Tiga

599 93 15
                                    

Para Bujang (Gargara)📍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Para Bujang (Gargara)📍



"Sekarang Jelasin Bang, kok lo bisa kenal sama cowo cantik kakaknya si Imut itu?" Haidar bertanya dengan ekspresi layaknya seorang detektif.

Setelah kejadian teriak meneriak tadi, yang berakhir dengan tangisan Aksana karena kaget, akhirnya para Dominan ini berakhir di rumah Saka –Taeyong, rumah nya Pak RT. Iya, Saka itu anaknya Pak RT, itu juga salah satu alasan kenapa Saka bisa kenal lebih dulu sama Dylana dibanding temen-temennya yang lain.

Sedangkan Doyoung dan Renjun sendiri, langsung di antar oleh anak Pak RT itu kerumah mereka dengan selamat.

"Tau nih! pelit amat ga bagi-bagi." Entah angin dari mana Jeff menyahuti dengan sedikit sinis.

"Yahaa! kenapa nih? Jatuh cinta pandangan pertama? atau gimana nih? hahay!" Haidar mengompori, seneng dia tuh liat bau-bau pertikaian.

"Ya, kalian tau sendiri kan, bapak gue RT. Jadi, kalo ada apa-apa sama warga jelas bapak gue yang tau lebih awal karena dia yang bakal ngurusin. Termasuk kepindahannya si cantik itu." Jelas Taeyong seadanya.

Membuat beberapa dari mereka mengangguk mengerti. Namun, beberapa dari mereka ada yang masih mengerutkan keningnya bingung, "Kalian teh lagi ngomongin saha?" (Kalian itu lagi ngomongin siapa?), Adanu Abisatya atau biasa di panggil Danu –Rowoon, bersuara.

Dia baru aja ikut ngumpul pas habis isya di rumah Taeyong, terus tiba-tiba yang lain udah pada ngebahas orang baru yang gak dia tau siapa. Berhubung Danu ini orangnya emang rada alep (alim/polos) terlihat dari gaya bahasanya yang anak 'baik-baik' banget. Terlepas dari dia ganteng, intinya dia rada lemot. Soalnya dulunya sebelum ke jakarta buat kuliah, dia tuh anak Desa, jadi maklum ya guys.

"Tau nih, kalian ngomongin siapa deh, gue gagal paham." Ini dia si Dion –Lucas yang nimbrung, dia juga baru ikut ngumpul soalnya, datengnya barengan Danu tadi.

Sambil asyik makanin kacang, dari tadi dia sok-sok an aja ngedengerin padahal mah gak ngerti sama sekali apa dan siapa yang lagi di bahas. Yang dia tangkep cuman kata 'Cantik' sama 'Imut' doang, selebihnya dia mah cuma ngangguk-ngangguk doang biar di sangka pinter.

Taeyong menghela nafas pelan, males sebenarnya dia tuh buat cerita ulang. Tapi ngeliat muka penasaran temen-temennya yang belum tau bikin dia mau gak mau harus cerita.

"Nanti deh ceritanya, Nunggu, Janu, Hadyan sama Aa nya si Haidar aja." Pungkas Taeyong, intinya biar dia gak cape ngulang cerita, jadi lebih baik sekalian nunggu semuanya ngumpul kan?

Mereka yang dari tadi sore kumpul di tambah 2 orang, plus 3 orang yang belum dateng itu, satu komplek semua.

Aslinya, di sekolah mereka juga punya Circle's masing-masing, cuman karena kebetulan satu komplek isinya banyak yang seumuran, jadi harus deket satu sama lain. Di tambah, faktor orang tua mereka juga yang terhubung satu sama lain –Temenan, mengsokong kedekatan mereka.

Loveable [Discontinued] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang