1 ; Dalgom, Yuta, dan Triple Date

2.3K 316 32
                                    

Weekend atau bisa di bilang hari minggu adalah hari kebahagiaan semua orang, tapi tidak bagi Kim Jisoo. Kafe miliknya akan di padati banyak manusia yang ingin makan, nongkrong atau sekedar ingin mendekati dirinya.

Lagipula, Jisoo bukanlah gadis yang terlahir di keluarga konglomerat, setidaknya keluarganya bisa menikmati jenjang perkuliahan sampai tamat (dengan adanya beasiswa).

Jisoo menyukai makanan, makanya ia memiliki sebuah kafe yang sesuai dengan keinginan dengan banyak orang. Sesuai dengan keinginannya selama ini.

Murah, banyak, dan enak.

Karena tiga slogan itulah kafe milik Jisoo selalu di datangi pelanggan tanpa kenal lelah ataupun hari. Dan kenapa Jisoo tidak terlalu menyukai weekend days?

Tentu saja di karenakan adanya banyak orang yang datang. Tak masalah sebenarnya Jisoo dengan pelanggan yang ramai, tapi kebanyakan yang datang adalah para sahabatnya yang setia berkunjung bersama-sama.

Seperti hari ini.

"Jisoo, bubble tea di kafe lo ini enak banget. Gue ga bohong tapi seriusan enak banget!"

Sahabatnya yang bernama Kim Jiyeon atau bisa di panggil Bona tak berhenti memuji minuman yang ada di kafe miliknya. Jisoo hanya tersenyum dan berterima kasih karena Bona tetap menyukai minuman itu.

Selain Bona, ada Johnny yang terlihat seperti bule tapi sebenarnya ia bukan bule, dan ada Yuta yang sedang menatap seseorang di samping Jisoo.

"Taeyong, lo ngapain?" tanya Yuta yang terlihat bingung. "Melamun ya lo?"

Taeyong — kekasih Jisoo — menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Enggak, gue risih aja sebenarnya."

"Risih kenapa lo?" tanya Johnny yang mengambil beberapa kentang goreng di piring. "Karena kita lagi di tengah-tengah dan jadi pusat perhatian?"

Taeyong meringis pelan dan menganggukkan kepalanya menyetujui perkataan dari Johnny. Taeyong tak suka menjadi perhatian orang-orang, ia justru menyukai keheningan.

"Ini manusia-manusianya kenapa ga di usir aja, sih?" Taeyong pun bertanya. "Gue tahu mereka punya mata, tapi harus banget ngelihatin Jisoo kayak itu?"

Ternyata Taeyong kesal karena ada banyak mata yang menatap Jisoo dengan tatapan memuja. Dengan raut wajahnya yang datar, Taeyong melipat kedua tangannya. "Pengen gue colok satu-satu tuh mata!"

Jisoo menyenggol tangan Taeyong dan menegurnya, "Jangan kayak gitu..."

"Karungin aja dah si Jisoo, Yong. Daripada lo emosi sendiri dengan tingkah laku manusia-manusia di sini," saran Yuta.

Taeyong mendengus kesal pelan dan menatap Yuta, sepertinya ia menyetujui saran dari Yuta. "Sebenarnya sudah mau gue karungin, tapi lupa bawa karungnya."

Johnny menggelengkan kepalanya tak percaya dengan ucapan Taeyong. Sisi dramatisirnya kembali terlihat. Dengan mata yang melotot seperti ingin keluar, Johnny memegang pundak Taeyong pelan.

"Fetish lo karung?" Johnny menggelengkan kepalanya berulang kali tak percaya dengan ucapan Taeyong. "Jadi selama ini lo sama karung...?"

Yuta menabok jidat Johnny dengan kuat dan menatap Bona, "Cowok lo ga beres, Bon. Masa fenish-nya sama karung?"

"Lo pada yang ga waras, masa ngatain fetish secara publikasi kayak gini?" omel Bona.

Taeyong menghela napas, ia berusaha menetralkan emosinya. Taeyong lumayan emosi karena ada banyak orang-orang yang ingin bekerja sama dengannya tapi di tolaknya karena mereka ingin mendekati Jisoo.

skinship ❝✔❞ ; jisyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang