV.

"Sudah. Kita lanjutkan ke km50. Disana kita akan menemukan jawaban." Taehyung langsung berlalu meninggalkan bawahannya melaju dengan mobilnya mendahului bawahan.

"Hah~ Jendral kita benar-benar sesuatu." Jimin pun masuk ke dalam mobilnya. Baekhyun hanya mengendikan bahunya lalu masuk ke mobil.

Empat puluh lima menit mereka akhirnya sampai di km50. Taehyung, Jimin, dan Baekhyun keluar mobil lagi. Mereka lagi-lagi mengambil CCTV yang rusak.

"Ini juga? Coba lihat, pelurunya juga sama!" Ucap Jimin sambil menunjukan CCTV pada rekan dan atasannya.

"Aneh. Lalu yang ku temukan peluru milik siapa?" Tanya Baekhyun pada Jimin.

"Sebaiknya kita segera menuju lokasi. Mungkin kita bisa menemukan jawaban lagi disana." Baekhyun melangkahkan kaki menuju mobil. Namun, ia berbalik lagi menatap kedua atasannya. "Dimana memory CCTV itu?" Tanya Baekhyun.

Jimin segera mengecek bagian memory, namun nihil. Tidak ada memory disana. Bahkan potongannya pun tak ada.

"Memory-nya tidak ada. Sepertinya mereka mengambilnya. Karena peluru yang tertanam tidak merusak bagian memory, seperti CCTV pertama. Ada yang aneh." Jimin memegang dagunya sambil menatap kamera CCTV yang ada di tangan kirinya.

Death Party🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang