Chapter 9

240 47 19
                                    

Entah sudah berapa lama, tetapi mereka tidak melakukan apapun semenjak tangis Sasuke mereda. Hanya berpelukan dengan bersandar ke headboard dan sesekali tangan Sakura mengelus surai Sasuke. Sesekali Sasuke juga mendusel manja mengkode supaya surainya kembali dielus. Sasuke memang akan dua kali lipat lebih manja jika setelah menangis.

Sakura mengurungkan niatnya untuk kembali bertanya mempertanyakan masalah Sasuke. Dia sudah menyimpulkan bahwa Sasuke belum siap menceritakan apa yang membuatnya resah sehingga merubah perilakunya sendiri. Untuk saat ini Sakura hanya akan memantau.

"Sasuke."

Sasuke mendongakkan kepalanya, mata bulatnya menatap berbinar ke arah Sakura. Sungguh Sasuke saat ini terlihat sangat menggemaskan. Sebenarnya Sakura sedikit bingung, padahal dirinya hanya memanggil tetapi respon Sasuke sebahagia itu?

"Kenapa?"

Sasuke hanya menggeleng lucu dan kembali menduselkan wajahnya.

"Baiklah. Ingin makan siang lebih awal atau makan cemilan saja? Kuyakin baby besar ini lapar setelah menangis histeris tadi."

Sasuke sontak mendongak kembali, bibirnya mengerucut lucu. Jangan lupakan pipinya merona malu.

"Sakura jangan goda Sasuke seperti itu."

"Jangan berekspresi seperti itu. Kau jadi semakin lucu."

Jika dilanjutkan Sakura bisa hilang akal.

-o0o-

Sore menjelang malam. Saat ini Sakura sedang sedikit kesulitan saat Sasuke tidak mengizinkannya untuk pulang. Sudah beberapa cara dilakukan dan beberapa bujukan manis tetapi semua itu tidak berhasil. Sasuke tetap tidak mau Sakura pulang. Menyuruh Itachi yang sudah pulang kuliah sore pun tidak berguna. Ingat, Sasuke sedang menghindari keluarganya saat ini!

Pelukan Sasuke hanya akan mengerat dan merengek tanpa berkata saat Itachi mencoba untuk membujuknya. Jika Ayah Sasuke pulang dan melihat hal ini, hal yang dikhawatirkan olehnya adalah beliau memarahi Sasuke. Sakura juga tidak setega itu untuk menjadikan Ayah Sasuke sebagai alasan untuknya bisa pulang. Sakura tidak ingin Sasuke kembali bersedih.

"Lalu apa yang diinginkan oleh Baby besar ini, hm?"

Lihatlah! Muka Sasuke kembali berseri.

"Sakura berjanji akan mengabulkannya?"

"Tentu, katakan saja!"

Sasuke tersenyum menampilkan deretan giginya yang putih, matanya menghilang membentuk bulan sabit. Sungguh, itu adalah eye smile yang paling menggemaskan.

"Sasuke ingin Sakura menginap disini. Nanti Sasuke bisa bermain sepuasnya dengan Sakura lalu tidur bersama dengan berpelukan. Besoknya, kita juga bisa bermain sepuasnya lagi sampai lelah."

Demi gigi taringnya Kisame, Itachi yang mendengar kalimat Sasuke langsung terbatuk keras karena minumannya. Kalimat Sasuke sangat memiliki arti lain jika kalimat itu diucapkan oleh pria dewasa. Saat ini pikiran Itachi sudah traveling kemana-mana. Pokoknya Itachi membutuhkan bantuan Hidan untuk mensucikan otaknya!

"Sakura, Kakak tersedak. Apa Kakak baik-baik saja?" bisik Sasuke dan Sakura membalasnya hanya dengan anggukan. Sakura mengumpati Itachi dalam hati, mengetahui Itachi memikirkan hal lain atas kalimat Sasuke. Dasar mesum!

"Aku tidak bisa menginap."

Sasuke cemberut. Atensinya yang semula melihat Kakaknya yang sedang kesakitan langsung teralih menjadi menatap Sakura kembali. Mulutnya sudah terbuka bersiap melayangkan protes jika Sakura tidak kembali bersuara.

Baby Boy [2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang