Chapter 3

2.2K 239 3
                                    

A Taejin's Story

.

.

.

.

.

"Sekolah?" Seokjin mengusap leher belakangnya bingung. Saat ini, mereka satu keluarga sedang berkumpul di ruang santai.

"Ya, kami sudah memberitahukan pada sekolah tentang kondisimu. Jadi, jika kamu sudah merasa lebih baik, kau bisa mulai sekolah kapan saja" wanita cantik dihadapannya itu menyahut.

"Tentu saja kami tidak memaksa, jika kau masih ingin beristirahat di rumah, kami tidak masalah" Ibunya memberi senyum tulus

"Ahh..."

Seokjin hanya dapat mengeluarkan kata itu. Sungguh, Ia benar-benar bingung saat ini. Dia memang ingin merasakan apa yang dinamakan bersekolah, tapi tidak dengan keadaannya saat ini.

Seokjin menundukkan kepalanya, menyembunyikan muka masam. Apa-apaan ini? Dirinya ternyata sudah kelas tiga SMA?

Apa aku akan baik-baik saja? Aku bahkan tidak lulus Sekolah Dasar!

"Seokjin? Kau tidak terlihat baik. Apa masih terlalu dini bagimu untuk kembali bersekolah?" Ibunya dengan wajah penuh kekhawatiran bertanya.

"Ahh, tidak. Aku hanya sedang berpikir tentang sesuatu..."

"Mungkin Dia memang tidak ingin sekolah" Hoseok tiba-tiba bersuara

"Apa maksudmu, Hoseok?" tanya Ibunya keheranan

Hoseok meletakkan cangkirnya perlahan di atas meja, melirik Jin sejenak, Ia kemudian berucap,

"Maafkan Aku mengatakan ini Hyung, tapi pada hari kecelakaanmu waktu itu, polisi mengatakan bahwa itu mungkin bukan kecelakaan, tapi bunuh diri. Ini hanya perkiraanku, tapi hari itu pasti sesuatu yang buruk terjadi padanya saat di Sekolah"

Hoseok menatap orang tuanya dengan sendu. Mereka berdua yang mendengar penjelasan dari si bungsu pun terkejut

"Dan pada akhirnya, Hyung memutuskan untuk melakukan bunuh diri" Hoseok balik menatap kakaknya dengan angkuh

"Jika seperti itu, bukankah wajar bahwa dirinya tidak ingin pergi ke Sekolah lagi?"

Jin balas menatap adiknya tajam

Jadi maksudmu adalah, "Jangan pernah berpikir untuk berangkat ke sekolah lagi, jalang".

Itu kan yang kau pikirkan, bangsat?

Hoseok mengeluarkan seringaian saat membaca maksud dari tatapan Kakaknya, "Maafkan aku karena mengatakan hal ini di depan mu, Hyung"

Jin diam sejenak dan tiba-tiba mengeluarkan senyum ceria, "Aku baik-baik saja!"

"Eomma, Appa, itu tidak masalah untukku. Aku akan senang untuk berangkat sekolah lagi mulai besok"

"Apa sungguh kau baik-baik saja? Kau tidak perlu menekan dirimu, Seokjin" Ibunya masih memberikan tatapan khawatir pada Jin

"Aku benar-benar baik dan aku sangat ingin pergi ke sekolah"

.

.

.

.

.

Aku memang mengatakan ingin berangkat ke sekolah, tapi mengapa rasanya bangunan itu mengintimidasi ku? Apa karena aku belum lulus Sekolah Dasar?!

What Lies In The End? || TaejinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang