What Lies In The End? || Taejin

Chapter 9

BUK

BUK

BUK

Suara baku hantam memenuhi gudang olahraga itu.

"Hey! Pegang dia dengan benar!!"

Namun, sebelum orang yang diberi perintah itu bertindak, Seokjin terlebih dahulu melayangkan tinjunya.

"KGGHHH....!! Bajingan sialan!" Umpat seseorang yang menjadi sasaran tinju Seokjin.

Seokjin terus berkelit menghindari pukulan-pukulan dari mereka, membuat orang-orang itu kewalahan.

"Fuck! Dasar tikus bangsat!"

DUAGH

Seokjin yang berusaha menghindari pukulan dari seseorang di depannya justru mendapatkan pukulan dari orang yang berdiri di sampingnya.

'Shit...'

Umpat Jin dalam hati kala mendapatkan pukulan telak di pipi kirinya.

'Ahh sial! Tubuh lemah ini,

Tidak bisa digunakan bertarung seperti tubuhku yang dulu'

DUAGH

Jin membalas pukulan orang di sampingnya.

Tapi kepalan tangannya seketika gemetar, tubuhnya sudah teramat lelah padahal lima belas menit saja belum berlalu.

'Aku harus menyelesaikan ini secepat mungkin'

Seokjin langsung menerjang orang yang Ia duga sebagai dalang dari pengeroyokan ini.

Dijatuhkannya orang itu ke lantai dengan cepat. Jin menahan pergerakan orang itu dengan menekan lehernya erat-erat.

DUAGH DUAGH DUAGH

Jin melayangkan bogeman berulang kali ke wajah orang di bawahnya.

Merasakan tidak ada lagi pergerakan dari orang itu, Jin menghentikan tinjunya.

"Hei, bangun bangsat. Aku masih punya pertanyaan untukmu"

Jin menarik kerah orang itu kuat-kuat, "Kau dapat CD itu dari mana?"

Orang itu meringis kesakitan, "...Fuck! Memangnya aku tahu?!"

"Ohh...sepertinya kau belum sadar ya, kalau aku pukul lagi mungkin kamu bakal ingat?"

"Tidak! Tidak! Tidak!" Orang itu berteriak ketakutan saat melihat Seokjin mulai mengepalkan tangan.

"Aku sungguh tidak tahu! Seseorang meletakkan CD itu di Lokerku! Demi Tuhan..!"

Seokjin mengamati orang di bawahnya lamat-lamat, 'Dia sepertinya berkata jujur'

'Kalau Dia tidak tahu, lalu apa gunanya aku kemari?!'

Jin berdecak kesal karena tidak mendapatkan petunjuk apapun setelah bersusah payah datang kemari.

"Hei..."

Seokjin berucap pelan, "Kau tahu kalau aku dapat julukan 'anjing gila', kan?"