14. Persiapan-2

251 49 4
                                    

Bring The Soul

Penghujung akhir bulan Agustus, yang artinya beberapa waktu lalu sudah menjadi bagian penutup kesedihan itu terjadi, dan juga.. Tidak lupa kan? Setelah bulan Agustus berakhir, bulan apa yang akan datang? Tentu saja! Mengingatkan kita pada bulan kelahiran seseorang yang termuda..

Dan saat ini, waktu sudah menunjukkan pukul tiga sore, dengan pusat pembelanjaan kota Seoul menjadi latarnya, dan tujuan kali ini adalah Time Zone,

Terlihat, tiga orang pria tampan berjalan beriringan, menelusuri pusat pembelanjaan yang kini terlihat sepi, iya sepi, mereka sengaja mengosongkannya, agar tidak terjadi sesuatu hal yang buruk, kacamata hitam juga sebuah masker hitam tersemat manis pada wajah tampan mereka bertiga,

Hyung.. Kenapa tiba-tiba saja mengajakku kesini? Kita bahkan baru saja kembali dari ruang latihan,”tanya pria yang lebih muda, yang berjalan di tengah-tengah kedua pria yang lebih tua darinya itu

Salah satunya membalas pertanyaannya
“Ah.. Tidak apa-apa, kami hanya ingin mengajakmu melepas penat disini, ah.. Bukan kau beberapa waktu lalu merengek ingin kemari, karena sudah lama tidak bermain di Time Zone?

Yang lebih muda bertanya tadi mengangguk antusias
“Ah ne! Aku rasa memang sudah lama tidak kemari, ah.. Tapi—kenapa Jinnie Hyungie.. Joonie Hyungie dan Hoseokie Hyungie juga Yoonie Hyungie tidak ingin ikut?”serunya, Jeon Jungkook, yang kini melirik kiri dan kanannya dengan tatapan penuh tanya, tertuju pada dua pria tampan di kiri dan kanannya, yaitu Kim Taehyung dan Park Jimin, yang kini beralih merangkul masing-masing bahunya 

“Karena mereka ingin istirahat di Dorm—Kookie,”balas Jimin,

Agar Jungkook tidak lagi bertanya ini itu yang mungkin akan berakibat fatal, dan ucapan selanjutnya meluncur—akan apa yang Hyungdeul lakukan karena memilih tidak ikut mereka ke pusat pembelanjaan, yang mana memang di perintahkan untuk mengajak Jungkook kemari, agar teralihkan dan tidak mengetahui akan apa yang di lakukan keempat Hyungdeul itu di Dorm, tentu saja membuat kejutan untuk adik kecil mereka, Golden Maknae mereka.. Baby Kookie mereka.. Dan tentunya Kelinci Berotot mereka..

Dan dengan lugunya Jungkook mengangguk-anggukan kepalanya mengerti, tidak lagi bertanya, sebab matanya berbinar melirik kesana kemari, hingga pada akhirnya mereka sampai pada tujuan, tentu saja.. Di depan sebuah tempat yang di penuhi berbagai macam mainnan, dan yang nantinya akan di jadikan tempat tempur oleh Jungkook, yang saat ini berjingkrak senang di posisinya, dengan tepuk tangan heboh, dan binar mata bahagia terpancar pada matanya di balik kacamata hitam yang di kenakannya,

Dirinya bersama Jimin tengah menunggu Taehyung yang sedang menukar koin agar bisa bermain, setelah selesai, ia kembali berjalan menghampiri Jimin dan Jungkook dengan sekantung koin berwarna Silver di tangan kanannya, membuat Jungkook menyambut koin itu antusias, dan dengan segera menarik masing-masing lengan kekar Taehyung dan Jimin untuk memasukki tempat bermain tersebut, lalu setelahnya meminta Taehyung untuk membuka kantung koin itu, dan dengan segera mengambil satu genggaman tangan koin-koin tersebut, dan setelahnya ia berlarian menuju satu persatu permainan, mencobanya satu persatu, dan tentunya dengan pekikkannya yang menggelegar, persis saat ia tengah bermain Video Game di kamarnya, tentu saja, ia memekik karena berhasil memenangkan setiap permainan yang ia coba, walau sesekali akan mengeluh lemas karena merasa gagal, dan saat ini Taehyung dan Jimin persis seperti dua orang Bodyguard yang sedang mengantar anak majikan, dan lagi—benar bukan? Tempat ini benar-benar menjadi tempat pertempuran untuk Jungkook?

“Tae—ayo! Kita main juga.. Masa hanya mengantar anakan kelinci itu saja,”seru Jimin memecah keheningan di antara mereka berdua,

Taehyung menoleh, kemudian mengangguk cepat,
“Ayo Jim,”

BRING THE SOULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang