#Piket

15 4 9
                                    

Hari Senin tiba. Dimana hari yang tidak disukai murid-murid bahkan orang dewasa yang sudah bekerja. Ada istilah yang mengatakan bahwa "Senin adalah awal dari penderitaan"

Gak tau sih bagi orang rajin. Mungkin bagi mereka "Senin adalah awal dari sebuah tantangan". Bagi aku secara pribadi Senin adalah hari yang paling melelahkan.

Hari ini Vena waktunya piket, sedihnya kedua sahabat dekatnya Giselle dan Yeri tidak piket hari ini. Dia piket sama Yeji si tukang julid itu.

"Huh, aku piket hari ini..." Vena menghela nafas lalu menelungkupkan wajahnya ke meja.

"Sabar ya, ish! Memangnya kita gak bisa nentuin temen piket kita masing-masing ya?" Ucap Yeri kesal.

"Auk tuh. Kesel banget!" Sahut Giselle.

"Ven!" Vena otomatis melihat ke asal suara.

"Kak John?"

"Kamu sibuk gak hari ini?"

"Aku piket hari ini kak"

Siapa sih tuh?

Oh ini dia, si Johnny kakel ter-hot yang dibilang-bilang Sugar Daddy material. 🙈
Dia temen deket dari Jaehyun, kakel yang pernah nembak Yeri. Tapi Yeri tolak karena Haechan murid baru yang naik daun tiba-tiba dateng.

"Sore ini bisa ketemuan gak?"

"Buat apa kak?"

"Gak apa-apa, cuma pengen ngobrol" ia tersenyum manis setelah itu.

Vena sih biasa aja, tapi ciwi-ciwi lain udah pada tepar semua setelah liat Johnny senyum. Apalagi sekarang rambutnya basah gara-gara habis main bola sama kak Jungwoo dan Sungchan. 2 kancing seragamnya terbuka. Hot banget kan.

Tapi gak mempan bagi Vena. Dia gak nyari Sugar Daddy soalnya ;"

"Nanti aku kabarin deh kak" Johnny mengangguk lalu pergi meninggalkan kelas Vena dan kawan-kawan itu.

"Ven, ngapain si kak John ajak kamu ketemuan?" Tanya Giselle.

"Ya mana kutau, aku bukan peramal"

***

Sekarang Vena lagi di lorong sekolah, lagi ngepel di situ. Agak gemes soalnya adek kelas yang gak punya akhlak malah mondar-mandir di situ.

"Dek jangan lewat situ dong!"

"Kan cuma lewat doang. Wle" adek kelas itu menjulurkan lidahnya.

Vena ingin cursing dan menjulurkan jari tengahnya, namun ia sebagai kakak kelas yang bisa dibilang "Lumayan baik hati" gak mau lakuin itu pada adek kelas luknut itu.

"Untung anak orang, kalo gak udah ku tampol"

Vena lanjut mengepel lagi. Setelah beberapa menit akhirnya selesai juga. Vena mengusap keringatnya lalu berjalan untuk mengembalikan pel-pelan ke tempatnya.

Saat sedang konsentrasi berjalan tiba-tiba ada pria yang berdiri menutupi jalannya.

"Hi~"

Vena kenal akan suara itu langsung menatap wajah pria itu.

"Jaemin?"

"Cie, udah berani manggil nama"

"Ehe, kan kamu suruh gitu kemarin"

Dating Trial [Na Jaemin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang