ENTAH dia berada di mana saat ini. Jisung tak tahu yang di lihatnya adalah pohon-pohon besar dan juga bunga-bunga mungkin dia berada di sebuah taman atau hutan (?)Jisung terus berjalan mengelilingi tempat ini meskipun tak tahu harus kemana dia terus berputar-putar. Hingga dia melihat sosok berbaju putih melambaikan tangannya seolah memberi isyarat pada Jisung untuk mengikutinya.
Feeling Jisung mengatakan jika dia harus mengikuti sosok itu dan Jisung pun memutuskan untuk mengikuti sosok itu.
Jisung terus berjalan terus berjalan mengikuti sosok itu sampai sosok itu berhenti dan Jisung pun juga ikut berhenti diam di tempatnya berdiri.
(✿❛◡❛)
Jisung tak bisa melihat bagaimana rupa sosok di depannya ini. Karena sosok tersebut membelakanginya.
Seolah mengerti pikiran Jisung sosok tersebut membalikkan tubuhnya menghadap Jisung dengan sempurna. Sedangkan Jisung (?) dia terkejut.
Sosok itu..
Adalah dirinya sendiri.
"Hai." Sapanya.
"H-hai(?)" Balas Jisung terbata dan terasa aneh karena bicara pada dirinya sendiri.
Mari sebut saja sosok itu Jisung di masa depan atau Jisung in the future.
"Ah, kamu pasti merasa aneh ya(?) sama sih aku juga merasa aneh tapi yang pasti aku adalah kau dan kau adalah aku hanya saja kita berbeda masa." Ujar Jisung in the future.
Melihat raut kebingungan dirinya yang dari masa lalu, Jisung in the future pun melanjutkan kata-katanya.
"Ehm.. Kau apakah kau tidak merindukan teman-temanmu? Ibumu?"
"Sebenarnya aku sangat merindukan mereka terlebih pada ibuku tapi aku tak tahu cara kembali tapi aku juga tak mau meninggalkan Chenle aku.. Aku mencintainya."
"Kau bisa kembali dan tak perlu khawatirkan Chenle karena aku yang akan menemaninya."
"HEY!!"
"Oh.. Ayolah kita masihlah satu orang yang sama hanya saja kita berbeda masa."
"Iya juga ya.."
"Dan perlu kau ketahui Jisung.. "
"A-apa(?)"
"Waktumu di masa depan sudah habis dan kau harus kembali di masa mu yang sebenarnya.. Dan aku juga akan kembali di masa ku yang sebenarnya."
Jisung berusaha menahan tangisnya. Jika dia kembali itu berarti dia tak akan bertemu Chenle lagi bukan(?)
Lagi-lagi seolah mengerti pikiran Jisung, Jisung in the future pun membuka suaranya.
"Tenang saja kau juga akan bertemu Chenle dan terus lah percaya padanya karena pada akhirnya kau lah pemenangnya dan hanya ada dirimu di hatinya tak ada yang lain." Sambil tersenyum manis.
"Be-benarkah?"
"Eum, of course"
"Baiklah aku akan kembali."
"Tapi, ngomong-ngomong bagaimana petualangan mu di masa depan menyenangkan atau tidak?"
"Menyenangkan karena aku mendapatkan wifi gratis, lalu bagaimana mana petualangan dirimu di masa lalu?"
"Aku sih jadi arwah gentayangan."
"Oh.. Tapi bagaimana aku kembali sekarang?"
"Tutup matamu."
Jisung pun menutup matanya.
Sedangkan Jisung in the future mulai mengucapkan sebuah mantra kemudian meniupkan sesuatu ke arah Jisung setelah itu cahaya putih menyinari mereka berdua.
(✿❛◡❛)
Haechan tak pernah lelah untuk terus menjenguk sahabatnya ini. Begitu pula dengan Renjun.
Mereka berdua selalu berdoa semoga Jisung cepat sadar dari komanya.
Bahkan ini sudah sebulan lebih tapi tak ada tanda-tanda apapun kalau Jisung akan terbangun.
"Njun, si hamster kita kapan sadar ini? Gue kangen banget ama ni bocah."
"Gue gatau Chan, gue juga kangen kali kaga lo doang."
"Dia ngimpi apaan si kok kaga sadar-sadar mana betah banget kayaknya."
"Ngimpi jadi istri orang kali."
"Yakali, Njun dia aja jomblo kek kita."
"Bisa aja kan."
Tanpa mereka sadari jari-jari Jisung mulai bergerak.
"Eughh.. " Suara lenguhan itu menyadarkan Haechan dan Renjun. Mereka pun segera memanggil dokter.
Ya, Jisung terbangun dari komanya.
(✿❛◡❛)
"JWITONGII.. " Teriak Haechan.
"Berisik Chan anjir ini di rumah sakit mana si Jisung juga baru sadar bisa-bisa Jisung k.o. ntar dengerin teriakan lo." Kata Renjun.
"Ih.. Ya, maaf gue kan excited Njun.. Terlalu semangat gue saking senengnya."
"Ya, in biar ppalli."
Mereka berdua pun segera menghampiri Jisung.
"Jisung.. " Panggil Haechan.
Jisung menolehkan kepalanya menatap 2 manusia yang ada di sampingnya.
"Ba-bayiku mana?" Tanya Jisung.
"Hah..?!" Haechan dan Renjun bingung dengan apa yang di tanyakan Jisung.
"Bayi apaan dah lo kan belum kawin, Sung." Kata Renjun.
"Hooh, kita aja masih murid SMA. Jomblo lagi." Kata Haechan.
"L-lah tapi.. Ah, lupain a-aku bingung."
Sedangkan Haechan dan Renjun kembali di buat bingung. Sejak kapan temannya ini formal? Bahasanya pakai aku aku an lagi kek Dilan.
Ajaran siapa ini? Gak mungkin kalau gak ada yang ngajarin Jisung pakai bahasa formal. Ya, walaupun kadang Jisung formal juga sih bahasanya tapi itu pun jarang.. Jarang banget malah, 95 persen non baku Jisung tuh.
Sedangkan Jisung sibuk bergelut dengan pemikirannya..
"Jadi ini hanyalah bunga tidurku? Atau gambaran masa depanku?" Gumam Jisung pelan dan tak akan terdengar oleh siapa pun termasuk 2 makhluk di sampingnya.
TAMAT
KAMU SEDANG MEMBACA
Sleeping Flower || CHENJI
ContoNyata atau hanya sebuah mimpi?? CHENLE SEME! JISUNG UKE! CHENJI AREA! JANGAN SALPAK! ©MapleeFa {Revisi selesai}