"Van"
Rivan hanya berdeham begitu namanya dipanggil. Sudah sangat mengenal suara itu.
"Lo kenapa sih galau mulu!" Tak ada sahutan.
"Lo kenapa lagi??" Randa menghembuskan nafas kasar. Jengah melihat adiknya yang kacau hanya karna cinta.
"Gue nggak ketemu sama Yora" jawab Rivan dengan napas dihembuskan kasar. Randa ingin sekali menampar keras wajah yang sayangnya adalah adiknya itu. Sudah dua tahun dia diteror curhatan Rivan tentang putusnya dia dengan sang mantan.
Sudah dua tahun pula Randa melihat Rivan berlatih keras untuk bernyanyi, membentuk tubuhnya menjadi atletis, melakukan yoga pada wajahnya agar tirus.
Hasilnya memang terlihat jelas. Rivan benar-benar berubah. Bahkan gaya rambut dan style pakaiannya mengikuti idol boygroup Korea yang Randa tak tahu apa namanya. Tapi setiap kali Randa tanya semua itu untuk apa, maka akan Rivan jawab "Yora suka sama cowok Korea. Anggota boygroup gitu. Gue harus seganteng Jaemin, se-atletis Jeno, sekaya chenle, suara semerdu Renjun, sehumoris Haechan, seimut Jisung dan se-taat agama Mark Lee"
Untung saja Randa tak memiliki riwayat jantung. Kalau iya, mungkin dia sudah kejang-kejang di lantai dan Rivan hanya akan menatapnya karna mengira Randa berpura-pura. Randa sudah membayangkannya.
Randa tak tahu orang seperti apa Mayora hingga membuat Rivan seperti ini. Rivan bahkan sering menonton stand up komedi untuk berlatih membuat lelucon. Menonton YouTube tentang cara berbaur dengan orang lain.
Nge-gym setiap hari dan tidak memakan makanan cepat saji dan hanya mengkonsumsi protein. Itu berbahaya bagi kesehatan Rivan tapi lelaki yang sialnya adalah adiknya selalu mengacuhkan segala Omelan Randa.
"Tapi bang, gue belum kaya" Rivan berdecak kesal. Untuk kriteria yang satu ini, benar-benar membuat kepala Rivan pecah. Sekaya Zhong chenle. Bagaimana kepalanya tidak pecah??
Kalau urusan seganteng Jaemin, Rivan merasa wajahnya sudah cukup walau tetap saja Jaemin jauh lebih tampan dan mapan.
Badan seperti Jeno, dia sudah punya roti sobek diperutnya. Bahkan Rivan ikut melakukan aktivitas yang katanya sering idol itu lakukan. Bersepeda.
Suaranya juga sudah lumayan walau serak-serak basah. Tapi tetap enak didengar. Tidak ada lagi nada fals atau suaranya yang tidak nyambung dengan musik.
Rivan juga sudah berlatih aegyo. Berlatih imut maksudnya. Tapi jangan salah, Rivan tetap LAKIK!!!
Rivan sedari dulu memang taat agama. Saat dia pacaran dengan Mayora pun hanya satu kriteria ini yang dirinya lulus.
"Makanya Lo kerja!!"
Rivan berdecak. Lagi.
Berharap abangnya akan memberi solusi, ternyata tidak. "Bang, Lo semangat dong kerjanya. Cari duit yang banyak biar gue punya modal bangun usaha."
Plak!!
Jangan salahkan Randa yang memukul keras bokong Rivan. Membuat sang empunya merintih kesakitan. "Eh!! Lo pikir uang kuliah Lo itu murah?!!! Lo pikir uang kuliah itu bayar paket jenggot bapak Lo!!"
"Bang!! Mulut Lo anjir!"
Seketika Randa teringat ucapannya dan memukul mulutnya. Ia langsung melipat tangan dan berdoa memohon ampun. Lupa kalau bapaknya dan bapak Rivan satu dan sialnya bapaknya sudah tak ada.
"Berdosa Lo sama mendiang bapak" Rivan semakin menakut-nakuti Randa.
"Gara-gara Lo!!" Teriak Randa sambil berlalu masuk ke dalam rumah. Meninggalkan Rivan tiduran di kursi panjang. Letaknya di teras.

KAMU SEDANG MEMBACA
MANTANKU GLOW UP!
Teen FictionMantan glow up? tentu sjaa! hal itu yang di alami oleh seorang gadis berdarah Batak Karo bernama Mayora Sembiring. Tenang saja, walau dia orang Batak tapi tak makan manusia. Dia masih waras. Gadis yang sangat sangat malang dalam kisah percintaan. me...