bagian 10(sepuluh

4 1 0
                                    

Part 10

<

Setelah itu mereka semua kembali ke rumah,dan kak Sandy membawa adiknya ke rumah sakit...

>Di perjalanan...

"Baru kali ini kamu kalau menyamar di bully sampai seperti ini dek"ucap kak Sandy khawatir dengan keadaan syela...
"Liat aja mereka nanti"sambung kak Sandy yang sangat marah melihat adiknya di perlakukan seperti itu

Dan mereka sudah sampai di rumah sakit kak Sandy langsung mengangkat adiknya ke ruang rawat...
Dan dokter spesialis langsung menangani syela
"Gimana dok dengan keadaan adik saya?"tanya kak Sandy khawatir
"Jadi dia adik kamu"balas dokter yang menjawab pertanyaan lain
"Iya dok"balas kak Sandy
"Kirain saya dia pacar kamu"jawab dokter yang membuat ia tertawa
"Keadaan adik kamu baik baik saja hanya luka ringan mungkin besok sudah pulih"sambung dokter yang menjawab pertanyaan kak Sandy tadi
"Syukurlah"balas kak Sandy...
"Kak"panggil syela sadar dari pingsannya...
"Kamu dah sadar"ucap kak Sandy yang langsung membantu membangunkan syela

Setelah itu mereka kembali ke rumah...

Kak Sandy yang membawa adiknya masuk ke dalam rumah dengan cara menuntun jalan syela

"Assalamu'alaikum"ucap kak Sandy masuk ke dalam rumah
"Wa'alaikumsalam"jawab mamah,dan bibi yang sedang membersihkan debu di meja
"Lh adik kamu kenapa kak?"tanya mamah yang melihat syela lemas
"Kelakuan temen syela"jawab kakaknya marah dengan keysa dan yang lainnya
"Astaghfirullah jahat banget mereka den"ucap bibi anggun yang sedang membersihkan meja
"Mereka jahat banget"balas mamah
"Ya udah sekarang kamu bawa ke kamar adik kamu"sambung mamah yang khawatir dengan kondisi syela
"Iya mah..kalau gitu aku ke kamar dulu"balas kak Sandy yang di angguki mamah
"Mamah harus bicara ini sama papa"ucap mamah dalam hati...
"Papa harus bisa membujuk syela menyelesaikan rencana syela"sambung mamah dalam hati cemas

>Malam hari
Pukul 21:00

"Mah..,papa pulang.. assalamu'alaikum"ucap papa yang baru pulang dari kantor nya
"Wa'alaikumsalam"jawab mamah yang menyalami papa dan mengambil tas papa

Setelah itu papa mandi dan istirahat

"Pa...mamah mau bicara sama papa penting"ucap mamah yang duduk di sofa kamar sedangkan papa berbaring di kasur
"Tentang apa mah?"tanya papa yang bangkit dan duduk di sebelah mamah
"Pa...papa harus membujuk syela untuk menghentikan penyamaran dia"jawab mamah yang membuat papa binggung dan menaikkan kedua alisnya
"Kenapa gitu mah?,itu kan keinginan syela sendiri"tanya papa
"Liat syela keadaan dia makin parah pa..."jawab mamah serius
"Maksud mamah?"tanya papa heran
"Papa liat aja sendiri di kamar syela"jawab mamah yang menunduk kepalanya sambil memegang kepalanya
Papa yang mendengar ucapan mamah langsung menuju ke kamar syela
Syela sedang makan yang di suapi oleh kakaknya
"Nak kamu kenapa?"tanya papa yang melihat kondisi syela lemas
"Syela enggak kenapa kenapa kok pa"jawab syela tersenyum,kak Sandy langsung melirik syela yang menandakan kalau syela sedang berbohong
"Apa sebaiknya kamu hentikan penyamaran kamu sekarang?"tanya papa yang membuat syela menaikkan kedua alisnya
"Ya... jangan lah pa..."jawab syela
"Syela udah berusaha susah payah untuk membuat rencana ini masa di berhentikan kan sayang pa..."sambung jelas syela yang membuat papa dan juga kak Sandy memikir ada benarnya juga omongan syela
"Ya udah kamu istirahat sekarang besok kamu ke sekolah?"tanya papa
"Iya pa..."jawab syela
"Tapi kan dek keadaan kamu belum membaik"balas kak Sandy yang khawatir dengan adiknya
"Besok udah sembuh kak"jawab syela tersenyum
"Ya udah terserah kamu aja"balas kak Sandy yang mengikuti omongan adiknya

>Pagi hari...

Mereka berangkat ke sekolah...

Di perjalanan

Don't judge people by their physical appearanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang