Part 22

2.2K 272 22
                                    

"rumah kamu sepi banget ra"

"Kan kamu tau sendiri gimana mama sama papa"

"Pernah ngerasa bosen ngga si sendiri terus di rumah ra?"

"Sering fio, aku kaya iri aja ke orang orang yang bisa menghabiskan waktu bersama keluarga mereka" ucap Ara memeluk fiony, rasa nyaman kembali menyelimuti diri Ara. Ia kembali menemukan pelukan yang selama ini sudah lama tidak pernah ia rasakan lagi.

"Sabar ya ra, mereka kerja kan buat kamu juga" ucap fiony sambil mengelus pucuk rambut Ara.

"Kamu ntar di cariin nenek kamu gimana?" Ucap Ara mendongakkan wajahnya ke arah wajah fiony, wajah mereka sekarang sangat dekat Ara dapat merasakan hembusan nafas yang keluar dari hidung fiony, Ara tersenyum kecil melihat fiony yang mulai agak gugup.

"Ntar aku telfon nenek biar ga nyariin" ucap fiony sambil menutup wajah Ara menggunakan 5 jari miliknya.

"Ara"

"Emmm"

"Apa yang ngebuat kamu betah tinggal disini?"

"Banyak fio, aku punya temen yang begitu baik disini juga ada seseorang yang berhasil membuat aku jadi betah di Jakarta"

"Seseorang itu siapa?"

"Ada lah, seseorang itu berhasil buat aku bingung yang orang orang bilang kenapa harus dia? Apakah dia begitu istimewa? Aku cuman bisa bilang mereka ga paham aja"

"Beruntung banget ya orang itu"

"Kamu sendiri gimana fio?"

"Gimana apa nya Ra?"

"Itu lho udah punya pacar?"

"Gada pacar aku, orang yang aku suka udah punya pacar kayaknya"

"wah orang itu pasti bakal nyesel nantinya karna udah ga milih kamu fio"

"Ga yakin juga si ra, emm udah lama aku disini mau pulang ra"

"Aku anterin ya"

"Ga usah aku bisa sendiri kok"

"Serius?"

"Iya"

Hari ini Kamis menjadi hari pertama masuk sekolah setelah para siswa dan guru mengikuti libur akhir semester yang cukup panjang. Para siswa sebagian besar telah hadir di sekolah sejak pukul 07:00 pagi. Mereka merasakan kerinduan untuk kembali bertemu dengan teman teman.

Kegiatan sekolah di hari pertama setelah libur akhir semester diawali dengan membersihkan sekolah yang sudah lama tidak di huni. Masing masing Siwa membersihkan ruang kelas dan halaman sekolah secara bersamaan.

Tumpukan sampah terlihat dimana mana setelah libur panjang selama 14 hari. Musim hujan mampu meninggalkan sampah berserakan di halaman sekolah. Hari ini tidak ada kata ngajar mengajar melainkan untuk beres beres sekolah dan sekedar saling menyapa satu sama lain.

Setelah semua siswa-siswi selesai membersihkan semuanya mereka telah di ijinkan untuk beristirahat.

"Ke kantin nggak?"

"Ke kantin lah ya kali kagak, tenggorokan gue udah kering" ucap Mira.

"Muka lu kusut bet chik kaya pakaian belom di setrika" ucap Zee.

"Berisik deh katanya mau ke kantin yaudah ayo" ucap chika sambil berjalan ke arah kantin.

***

"Mau minum apa ra?" Tanya Olla.

"Serah lo aja"

"Air comberan mau?"

"Mulutnya" ucap Ara.

"Gimana hubungan Lo sama ka chika sekarang ra?

"Seperti yang kalian tau gue udah ga ada hubungan apa apa sama ka Chika, chat gue kaga pernah di bales tiap gue samperin ke rumahnya juga selalu ga ada"

"Temen kita jadi sadgirl kawan move on aja lah ra percuma lo perjuangin orang yang udah ga mau lihat lo lagi" ucap flora.

