go.

50 6 0
                                    

Meskipun sejumlah besar racun dari pertempuran melawan sang kakak beredar di dalam tubuhnya. Hiroi berhasil memperlambatnya sedikit dengan menggunakan Konsentrasi Total dan penawar dari Shinobu yang dibuat berdasarkan permintaannya karena ia tahu, bahwa ia akan menghadapi sang kakak sebagai musuh.

Setidaknya, sampai ia terlempar jauh akibat serangan Muzan. Tangan kirinya menjadi korban, sementara tulang-tulang yang ada di dalam tubuhnya remuk akibat menghantam permukaan dengan keras. Dan kegelapan akhirnya membuainya untuk tertidur.

Ketika ia bangun, pertempuran telah berakhir. Matahari telah terbit.

Kibutsuji Muzan beserta iblis-iblis yang ada telah musnah.

Meskipun ada harga mahal yang harus dibayar dengan ratusan nyawa milik sang pemimpin beserta keluarganya, para pilar, dan anggota kisatsutai lainnya.

Hiroi dapat mendengar teriakan sorak sorai merayakan kemenangan. Ia menghela nafas dengan susah payah. Tangan kanan bergerak meraba saku seragam kisatsutai yang dikenakannya, hanya untuk menyadari adanya sobekan yang diakibatkan dari serangan Muzan.

"... tidak." Batin Hiroi, pikirannya mulai panik ketika mengetahui jepit pemberian Kyojuro jatuh dari sakunya karena lubang tersebut. "Ayolah ...."

"Hoshizora-sama!"

Seorang kakushi menghampirinya dengan tergesa. Matanya terlihat panik dan penuh kekhawatiran kala melihat kondisi Hiroi yang terbaring di tanah. Tangan kiri menghilang, luka sayatan ada di sekujur tubuh, dan sebuah lubang di solar plexusnya.

"Hoshizora-sama! Bertahanlah! Kami akan segera mengobati anda!"

Mendengar ucapan kakushi tersebut, Hiroi menggelengkan kepala. Ia bisa merasakan nafasnya semakin pendek dan pandangannya mulai mengabur. Tepat ketika dirinya kembali ke dalam buaian kegelapan, wajah pemuda bersurai cerah tersebut muncul. Dari ujung matanya, Hiroi dapat melihat Kyojuro tengah duduk di samping tubuhnya. Senyuman lebar merekah di wajah.

"Kyo?"

"Hei. Kau dan yang lain telah bertarung dengan sangat berani."

"... mi."

"Eh?"

"Hanami. Kita akan melakukannya, 'kan? Kau sudah berjanji padaku."

Terkekeh, Kyojuro mengangguk antusias. Tangannya bergerak untuk mengelus helaian cokelat tua milik sang gadis.

"Tentu saja. Aku akan mencarimu di kehidupan berikutnya untuk melakukan hanami."

Senyuman puas terukir di wajah Hiroi, sebelum akhirnya ia memejamkan matanya dan berhenti bernafas.

---
Published 01. 07. 21
[315 words]

hanami ; r. kyoujurou x oc.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang