BAB:18 NAVYA

81.3K 9.2K 1K
                                    

Happy Reading!
.
.
.

Author POV

Samuel menghampiri Navya yang sedang duduk di kursi dekat lobby, pria itu menepuk pundak Navya pelan yang membuat Navya melirik kearah orang yang menepuk pundaknya. "Hai."

Navya hanya tersenyum tipis saja menanggapi sapaan dari Samuel. "Jangan sedih ya? Ini kan baru pertama kalinya lo gagal olimpiade," ucap Samuel yang menghibur Navya.

Yeah. Navya kalah dalam oliampiade tadi, gadis itu sama sekali tidak fokus dan terlalu memaksa melanjutkan perlombaan ketika dia masih sakit.

Navya mengangguk pelan. "Iya, kak."

"Senyum, lo cantik kalo senyum," ucap Samuel. Navya menurutin kemauan pria yang ada di hadapannya sekarang.

Mila dan ketiga pria menghampiri mereka berdua. Mila menatap sahabat nya dengan kasian, dia tau apa yang ada di pikiran dan ketakutan Navya sekarang ketika kalah olimpiade seperti ini.

Pria yang menggunakan tuxedo hitam menghampiri Navya dengan sorot mata tajam. "Pulang sekarang!" tegas Nevan.

Navya membuang nafasnya lalu mengikuti langkah sang papa dari belakang tanpa sepatah kata. Dia sudah yakin jika papa nya akan marah besar kepada Navya karna telah kalah dalam olimpiade tadi.

"Kasian Navya," celetuk Mila.

Keempat pria itu melirik kearah Mila dengan bingung. "Kasian? Kenapa dah?"

"Papa nya pasti marah banget sama Navya karna dia kalah olimpiade. Dan gue yakin, kalo nanti bakal ada keributan antara Navya dan papa nya," jelas Mila.

"Kan dia kalah karna emang bukan rezeki, kenapa harus marah dah?" tanya Bastian.

"Lo semua nggak akan paham sama sikap bokap nya Navya. Dia nggak akan terima alasan apapun, maupun itu karna sakit doang," kata Mila.

Samuel jadi kepikiran dengan gadisnya sekarang, dia takut Navya kenapa-napa. Apalagi tadi tatapan papa nya Navya sangat tajam dan seperti sangat marah kepada Navya karna kekalahan olimpiade tadi.

Di tempat lain Navya baru saja sampe di rumahnya. Pergelangan tangan Navya di tarik dengan kuat oleh papanya yang membuat Navya meringis kesakitan. Tangan nya masih sangat memar dan belum kering, karna selain di cambuk oleh Bintang waktu itu, Navya juga di silet pada bagian tangannya.

Nevan menghempaskan tangan Navya dengan kasar. Tatapan pria itu tersorot tajam menatap putri bungsu nya yang kini hanya diam dan menundukkan kepalanya.

Plak

Plak

Plak

"BENAR-BENAR ANAK TIDAK BERGUNA KAMU, NAVYA! KAMU MAU BUAT PAPA MALU? IYA? KAMU TAU BERAPA BIAYA YANG SAYA KELUARKAN UNTUK SEKOLAHIN KAMU? DAN KAMU? IKUT OLIMPIADE SAJA BISA KALAH!" bentak Nevan tajam dengan menujuk wajah putrinya.

Ia gagal dalam olimpiade pagi tadi, Navya yang tiba-tiba saja pingsan saat menjelang final. Sebelum nya juga Navya menjawab beberapa soal yang salah karna dia tidak fokus.

Sekarang Navya diam dan menundukkan kepalanya, Gadis itu pasrah sekarang jika papa dia akan memukul atau memberikan hukuman dengan kekerasan seperti dulu.

Prangg

Nevan melemparkan vas bunga kearah Navya. "SUDAH SAYA BILANG KAN UNTUK BELAJAR? APA KAMU TULI? IKUT OLIMPIADE SAJA HARUS GAGAL!"

"Hikss, Navya sakit pa," lirih Navya dengan isakan kecil yang keluar dari mulutnya.

"Sakit? Sakit apa party dengan teman-teman kamu hah?! Kamu ajak mereka semua ke rumah dan ada laki-laki lagi! KAMU MAU MENJELEKKAN KELUARGA SAYA?!"

NAVYA ||  TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang