"Maafkan aku.Maaf..."
Hujan deras turun menyerang bumi, membisukan suara lain selain deru air yang turun.Pisau dapur berlumur darah itu terjatuh dari tangannya dan wanita itu, ia tersungkur dihadapan suaminya.
Dia baru saja membunuhnya,
membunuh suaminya sendiri.
Pria separuh baya tersebut
berlumuran darah, dimana cairan merah itu menggenang disekitarnya."Maafkan Mamamu ini, putraku."
lirihnya sembari terisak.Pakaian wanita itu dipenuhi bercak darah yang masih segar dan baru, dan ternyata ia menggendong seorang bayi.
Seorang bayi dibalut kain biru yang ikut terkena bercak darah.la kembali menangis sembari
menimang-nimang bayi yang belum mengerti apapun itu.Beberapa saat kemudian, bayi
itu menangis. Ia menangis
sekencang-kencangnya namun suara itu diredam oleh deru hujan.Jisoo bisa tenang.
Tidak akan ada tetangga yang menyadari ataupun mendengar mereka.
"Shh, sayang, Mama disini." bisiknya sembari menimang putra tunggal
miliknya itu.Bayi itu masih menangis, dengan
tangan kecil yang menggapai-gapai
wajah milik Jisoo. Wanita itu kembali terisak.Apa yang telah ia lakukan?
Melihat putranya menangis yang
mungkin sadar karna Ayahnya tiada, membuat Jisoo menyesal.la sangat menyesal tapi sudah terjadi, maka dari itu, ia harus memulainya.
Jisoo meletakkan bayi itu diatas
soffa, lalu ia kembali tersungkur di
lantai, dekat mayat suaminya.
la perlahan-lahan menyebar darah
suaminya itu ke sisinya.Wanita itu menggambar sebuah
lingkaran besar menggunakan darah, lalu perlahan-lahan, sebuah pentagram yang besar.Deru hujan semakin deras, seakan-akan rumah itu akan di buat runtuh.
Akhirnya, gambaran itu selesai.
Sebuah bulatan yang diisi pentagram besar menggunakan darah suaminya atau lebih tepatnya, tumbal.
"Ayo sayang, sudah waktunya." ujarnya sambil tersenyum.
Ia menggendong kembali bayi itu
seraya menimang-nimangnya dan
membawanya ke tengah pentagram tersebut.Bayi tersebut ia letakkan disana, dan ia mengucapkan mantra-mantra tak jelas dari bibirnya.
Lalu mengambil sebuah kertas putih, pisau, dan tinta.
"Satan, I summon you. I have a quality
soul to sell if the price is right."
ucapnya sembari menutup mata.Tiba-tiba lingkaran dan pentagram itu terbakar, membuat Jisoo memekik kaget. Sang bayi pun mulai kembali menangis, melihat kobaran panas itu
disekitarnya.Kobaran api itu membesar, Jisoo
pikir ia gagal dan rumahnya akan
terbakar hangus, namun tidak. Asap berkumpul disekitar lingkaran itu dan-"What quality of soul do you have,
desperate human?"Suara besar itu membuat bulu kuduk Jisoo berdiri, sembari ia mengatur napasnya.
Dari asap itu, muncul sebuah kaki
hewan tepatnya kambing, berwarna merah, lalu sosok mahluk yang ia panggil itu muncul.Lucifer.
Bertubuh manusia dan berkaki kambing, seluruh tubuhnya berwarna merah, terutama matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(𝙀𝙉𝘿) 𝗖𝗹𝗮𝗶𝗿 𝗗𝗲 𝗟𝘂𝗻𝗲 ft ℎ𝑎𝑟𝑢𝑘𝑦𝑢𝑤𝑜𝑜
Fanfiction𝑇𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝐼𝑏𝑙𝑖𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛 𝐾𝑖𝑚 𝐽𝑢𝑛𝑘𝑦𝑢 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛𝑡𝑖𝑛 𝑎𝑏𝑎𝑑𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑖 𝑛𝑒𝑟𝑎𝑘𝑎. 𝑁𝑎𝑚𝑢𝑛 𝑎𝑝𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑠𝑒𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑛𝑎𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑡𝑎 𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑗𝑎...