BAB 03: NAVYA

104K 10.9K 474
                                    

Happy Reading!
.
.
.

20.00 PM

Seorang gadis termenung di halaman samping rumahnya. Navya duduk di kursi yang sudah ia taro di halaman samping rumahnya. Navya yang di temenin dengan secangkir susu hangat. Ia menatap lurus ke depan dengan tatapan kosong.

Ia memikirkan ucapan Papanya tadi siang.

Setelah pulang sekolah tadi Navya di suruh ke rumah Papanya. Ia pikir ada apa, tapi malah  mengajak dia berantem.

Flashback on...

Navya membuka pager rumah Papanya, gadis itu menutup kembali pager dan berjalan menuju pintu utama. Di depan pintu Navya membuka sepatunya. Ia melihat ada mobil Papa, itu artinya sang Papa tidak berangkat ke kantor.

Tanpa mengetuk pintu Navya langsung masuk begitu saja. Tapi langkahnya terhenti melihat Papa yang sedang bercumbu dengan Mama sambungnya.

"Ekhmm." Navya berdeham pelan.

Papanya langsung melepaskan ciumannya dan menatap Navya dengan datar. "Punya sopan santun, kan? Di ajarkan beri salam dulu kalo masuk rumah?" ucap Papa datar.

Navya memutarkan bola matanya malas. "kuping anda yang budeg apa gimana? Makanya kalo mau lakuin hal dewasa tuh di dalam kamar, udah tau anaknya masih di bawah umur," ketus Navya.

"NAVYA!" bentak Papa.

Navya memutarkan bola matanya malas. "Kalo Papa suruh aku kesini cuman buat debat, lebih baik aku pulang," kata Navya dingin.

Papa menatap putrinya dengan tajam "Duduk!" titah Papa tegas.

Tanpa membuka suara lagi Navya langsung duduk di hadapan Papa dan Mama sambungnya.

Gadis itu menatap datar Papanya tanpa membuka suara.

"Lupa punya orang tua?" celetuk Papa.

Navya menaikan sebelah alisnya. "Nggak kebalik tuh? Emang Papa inget punya anak?" Sinis Navya

"Sudahlah, males Papa debat sama kamu," ujar Papa.

Gadis itu tersenyum sinis . "Dia yang mancing," gumam Navya.

"Kenapa kamu keluar dari les? Kamu tau berapa juta Papa daftarin kamu untuk pendidikan?!"

"Papa susah payah cari uang buat kamu, buat pendidikan kamu, tapi kamu? Malah males-malesan! Les cuman 3 jam doang," lanjut Papa datar.

Navya menatap papa nya datar. "Salah papa, kenapa Papa daftarin aku? Nay udah bilang nggak mau les di kelas 11 Pa!" jawab Navya santai.

"Nay, Papa lakuin ini biar kamu pinter! Kenapa sih kamu keras kepala banget? Biar wawasan kamu lebih luas!" tegas papa.

"Tapi, Nay gak mau! Selama ini emang Nay kurang pinter? Nay selalu dapetin peringkat di kelas dan sekolah, bahkan kalo ada olimpiade aku juga ikut kok."

"Papa egois tau gak! Dari kecil kenapa selalu Nay yang di paksa belajar terus, kenapa kakak sama abang enggak?!" lanjut Navya.

"Karna cuman kamu harapan Papa, Nay. Kakak sama abang itu adalah tanggung jawab Mama kalian."

"Kamu ikut papa berarti harus ikut peraturan Papa! Beda dengan kakak dan abang, mereka ikut aturan Mama'mu," sambung papa.

NAVYA ||  TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang