[in action] - di rumah miller ....

288 46 3
                                    

niel menyentakkan kepalanya jengah, ia benar-benar nggak habis pikir sama miller

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

niel menyentakkan kepalanya jengah, ia benar-benar nggak habis pikir sama miller. selain udah bikin pipinya merah merona, miller berhasil buat niel datang ke rumahnya dengan segera, tentu juga perihal dikeluarkannya dia dari grup secara semena-mena.

"sopankah lo kayak tadi?" niel langsung tembak petasan banting alias omelan pedas begitu duduk di sofa ruang tengah rumah miller.

"ada apa dengan gue?"

niel berdecih dan gemas ingin menjambak rambut temannya itu dengan selang sedot tinja. "gue gampar lo tanya begitu lagi! kenapa gue di-kick?"

miller tertawa puas. "ya biar lo buruan ke sini lah, hehe."

"kesel gue!"

dingin.

bukan karena pendingin ruangan, melainkan di pipi kanan niel sudah tertempel sekaleng kopi instan dingin yang rupanya dibawakan oleh perempuan manis berwajah imut ini.

"minum dulu kak biar nggak kesel," ucapnya manis. diajeng buru-buru menggeser paksa tubuh niel dan duduk di sampingnya.

miller hanya bisa geleng-geleng kepala heran. adiknya itu bukan suka diam-diam lagi, tapi ini udah benar-benar kentara. "dek, jaga jarak."

"ih, kak miller. aku tuh cuma mau duduk di sampingnya kak niel."

niel mau rogoh jantungnya sendiri, ini kenapa jadi dag dig dug gini? dia langsung pasang wajah sok tenang, demi menjaga imejnya di depan diajeng. "mil, kata lo ... ajeng udah ke-"

"tadinya mau ke kampus kak, tapi kata arunika dosennya ada keperluan mendadak, jadinya aku nggak ke kampus deh," sahutnya sambil senyum-senyum manja.

senyum tipis diperlihatkan niel ke arah diajeng, mampuslah dia bakal dilirik terus di sini. miller juga cuma diam saja, sambil senyum-senyum setan ke arah niel.

"dek, kak emil mau ngobrol bentar sama kak niel, kamu ambilin dessert box-nya dulu ya, siapin dulu." demi menyelamatkan wajah kalem niel yang sebentar lagi berubah jadi medusa, miller mengatur siasat agar adiknya menurut.

tanpa basa-basi, diajeng berdiri dan senyum semangat. "ya udah, aku ke dapur dulu ambil dessert box-nya. kak niel jaga diri ya di sini!"

blush!

pipi niel auto merah setelah dengar sepercik perhatian itu dari diajeng. adik dari miller itu bergegas ke dapur dengan langkah riang serta hati berbunga-bunga. sekarang ia tak perlu malu lagi jika berhadapan dengan niel karena ia rasa urat malunya sudah hilang sejak pertama kali bertemu niel waktu itu.

kembali lagi ke ruang tengah di mana niel dan miller berada. wajah niel sudah tak terkontrol, rasa ingin melumat habis tubuh miller seketika menggebu.

"sumpah lo rese banget, mil! kesel gue!"

"lupain tentang tadi, sekarang lebih penting," potong miller cepat, tentunya dibalas delikan mata tak terima oleh niel.

"segampang itu? gue gedeg sumpah, tadi di grup tuh adek lo-"

asikin aja! [discontinued]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang