',- [FELSUNG] Ditemani Senja

805 39 13
                                    

Hari semakin sore, jam menunjukkan pukul 17

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari semakin sore, jam menunjukkan pukul 17.30.Lembayung senja terpa semua insan yang sekarang memilih pinggir pantai sebagai tempat singgah, melepas lelah hati dan pikiran.Salah dua dari banyaknya manusia yang sedang berjalan di sepanjang bibir pantai adalah Felix dan Jisung.Seharusnya mereka bermain ke taman tetapi Jisung berubah pikiran ingin ke pantai sore ini dan ia menyeletuk saat di dalam mobil.

"hng. . .  pengen ke pantai "

Jisung mengatakannya sangat pelan tetapi tetap saja di dengar oleh makhluk halus ini, Felix kemudian memutar balik arah tujuan membuat Jisung kebingungan.Tepat setelah mobil berhenti Jisung menatap ke arah depan, ah ternyata Felix benar-benar mengajak -nya ke pantai.

   Sedikit penjelasan hubungan mereka, Lee Felix merupakan seorang pemuda tampan sekaligus cantik dengan freckles di bawah matanya. Ia seorang Mahasiswa disebuah Universitas ternama tentu tidak lepas dari seorang Han Jisung sang penyemangat. Dirinya dikenal dengan pendirian yang keras kepala dan sikap dinginnya terkadang membuat orang disekitarnya kesal. Bagaimana caranya mendekati Lee felix Yang begitu coba? Han Jisung yang katanya seorang care giver Lee Felix nyatanya ia memendam begitu banyak kepedihan.Akan tetapi segalanya sirna jika ia bersama Lee Felix. Hatinya sudah berlabuh di dermaga yang di bangun Felix.

Semburat jingga memenuhi angkasa raya,membuat senja kali ini indahnya tiada tara.Jisung menaruh tas dan jaketnya di tepi pantai lalu ia berlari dan melompat kecil di bibir pantai.Ia menolehkan kepalanya pelan menatap Felix yang berjalan mendekatinya.

Ah sial Felix sungguh tampan saat paparan sinar matahari mengenai wajahnya dan juga angin sepoi-sepoi yang membuat rambutnya sedikit berantakan.

"Hei anak nakal berani meninggalkan jodohmu sendiri hm?"

tanyanya sembari mengacak rambut Jisung sekilas.Sepertinya itu kebiasaannya.

Jisung mengerucutkan bibir karena kesal dengan ulah Felix yang selalu mengacak rambutnya dan berakhir berantakan.

"ihhh biarinnn salahmu lamban wleee"

Jisung mengatakan itu sembari menjulurkan lidah.Felix menanggapinya dengan kekehan kecil.

Jisung dengan anteng memandang sang bagaskara menghilang di bawah garis cakrawala di sebelah barat dan membiarkan jari jemari kaki serta betisnya yang ramping diterpa ombak lembut seakan segan untuk melukai dirinya.Setengah menyesal dilubuk hati -nya karena tidak membawa kamera kesayangannya dan tidak bisa mengabadikan momen indah ini namun setengahnya lagi ia bersyukur karena moment ini bisa ia simpan di benakknya.

Dua langkah di belakangnya ada Felix yang diam terpaku tatkala angkasa mulai menggelap.Manik hazelnya menatap lurus pemandangan di depannya. Bagaimana seorang lahir dengan kesempurnaan itu? bibir mungilnya sedikit terbuka, postur tubuh yang mungil dan sangat pas jika Felix memeluknya.

"Jisung ...." Felix memanggil, ia mendekat perlahan lantas yang dipanggil menoleh pelan kearahnya.Mengukir senyum manis yang kembali membuat lelaki itu terpukau.

"Iya Felix?" sahutnya selembut debur ombak yang memerangkap kaki mereka berdua yang sekarang berdiri bersebelahan.

sungguh indah

Jisung serta merta ikut menatap ke depan ketika Felix menatap ke depan sembari merangkul pinggangnya dan otomatis membuat kepala Jisung bersandar nyaman di bahu lebar sang dominant.

"Perlu kamu tahu,kamu adalah orang pertama yang bisa buat saya merasa sebahagia sekarang.Kamu adalah orang pertama yang bisa merubah lelaki dingin ini.Kamu adalah cahaya rembulan yang selalu menyinari hidup saya dan setelah sekian lama saya jatuh cinta lagi kepada lelaki manis sepertimu.Dari kamu juga saya tau arti perjuangan"

Jisung mengulas senyum kembali setelah mendengar ungkapan Felix. Felix mulai melingkarkan kedua tangan Jisung di pinggangnya, mengusap rambut tupai manis itu dengan lembut dan masih di posisi yang sama.Ini adalah moment yang paling indah dan tidak akan pernah Jisung lupakan.

Felix kemudian menoleh ke arah Jisung, menarik pelan dagunya dan menatap maniknya tanpa berkedip. Jisung melakukan hal sebaliknya menatap manik Felix, mencari kebohongan yang diungkapkannya tadi namun ternyata salah disana hanya ada ketulusan.

"Han Jisung...terima kasih telah hadir di hidup saya dan menemani saya, saya harap kamu selalu menerima segala perlakuan dan sikap saya terhadapmu" ucapnya tulus dan terukir senyum tampan di wajahnya.

Dia kemudian mengecup kening Jisung, dan yang dirasakan Jisung adalah getaran hebat di dadanya, seolah-olah ia diberi sihir kuat. Jisung tersenyum untuk yang kesekian kalinya,kali ini perlakuan Felix terhadapanya benar-benar manis.
Biarkan hari ini menjadi sebuah kisah yang indah bersama dengan senja yang membawa ketenangan dan kehangatan.Sebuah kisah dimana Jisung dan Felix akan membangun hidup baru bersama.

Sebuah kisah dimana Jisung dan Felix akan membangun hidup baru bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


02/07/21💚🍀

Ada yang kangen gw ga sih?  😥
setelah sekian lama menghilang

Hαn Jisung ||•GS•||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang