Jika Ada Pertemuan Maka Akan Ada Perpisahan
- - -
- -
-
"Berakhir? Kenapa? Apa selama ini, bukan, semua ini tak ada artinya bagimu?" Menma tampak sedikit kesal, Ia menaikkan nada bicaranya.
"Pokoknya, akan kucarikan apartemen yang bisa langsung dihuni besok untukmu", Genos berdiri memutar badannya pergi menuju kamarnya.
"Tunggu dulu! Jawab! Apa yang berakhir?! Kenapa kau seenaknya sendiri!!!" Menma ikut berdiri dan langsung menarik lengan Pria yang Ia ajak bicara itu.
"Tak perlu khawatir, aku sudah buat rekening untukmu. Aku juga sudah mentransfer 50% dari keuangan kita selama ini ke rekening baru mu itu", Genos tak menghiraukan tangannya di genggam erat oleh Menma, Ia terus berjalan hingga tangan Menma terlepas dengan sendirinya.
Menma kesal, Ia tak mengerti apa yang dibicarakan Genos. 'Ada apa dengannya?' pikir Menma.
'TING'
Menma memeriksa ponselnya, "Ha, beneran dikirim uangnya... Genos kamu kenapa?"
$ Genos POV $
Haa, gimana bilangnya.... lebih baik Menma gak pernah tahu. Bodo amat dah...
Klo aja ini film, rasanya sekarang aku jadi antagonisnya. Tak apa, selama Menma protagonis itu tak masalah.
Menma kamu harus benci aku mulai sekarang. Karena peran Protagonis harus mengalahkan peran Antagonis, apapun caranya.
+ ASSASSINO +
Pagi tiba, namun langit tertutup oleh gumpalan awan, pagi yang gelap.
Genos keluar dari kamarnya, Ia mengenakan jaket dan celana panjang. "Mau kemana kau?" Menma yang sedang menyiapkan sarapan berlari menghampiri Genos.
"Bukan urusanmu", jawabnya datar. "Setidaknya, makan sarapan mu", Menma melabarkan tangannya untuk menghalangi Genos. "Minggir", Genos menyibak tangan perempuan dihadapannya dengan tatapan mengintimidasi.
Menma terkejut, tatapan itu tak pernah Genos tunjukkan padanya. Mata itu akan muncul saat Genos sedang berada didepan mangsanya, tatapan predator.
Genos berlalu pergi tanpa mengatakan sepatah katapun. Tanpa sadar Menma menitikkan air matanya, Ia merasa hal burk benar-benar akan terjadi diantara mereka.
"Tuhan sebenarnya apa yang akan terjadi dengan kami?"
Meanwhile, Genos and all his mystery...
*"Quindi, che cosa vuoi?" Genos mengawali percakapan.
*"Jadi, apa yang kau inginkan?"
*"Voglio, no, ho bisogno di quel diamante"
*"Saya ingin, tidak, saya butuh berlian itu"
*"Diamante?"
*"Berlian?"
*"La ragazza di cui ti ho parlato. Ha il diamante"
*"Gadis yang kuceritakan padamu. Dia punya berliannya"
*"Dove?"
*"Dimana?"
YOU ARE READING
Short Story
Short StoryHai! Hello! Ciao! Annyeong! Konichiwa! It's me, Glorysh X! X_X_X Short Story disini Glory buat untuk menampung semua hasil halu atau imajinasi yang suka tiba-tiba lewat di otak dan kepikiran klo gak ditulis bakal sayang banget.... Kebanyakan Thrill...