ASTAGAAAA HAI PEEPS I'M BACKKKKKKK.
...
*flashback*
"Wo, lo ada nyium bau wangi gak sih?" Haruto bertanya dengan setengah sadar dari kasur tingkat atas.
"Ha? Hajnsnsnakmamm"
"Lo ngomong apaansih?" Kini Haruto sudah dalam posisi duduk, karena bau wewangian itu benar-benar mengganggunya.
Tidak ada jawaban, Jeongwoo masih asik dalam dunia mimpinya.
"Ini bukan parfume gue, bukan juga bau rapika jeongwoo. Ini kayak bau..." Haruto turun dari atas kasurnya, dan duduk di kasur Jeongwoo sambil mengamati keadaan kamarnya.
"Ah ya masa bau dupa di dalem kamar? Palingan si Jeongwoo nih beli rapika baru" gumam Haruto, tak lama kemudian ia berniat balik ke kasurnya dan kembali tidur.
Tapi, rupanya Jeongwoo tiba-tiba terbangun sambil berteriak yang membuat Haruto kaget bukan main.
"AAAHHH! PANAS PANAS! TO PANAS TO!" Teriak Jeongwoo sambil berdiri lalu berlari keluar kamar.
Haruto segera mengikuti Jeongwoo dan menemukan anak itu sedang dalam posisi tiduran terlentang di lantai depan kamar mandi.
"Ini bocah gemblung ngapain sih?! Heh bangun lo Jamaludin!"
"Abang siapa namanya?" Haruto merinding.
"Abang kenal sama bang Jamal?" Perlahan, tapi pasti
Sesosok buram berbadan kecil menampakkan diri di dalam kamar mandi yang pintunya sedang terbuka lebar.
"HAAAAAAAAAA"
Haruto pingsan.
"Hihi, abangnya kok tiduran disini sih? Hihihihi"
Kembali datang, dan meresahkan. 2 bocah creepy yang pernah bertemu Asahi sebelumnya, menginvasi lagi asrama yang sudah tenang itu.
"Kita main pake tubuh abang-abang itu yuk" ajak salah satu anak itu, dan secara magis dia lenyap. Digantikan dengan Jeongwoo yang tiba-tiba tersenyum lebar dan bersenandung senang.
"Asik, aku ikut main"
Haruto bangun, tersenyum penuh arti kearah Jeongwoo. Keduanya lalu cekikikan bersama, dan berjalan sambil bergandengan tangan berdua.
"Abang Jamal~" suara berat Haruto menggema, bersamaan dengan cekikikan setelahnya.
Jam menunjukkan pukul 02.17 WIB, Haruto dan Jeongwoo sedang asik berjalan ke arah lantai 4 sampai dia bertemu dengan teman Junghwan yang dijuluki 'anak tukul', karena wajahnya mirip tukul.
"Eh bang? Mau masak mie juga bang?" Tanya anak tukul itu ramah.
"Abang namanya siapa? Hihihihi" Jeongwoo cekikikan, disusul Haruto.
"Heh?-ihihihihi" korban ketiga berhasil di rasuki.
Kejadian itu terus berulang seperti efek domino. Sampai salah satu satpam asrama, pak Ucok, yang sedang berkeliling di lantai 6 mendapati pemandangan ganjil yang sangat mengusiknya.
Sekitar 30 orang remaja laki-laki yang pastinya anak asrama, sedang berlarian sambil berteriak-teriak kesenangan dan bertelanjang dada. Pak Ucok mengira bahwa sekumpulan remaja itu pastilah sedang mabuk dan baru saja menggelar pesta miras.
Mangsa empuk buat dihukum nih coy - Pak Ucok satpam sotoy.
"STOP! STOP! Kencing masih melehoy aja sok sokan pake mabuk!" Pak Ucok mendekati salah satu anak yang mempunyai tompel di pipi sambil mengangkat tongkat satpamnya.
Berjaga-jaga jika dia akan dikeroyok para remaja mabuk, yang sebenarnya kesurupan itu.
"Ihihihihihi, kami lagi mainan om. Mau ikutan juga gak?" Mata anak laki-laki itu berubah menjadi hitam semua, membuat pak Ucok terkejut dan berlari menjauh.
"YAELAH! INI MAH KESURUPAN! TOLONG!" Teriak pak Ucok disetiap langkah kakinya.
Suasana semakin mencekam, karena 30 remaja yang sedang kesurupan itu malah ikut berlari mengejar sambil terus tertawa kesenangan.
"Ucok, Ucok, sini Ucok!"
"AMPUN! AMPUN!"
Beruntungnya saat itu pak Ucok berhasil memanggil bala bantuan teman-teman satpamnya yang sedang asik bergosip tentang janda kampung sebelah.
30 remaja kesurupan itu akhirnya dikunci di dalam mushola asrama. Pak Darto, selaku kepala satpam asrama bergegas memanggil seorang ustadz kampung sebelah untuk menangani kasus kesurupan massal yang tidak biasa itu.
Kasus kesurupan itu pun akhirnya menyebar saat waktu sholat shubuh tiba. Beberapa penghuni asrama yang awalnya berniat untuk menunaikan sholat shubuh berjamaah, malah disuguhi secara live acara ruqyah massal di dalam mushola.
...
UDAH BERAPA BULAN INI AKU GAK UPLOAD DISINI ಥ_ಥ
Mari kita lanjutkan lagi kisah perhantuan ini~