#Flight

11 2 0
                                    

Hari ini adalah hari dimana Jaemin saatnya pergi dari negara kelahirannya itu menuju ke Kanada.

Di bandara sekarang rame banget banyak adek kelas dan juga cewek-cewek sekelas Vena yang suka sama Jaemin.

Udah kayak idol, dibuntutin di bandara. Mereka juga ngambil banyak foto Jaemin. Sahabat setianya si Lee Haechan berusaha mati-matian untuk menjauhkan semua cewek-cewek itu dari Jaemin.

"Udah gak usah berusaha. Gue bilang cewek-cewek di sekolah banyak yang modus" Jaemin menarik tangan Haechan agar berjalan tepat disampingnya.

"Jaemin kenapa kau harus pergi!!"

"Jaemin I love you!! Janji kau kembali ya!!!" Ucap wanita di sana.

Jaemin sekarang lagi lihat kanan kiri, dia seperti mencari seseorang di bandara itu dan pastinya bukan ciwi-ciwi itu.

"Mana Vena?" Batinnya.

Ia mencari keberadaan wanita rambut pendek sebahu, warna rambutnya sedikit kecoklatan. Tapi gak mungkin cuma satu orang di dunia pakai model rambut kayak gitu kan? Ia jadi tambah pusing nyariin Vena. Dia bukannya nyari pacarnya malah nyari Vena yang katanya temen.

Untungnya para wanita dari sekolahnya bahkan luar sekolahnya itu berhasil diusir oleh penjaga di bandara. Mereka terlalu banyak membuat keributan jadi mereka dikeluarkan dan dikenakan denda.

"Bro. Ati-ati ya, inget mampir ke korea lagi! Awas lu sampe lupa sama gue. Telepon aja kalo lu punya nomor baru" ucap Haechan.

"Iya bro. Thanks ya. Ntar gue kabari kalo udah sampe" Haechan memeluk Jaemin sebentar. Aneh aja kalo pelukan lama-lama di bandara apalagi sama-sama cowo. Gak lucu aja.

Setelah mengucapkan kalimat perpisahan, Haechan langsung pergi meninggalkan Jaemin. Jaemin sekarang lagi menunggu pesawatnya saja, dan juga menunggu Vena.

Dia terlalu berharap Vena datang untuk dia, dia lupa kalo dia udah sakitin Vena waktu itu. Tapi tetep aja dia nungguin Vena, siapa tau Vena dateng.

Jaemin resah hanya duduk-duduk dan melihat ponselnya, ia memutuskan untuk pergi berkeliling di bandara sambil menunggu kehadiran pesawatnya itu.

Saat ia berdiri dan berjalan tiba-tiba ia berhenti karena ada wanita di depannya. Dia berharap itu Vena.

Ia perlahan menatap wajah wanita itu, namun wajahnya terlihat tidak senang.

"Baby~" Lia langsung memeluk Jaemin erat-erat.

"I'll miss you~~" ucap Lia.

Jaemin dari tadi hanya berdiri, ia tidak membalas pelukan dari kekasihnya itu. Gak tau beneran pacaran atau gimana sih, juga kenapa Lia bisa bertahan sama pria kulkas berjalan ini.

Jaemin tiba-tiba merasa ada yang menatapinya dari kejauhan, ia langsung menatap balik orang yang menatapnya itu. Ia dengan segera melepaskan pelukan Lia dan berlari ke arah orang yang menatapinya dari kejauhan itu.

"Kau mau kemana sayang?" Lia terdiam saat melihat Jaemin menghampiri temannya itu.

"Vena? Kau datang?"

"Lalu? Kalo aku gak datang aku gak bakal berdiri di depanmu sekarang" jawab Vena dengan nada datar.

Jaemin langsung memeluk erat Vena, "Jangan lupakan aku ya~"

"Maaf, aku berniat melupakanmu. Cepatlah pergi~~" batin Vena.

"Mana mungkin aku melupakan temanku. Ya kan" Vena menegaskan kata "Temanku".

Jaemin semakin mengeratkan pelukannya yang hampir saja membuat tubuh Vena remuk.

Lia tak senang dengan pemandangan itu, masa lebih penting sekedar temen dari pada pacar sendiri.

Dating Trial [Na Jaemin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang