3 ; Bahagia, Kita, Dan Menikah

1.3K 203 12
                                    

Taeyong beberapa kali mengecek jam tangannya, ia terlihat sangat gugup. Tak lupa juga dengan degup jantungnya yang terus-menerus berdebar. Taeyong perlu menenangkan dirinya, tapi ia tidak bisa.

Hari ini adalah hari pernikahannya dengan Jisoo.

"Taeyong, lo ngapain sih?" tanya Yuta kesal dengan tingkah Taeyong.

Taeyong berdecak kesal dan menjawab, "Diam, gue lagi deg-degan!"

Taeyong tak pernah berpikir jikalau menikah akan membuatnya sangat gugup dan cemas di saat yang bersamaan. Taeyong bahkan terus-menerus mondar-mandir untuk menghentikan kecemasannya, tapi tetap tidak bisa.

Yuta dan Johnny yang sedang duduk diam tertawa melihat tingkah Taeyong. Taeyong yang biasanya terlihat sangar akhirnya kecut di haru pernikahannya.

"Jisoo lagi ngapain, ya? Gue boleh ga sih ke tempat dia?" tanya Taeyong. "Anjing, kenapa gue takut."

Di saat yang sedang serius, Yuta dan Johnny justru terlihat bingung. Yuta menatap Taeyong dan bertanya, "Emang lo punya anjing?"

"Anjing kenapa di panggil?" tanya Johnny.

Taeyong ingin sekali memukul kepala kedua sahabatnya itu, tapi melihat wajah mereka yang benar-benar bingung berhasil membuat Taeyong untuk memilih diam.

"Lo kenapa sih, Yong? Lo nikah, bukan mau bunuh orang," kata Johnny, "hebat 'kan kita berdua jadi penabur bunganya."

"Lo nabur bunga apaan? Di altar?" tanya Taeyong.

Yutapun menyahut, "Iya dong, baby."

Taeyong menggelengkan kepalanya dan berkata, "Ga ada penabur bunga kayak lo berdua, ketuaan yang ada."

Johnny mendengus, "Emang benar, sih."

"Tapi, gue kepengen," kata Yuta.

Taeyong mendengus kesal, "Ya ampun, Yut. Lo kalau mau jadi penabur bunga mending di nikahan lo sendiri aja."

"Kalau di nikahan gue sendiri, berarti gue jadi pengantin sekalian penabur bunga?" tanya Yuta. "Boleh juga ide lo, Yong."

Johnny dan Taeyong saling menolehkan pandangan dan menggelengkan kepala tak mengerti dengan pikiran Yuta.

Tiba-tiba saja, Taeyong bertanya, "Kenapa gue mau nangis, ya?"

Yuta dan Johnny tersenyum mendengar pertanyaan Taeyong. Mereka berdua memang tidak tahu bagaimana rasanya menikah, karena mereka belum menikah.

Tapi, ada rasa bangga tersendiri ketika melihat Taeyong yang terlihat gugup dan bingung di saat yang bersamaan.

"Belum waktunya, Taeyong. Jisoo belum sampai altar," kata Johnny, "WAKTU NIKAHAN AJA BELUM."

"Apa nanti gue nikahan kayak lo juga, ya?" tanya Yuta menatap Taeyong. "Penasaran gue."

Taeyong menatap Yuta. "Lebih parah dari gue, karena lo orangnya lebih panikan."

"Benar juga," kata Yuta.

Johnny tertawa melihat dua pria yang sedang bercanda ria untuk menyantaikan suasana yang terjadi. Johnny bahkan tak menyangka jikalau Taeyong adalah orang pertama yang akan menikah di antara mereka bertiga.

"Ayo, Taeyong. Sudah saatnya." Orang tua Taeyong menghampiri mereka bertiga dan tersenyum bahagia.

Dan raut wajah Taeyong berubah serius, ia benar-benar panik tapi harus tetap tegas seperti biasa. Yuta dan Johnny menepuk pundak Taeyong pelan.

"Lo bisa, Taeyong."

Setelah Taeyong mendengarkan semangat dari kedua sahabatnya, ia berjalan menuju altar seorang diri, sorakan semua orang terdengar sangat jelas. Taeyong tersenyum lebar dan ketika ia sudah di tempat seharusnya, Taeyong terlihat gugup.

skinship ❝✔❞ ; jisyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang