Short Story

Don't mind me, I'm Fine

Zasha Gillan namanya, gadis berusia 20 tahun yang selalu tersenyum pada dunia.

Orang disekitarnya menganggapnya "dewasa" karena sifatnya yang begitu penyabar.
Minta lah saran padanya, maka kau akan mendapat saran yang baik. Minta lah bantuannya, maka kau akan dapatkan bantuan. Eluhkan semua masalahmu padanya, ia selalu siap mendengarkan. Semua orang menyukai nya.

Tapi tahukah kalian bahwa itu semua hanyalah topeng. Topeng yang selalu ia kenakan saat dunia tengah memperhatikan, topeng akan dilepasnya saat dunia tak mengawasinya.

Dunia yang ia maksud, adalah saat Zasha melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya.

Beban yang menumpuk membuat Zasha menyimpan begitu banyak rahasia dengan topeng-topeng yang entah berapa jumlahnya.

Saat lelah, tak ada yang berada di sampingnya untuk sekedar tersenyum padanya sembari mengatakan, "kamu sudah melakukan yang terbaik".

Trauma masa kecil yang selalu menghantui membuatnya sulit untuk mengutarakan keluh kesahnya pada orang lain.

Dipaksa menjadi yang terbaik hingga mengorbankan kesehatan, dipukul karena kesalahan yang wajar dilakukan anak-anak, serta larangan yang berlebihan membuat karakternya makin unik… Ya unik.

Zasha tipe gadis yang akan memberikan kebahagiaan seluruh dunia pada orang-orang di sekitarnya, walau seringkali bunuh diri menjadi pilihannya di malam hari yang kelam.

Tapi Zasha juga tipe gadis yang lupa akan dirinya sendiri dan ia selalu berusaha untuk tetap tersenyum walau rasa tangis yang begitu berat ingin ditumpahkannya.

Pakaian serba panjang nan sopan hanyalah alasan untuk menutupi kreasi seni di pergelangan tangannya di malam hari.

Saat ada yang merasa ia butuh bantuan dan bertanya, "kau tak apa?"
Zasha selalu menjawab, "gak usah mikirin aku, ga papa kok"

-The End-