Memasuki tahun keenam, tak bisa dibayangkan bagaimana menjalani hari-hari berikutnya. Semenjak Voldemort kembali berkuasa di dunia sihir, tak ada lagi tempat yang aman untuk ditinggali. Hogwarts, tempat yang aman menurut sebagian besar masyarakat dunia sihir. Dipimpin oleh seorang penyihir hebat sepanjang masa, tak diragukan lagi bahwa Hogwarts memang terbaik untuk anak-anak mereka.
Hogwarts Express melaju dengan kecepatan stabil, seperti biasa membawa anak-anak yang akan melanjutkan sekolah mereka di tahun ini. Begitu pula dengan Draco Malfoy yang masih melajutkan sekolahnya. Tidak seperti biasanya, ia kini nampak tak bersemangat dan seringkali murung. Bagaimana tidak, tugas yang diberikan Voldemort begitu berat dan enggan untuk ia lakukan.
Kereta berhenti menujukkan bahwa mereka telah sampai. Para murid bergantian untuk turun dari kereta. Clara, seorang gadis Gryffindor yang juga berteman dengan The Golden Trio melajutkan tahun keenamnya di Hogwarts.
"Di mana Harry?" Tanya Ron. Clara dan Hermione saling berpandangan.
"Entahlah, mungkin saja dia sudah menunggu di luar. Sebaiknya kita segera turun. " Usul Hermione.
"Clara kau tak apa?" Ucap Hermione yang melihat sahabatnya melamun.
"Ah, tidak aku tidak apa-apa. Ayo. " Mereka beriringan keluar dari kompartemen, banyak anak tahun pertama yang menanti kedatangan Hagrid untuk menjemput mereka.
"Astaga! Ron, Hermione, sepertinya buku ku ketinggalan di kereta. Kuambil sebentar ya. "Ucap Clara dibalas anggukan dari kedua temannya, ia langsung berlari mengambil bukunya.
Clara membuka pintu kompartemen, dia menghela nafasnya lega, untung saja bukunya masih tergeletak di tempat duduk. Ketika dia akan keluar, Clara sempat berpapasan dengan Draco yang baru keluar dari kompartemennya.
"Malfoy. " Panggil Clara. Si pemilik lama langsung menghentikan langkahnya dan sedikit menoleh ke arah Clara.
"Sedang apa kau di sini? Bukankah teman-temanmu—" Ucapan Clara terhenti.
"Aku yakin itu bukan urusanmu, Wilson. " Ketus Draco berlalu meninggalkan Clara sendirian. Tak berlangsung lama dia bertemu dengan Harry bersama dengan Luna yang baru saja keluar dari kompartemen.
"Ck, selalu saja berdarah. "Ucap Clara ketika melihat darah kering di sekitar hidung Harry. Harry tersenyum masam, mereka melanjutkan perjalannya menuju kastil. Ron dan Hermione sudah lebih dulu kembali.
Harry, Luna, dan Clara langsung menuju Great Hall untuk mengikuti acara Shorting Hat untuk menyeleksi anak-anak tahun pertama.
"Clara kau dari mana saja? Maaf kami meninggalkanmu karena kau sangat lama! " Ucap Hermione. "Dan kau Harry! Astaga hidungmu berdarah. " Hermione mengambil sapu tangan dari dalam sakunya dan mengusapkannya di hidung Harry yang berdarah.
Clara memperhatikan ke meja para anak Slytherin. Draco, anak itu tak biasanya. Hanya duduk diam sembari merenung.
Ada apa dengan anak itu?
Draco menoleh, Clara sedikit tersentak. Mereka berpandangan sepersekian detik dan kembali mengalihkan pandangannya ke arah lain.
*-*-*-*-*-*
Malam harinya, Clara tidak bisa tidur. Dia memutuskan untuk berjalan-jalan mencari udara segar sebentar. Clara berjalan mengendap-endap untuk menghindari dari tangkapan Flich ataupun Snape. Dia berniat untuk mengunjungi Astronomy Tower.
Langkahnya demi langkah ia pelankan agar tidak menimbulkan suara. Ketika dia telah sampai di Menara, dia melihat punggung hitam seorang laki-laki yang tengah berdiri di pinggir pembatas.