"Gimana caranya mau move on gue aja ga tau move on itu apa dan gimana, karena sampai sekarang kalau gue bilang gue udah ikhlas nyatanya belom bisa seikhlas itu sih"

"Terus lo mau gimana sekarang?" Ucap Olla.

"Gue bakal terus perjuangin ka Chika, gue yakin ka chika masih seperti yang dulu cuman egonya aja yang terlalu besar"

"Lo emang the best si menurut gue, semangat terus ra kita bakal dukung apapun keputusan yang lo ambil" setelah merasa kenyang Ara, Olla , flora dan Dey memutuskan untuk kembali ke kelas, di tengah perjalanan Ara berpapasan dengan Chika. Setelah sekian lama akhirnya Ara bisa menatap kembali wajah Chika orang yang selalu ada dalam pikirannya, namun di sini Chika membuang mukanya seolah ia tidak mengenali Ara.

Ingin sekali Ara berbicara dengannya namun ia menahannya karena tidak mau ada keributan, Ara terus berjalan ke depan menghiraukan Chika.

Sepulang sekolah Chika terlihat bermalas-malasan melangkahkan kakinya keluar dari kelas ataupun sekolah karena pasti ia akan bertemu Ara di parkiran. Chika mengendap ngendap melewati parkiran berharap tidak ada satupun yang melihat dirinya keluar dari sekolah langkah demi langkah telah Chika lewati namun, sial Ara sudah berdiri tepat disisi mobilnya.

"Ada apa, Ara?" Tanya Chika saat berhadapan dengan Ara.

"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu, tapi nggak disini"

"Kenapa nggak disini aja ngomongnya?"

"Nggak enak kalau ngomong disini ka Chika"

"Yaudah, ngga usah ngomong aja sekalian!" Chika membalikan tubuhnya dan segera bergegas pergi namun tangan Ara mampu menahan Chika. Hal ini mampu mengundang banyak perhatian mata yang sedang sibuk keluar dari parkiran sekolah. Chika menghela nafasnya dan kembali berhadapan dengan Ara.

"Mau kamu apa si ra, lepasin gak" ucap chika menghentakkan tangannya yang masih tergenggam erat oleh ara, akhirnya genggaman itu terlepas.

Belum sempat Ara menjawab tiba tiba ponsel chika berbunyi, Chika langsung merogoh ke saku untuk segera meraih hp yang sedari tadi berbunyi.

"Iya sayang ada apa" mendengar kata sayang keluar dari mulut chika muka Ara langsung berubah menjadi sedih, ia bertanya tanya apakah Chika sudah mendapatkan pengganti dirinya? secepat itukah chika melupakan semua kenangan bersama dirinya? Baru kali ini Ara merasakan yang namanya sakit hati.

"Tadi siapa yang nelfon?" Ucap Ara penasaran.

"Pacar aku"

"Pacar? kamu selingkuh ka Chika"

"Kita udah putus ra terserah aku dong mau deket atau pacaran sama siapapun"

"Nggak ada kata putus diantara kita kamu masih milik aku chika"

"Jangan halu ra, kemaren aku khilaf mau sama kamu"

"Kamu kok ngomongnya gitu? kamu bukan ka Chika yang aku kenal. Aku kangen kita yang dulu"

"Ya aku emang bukan chika yang kamu kenal ra, kamu yang mengubah aku jadi orang lain''

"Aku harus ngelakuin apa lagi biar kamu percaya sama aku kalau aku bener bener cinta sama kamu?"

"Ga usah repot-repot ra cukup jadi diri sendiri, kembalilah sebagai teman lupakan bahwa aku pernah mencintai kamu"

"Kasih aku satu kesempatan lagi ka chika aku mohon"

"Percumah ra semua bakal sama aja, aku pergi dulu jaga diri baik-baik ya ra" ucap Chika segera masuk kedalam mobil, air mata Ara tiba tiba mengalir sangat deras ia berpikir bahwa ia benar-benar akan kehilangan Chika untuk selamanya.

MY FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang