Part 31

2.3K 250 25
                                    

Bel tanda pelajaran telah usai yang sedari tadi telah di tunggu para siswa akhirnya berbunyi juga, Hari ini sungguh sangat melelahkan. Ara ingin sekali cepat cepat segera pulang ke kos dan beristirahat.

Ara harus berjalan ke sebrang jalan untuk menunggu angkot biru 69 yang akan mengantarkan dirinya pulang, saat Ara tengah berdiri di pinggir jalan terlihat sebuah mobil berwarna merah berhenti di pinggir jalan. nampaknya Ara sudah bisa menebak siapa pemilik mobil tersebut, siapa lagi kalau bukan kekasihnya, Yessica Tamara.

Chika turun dari mobil dan menghampiri ara yang terlihat tengah menunggu sesuatu, sedangkan Ara hanya bisa melihat kekasihnya berjalan mendekati dirinya.

"Ara ngapain disini sendirian?" Tanya chika.

"Aku lagi nunggu angkot" jawab ara.

"Nunggu angkot? emang ga di jemput sama mamang?"

"Kan aku sekarang nge kos ka chika, aku bukan Ara yang dulu lagi sekarang. Aku harus bisa mandiri"

"Kenapa ga bilang sama aku? kalau gitu kan aku bisa antar dan jemput kamu ke sekolah"

"Aku ga mau ngrepotin ka chika"

"Aku kan pacar kamu, jadi ga papa dong direpotin pacar sendiri"

"Iya iya maaf ka chika"

"Yaudah sekarang aku anter kamu pulang" ucap chika, Ara hanya mengangguk dan sedikit tersenyum. lalu mereka menuju dalam mobil dan pergi ke kos Ara.

Di tengah dunia yang memaksamu untuk menjadi orang lain, jadilah dirimu sendiri. Tak perlu mengubah prinsip, batasan dan nilai nilai pribadimu hanya supaya bisa diterima orang lain. Karena mereka yang tepat untukmu akan bisa menghargai siapa dirimu yang sesungguhnya. Mungkin kata kata tersebut cocok buat Ara.

"Ara ini kemana lagi?"

"Masih lurus ntar kalau di depan ada pertigaan belok kiri"

"Oke" chika terus melajukan mobilnya dengan pelan, sambil menoleh ke kanan ke kiri agar tidak keblabasan. chika telah sampai di pertigaan jalan dan segera mengesen ke arah kiri. Baru beberapa menit berjalan tiba tiba Ara menyuruh untuk memberhentikan laju mobilnya.

"Stop ka chika"

"Udah nyampai Ra?"

"Belum, parkir disini aja ga muat mobilnya kalau masuk gang"

"Ohhh gitu ya"

Mereka berdua turun dari mobil dan mulai berjalan memasuki gang kecil yang hanya muat di isi kendaraan beroda dua. Saat di jalanan terlihat banyak sekali orang orang berada di luar rumah ada yang sedang bercerita tentang betapa sulitnya mencari uang, ada yang tengah menyuapi anaknya bahkan ada yang tengah bersenda gurau.

Chika nampaknya kurang nyaman dengan Susana seperti ini, dapat di lihat dari raut wajahnya. Suasana seperti ini nampaknya akan chika alami setiap hari untuk kedepannya. Berbeda dengan Ara, malah terlihat senang melihat suasana yang ramai ia jadi kembali teringat dengan suasana di garut, dimana semua masyarakat saling guyup rukun satu sama lain.

Setelah berjalan 30 meter dari gang, akhirnya ara dan chika sampai tepat di depan kosan ara, sedangkan chika nampak clingak clinguk sepeti sedang memantau sesuatu.

"Ka chika liatin apa?"

"Ini serius kosan kamu ra? Kecil banget"

"Namanya juga kosan ka chika gimana sih, ayo masuk panas disini" ara segera masuk ke dalam kosan di ikuti chika.

Sesampai mereka di dalam Ara meletakan tasnya di pinggiran kasur dan segera mandudukan dirinya di atas kasur dan mulai menyenderkan tubuhnya di tembok, terasa sejuk sekali rasanya.

MY FIRST LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang