𝙲𝚑𝚊𝚙𝚝𝚎𝚛 3

2K 253 44
                                    

██████████████]99%

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


██████████████]99%

"Jika kau berani macam macam...".-Sanzu

Ia lalu menunjukan Dua lembar Foto yaitu foto Adik adik nya beserta ibu nya, lalu foto ke dua merupakan Wajah dari bibi yang sedang menjaga toko.

Sudah sekitar 8 jam sejak Y/n menghilang ia tidak tau apa kabar adik dan ibu nya maupun Bibi yang menjaga toko.

"Aku takkan segan segan menyakiti mereka...".-Sanzu

Pasrah.

Itulah kalimat yang di pajang oleh Sanzu di kepala Y/n.

Namun tak lama kemudian Tali yang mengikat Gadis itu pun di lepas, Melihat bahwa Tangan mungil nya sudah kemerahan dan berdarah.
Maklum karena yang di gunakan adalah Tali rotan sehingga jika korban nya semakin meronta maka akan sedikit demi sedikit membuat tangannya putus hingga kulit tak berbentuk.

"Ah..~ pasti sakit ya?...".-Sanzu

Ucap nya selagi mengelus Rambut milik Y/n, Lalu tangan nya beralih pada kedua Tangan milik Gadis itu.
Y/n merintih pelan pasalnya Sanzu menyentuh tepat di bagian Dimana luka itu berada, Y/n Sedikit menarik Tangan nya yang di Genggam oleh Sanzu.

"Kau masih menolak ku ya?..bukan kah tadi kau sudah mengatakannya?".-Sanzu

Di angkat nya Wajah Mungil itu sehingga dua pasang manik pun bertemu, Y/n merasakan Benda Dingin dan kecil di wajahnya tak lain merupakan Jarum suntik yang Sanzu bawa sedari tadi.
Senyuman mengerikan pun terukir kembali di wajah nya namun seperti bercampur dengan perasaan lain.

"Jika ini menusuk saraf mu maka saraf lainnya juga akan mati lho, dengan begini kau bisa mati hanya dengan tertidur...".-Sanzu

"Bagaimana? Tidak sakit bukan?".-Sanzu

Y/n yang mendengar itu Hanya menggeleng pelan dengan mata yang membelalak.

"Barusan kau menolakku kedua kali nya bukan?".-Sanzu

Kali ini Y/n menggeleng dengan cepat Sehingga kepala nya Terjatuh dari genggaman Sanzu dengan sendiri nya.

"Hahaha~".-Sanzu

"Aku bercanda, aku tidak membunuh perempuan...".-Sanzu

"Terlebih lagi perempuan masih muda seperti mu~".-Sanzu

Pria itu bangkit dari duduk nya, Ia hendak pergi namun sebelum itu..

𝙷.𝚂𝚊𝚗𝚣𝚞 -  𝙊𝙣𝙚-𝙨𝙞𝙙𝙚𝙙 𝙙𝙞𝙛𝙛𝙚𝙧𝙚𝙣𝙘𝙚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang