bagian 17(tujuh belas)

3 2 0
                                    

Part 17

>

Pada saat mereka ingin berdiri buat pamitan tiba tiba petir menyambar yang menandakan akan datang hujan sehingga membuat listrik padam

Kak Sandy yang ingin mengantar mereka hingga kedepan menjadi terhenti...

DUARRR

"Syela..."ucap kak Sandy yang langsung lari menuju ke kamar syela begitu juga mereka yang ikut melihat keadaan syela

"Syela..."ucap kak Sandy yang tidak melihat syela ada dikamar nya...
"Syela"panggil kak Sandy sekali lagi namun tidak dapat jawaban dari syela...
"Kak syela mana?"tanya Raina cemas
"Bukannya tadi dia kekamar"jawab kak Sandy cemas
"Coba nyalakan handphone senter kalian"sambung kak Sandy yang menyuruh mereka untuk menghidupkan lampu santer mereka semua karena di kamar syela begitu gelap

"Syela"teriak kak Sandy memanggil syela
"Di kamar mandi"sambung kak Sandy yang langsung berlari ke arah kamar mandi
"Syela..."panggil kak Sandy menggetok pintu kamar mandi
"Kamu di dalam?"tanya kak Sandy yang tidak ada jawaban sama sekali
Akhirnya kak Sandy membuka pintu kamar mandi dan langsung melangkah masuk
"Astaga syela"teriak kak Sandy yang melihat syela tergeletak di lantai
"Syela bangun syela"ucap kak Sandy yang memukul pelan pipi adiknya agar adiknya sadar...
Kak Sandy langsung mengangkat dan membawa syela ke ranjang...
Mereka semua sangat terkejut...
"Syela..."panggil Raina dan Ketty yang memakaikan minyak wangi ke bawah hidung syela
"Syela... bangun syel"ucap kak Sandy yang mengelus rambut syela...
Dan akhirnya syela sadar namun ia tidak membuka matanya...
"Kak"panggil syela namun ia tidak membuka matanya
"Alhamdulillah,..kakak disini kamu jangan buka mata kamu sebelum lampunya menyala..."jawab kak Sandy yang mengelus rambut adiknya
Syela hanya mengangguk dan memejamkan matanya terus menerus...
"Kak..."panggil syela kembali karena kamarnya begitu senyap tak ada suara yang berbunyi hanya saja suara hujan yang sudah turun bersamaan dengan kilat
"Iya..."jawab kak Sandy yang masih berada di samping syela
"Kakak dimana?"tanya syela yang beranjak dari tidurnya...
"Kakak di samping kamu"jawab kak Sandy yang langsung memegang tangan syela
"Syela..."Ucap Raina
"Kalian disini?"tanya syela yang terkejut mendengar suara Raina
"Kita masih di sini"jawab Ketty
"Apa yang harus aku lakukan...,disisi lain aku tidak ingin memanfaatkan mereka namun di sisi lain lagi aku harus memaafkan mereka,aku binggung harus pilih yang mana"ucap syela binggung dengan keputusannya..
"Tapi benar juga...apa yang dikatakan kak Sandy bahwa aku lebih jahat dari mereka"sambung syela kembali yang mengingat ucapan kakaknya di pinggir kolam tadi
"Lalu aku harus pilih yang mana"sambung syela yang mengerutkan keningnya....
"Syelanda jaksa"iqbal menyebut nama syela dalam hati sambil tersenyum karena melihat nama syela terukir di dinding kamar tempat tidurnya...
"Kapan akan hidup lampu!!"kak Sandy masih menunggu Lampu menyala
"Kak gelap tau syela tutup mata"ucap syela yang membuat kakaknya mengangkat kedua alisnya
"Kalau kamu buka mata malah lebih gelap"jawab kakaknya
"Hummm..."balas syela...
"Kamu tidur aja"balas Iqbal yang berbicara
"Iya tuh kamu tidur syel"sambung kak Sandy tersenyum
"Syela malah enggak bisa tidur kak"jawab syela yang takut,dan mereka hanya menghela nafas

Beberapa menit kemudian lampu menyala kembali

"Alhamdulillah"ucap mereka semua
"Lampu udah kembali menyala syela"ucap kak Sandy tersenyum
Syela langsung membuka matanya dan menjadi tenang

"Kalau gitu kita pamit ya kak, syela"ucap Ketty karena hari sudah mulai sore
"Tapi ini kan masih hujan"jawab kak Sandy
"Enggak apa-apa kak, takutnya nanti ortu kita nyariin"jawab Ketty tersenyum
"Ya udah kalau gitu kita pamit"sambung Raina tersenyum...
"Iya..."jawab kak Sandy tersenyum
Iqbal melihat syela dan tersenyum, begitu juga dengan syela yang melihat Iqbal namun menunduk kepalanya karena malu...
"Kalau gitu kita pamit ya kak"ucap Iqbal yang terakhir keluar kamar syela dengan tersenyum
"Iya.kalian hati hati ya"jawab kak Sandy tersenyum...
"Aku yakin pasti bener kalau Iqbal menyukai syela"ucap kak Sandy yang melihat Iqbal keluar kamar syela
"Kalau benar benar Iqbal menyukai syela dengan sangat tulus seperti aku yang menyayangi syela dengan sangat tulus,aku akan merelakan adik kecil aku berhubungan dengan Iqbal"sambung kak Sandy tersenyum dan menatap syela
"Kakak kenapa?"tanya syela yang tiba tiba kakaknya melihat syela dengan tersenyum
"Kakak mau nanya sama kamu"jawab kak Sandy yang menaruh kepalanya di Pakuan adiknya
"Apaan?"tanya syela penasaran
"Apa kamu suka sama Iqbal?"tanya kakaknya Thu the point yang membuat syela membulatkan matanya sempurna...
"Maksud kakak?"tanya syela yang ragu
"Kamu suka kan sama Iqbal"jawab kak Sandy tersenyum
"Eee"balas syela yang ragu untuk bercerita sama kakaknya...
"Iya kan"jawab kakaknya tersenyum
"Kakak setuju kalau dia emang tulus sama kamu"sambung kakaknya tersenyum
"Kakak enggak mau kamu sakit hati karena di permainkan oleh perasaan kamu"sambung kakaknya yang membuat syela menghela nafas panjang
"Kakak kenapa tiba tiba ngomong kayak gitu?"tanya syela heran
"Kakak tau kalau Iqbal menyukai kamu"jawab kak Sandy yang beranjak dan duduk di samping adiknya,dan syela tersenyum malu
"Ya udah kakak ke kamar dulu"sambung kakaknya yang mengelus rambut syela dan beranjak pergi...

<Malam hari

Keluarga syela mengadakan acara makan malam di restoran....

"Kak kita ngapain ke sini?"tanya bisik syela heran
"Kakak juga enggak tau"jawab kak Sandy yang berada duduk di sebelah adiknya
"Mah kita ngapain kesini?"tanya syela penasaran
"Kita mau temuin temen papa kamu"jawab mamah yang membuat mereka berdua mengangkat kedua alisnya
"Iya bener, sekaligus mau menjodohkan kamu dengan anak teman papa"sambung papa yang membuat mereka berdua terkejut membulatkan matanya sempurna...
"Di jodohkan!"balas syela terkejut
"Iya...karena kakak kamu kan udah punya pasangan Sekarang giliran papa yang mau mencarikan pasangan buat kamu"jawab papa yang membuat syela cemberut
"Tapi kan pa...syela nggak mau di jodoh jodohkan"balas syela kesal
"Kita sudah menjodohkan kamu sejak kamu kecil"ucap papa yang membuat syela dan kakaknya tambah terkejut
"Papa kenapa enggak bilang sejak dulu?"tanya kak Sandy kecewa
"Karena papa baru bertemu dengan keluarga mereka jadi lebih baik papa rencanakan ini secepatnya"jawab papa
"Seharusnya kan papa bilang dulu ke syela"balas kak Sandy yang tidak setuju dengan perjodohan ini
"Syela harus terima perjodohan ini"jawab papa tegas
"Papa enggak adil kalau kayak gini"balas kak Sandy...
"Kak Sandy bisa cari pasangannya sendiri lalu kenapa syela harus di jodohin"balas syela yang tidak setuju dengan keputusan papa
"Ini kan demi kebaikan kamu syg"jawab Mamah yang harus terpaksa setuju dengan keputusan papa
"Biar kamu enggak salah dalam mencari pasangan kamu"sambung mamah
"Tapi syela kan udah dewasa mah,pa.. syela udah bisa cari pasangan syela sendiri"tegas syela yang tidak suka dengan rencana mamah dan papa tentang perjodohan ini....
"Gimana dengan perasaan Iqbal kalau tau syela akan di jodohkan dengan orang lain..!"pikir kak Sandy dalam hatinya yang memikirkan tentang perasaan Iqbal...
"Syela nggak setuju dengan perjodohan ini"balas tegas syela yang berdiri dari kursinya
"Kamu harus terima ini"jawab papa yang sedikit menaikan nada suaranya
"Papa egois"balas syela yang beranjak pergi...
"Syelanda..."panggil kakaknya
"Papa sama mamah apa enggak mikirin perasaan syela,mamah sama papa egois"sambung kak Sandy yang mengejar adiknya...
Pada saat syela berlari ia tidak sengaja menabrak seseorang
"Syela"ucap Iqbal yang membantu syela berdiri
"Iqbal"balas syela melihat orang yang ia tabrak adalah Iqbal
"Kamu ngapain ada disini?"tanya Iqbal
"Iqbal"sambung kak Sandy yang baru saja datang
"Kak Sandy"balas Iqbal tersenyum
"Mah..."ucap papa tersenyum melihat mereka berdua yaitu Iqbal dan syela
"Malam pak,ibu"ucap papa menemui Iqbal begitu juga orang tua Iqbal
"Malam pak,ibu"balas orang tua Iqbal
"Papa kenal mereka?"tanya syela penasaran
"Iya..."jawab papa senyum
"Jadi kalian udah saling kenal"balas mamah...
"Iya..Tante"jawab Iqbal tersenyum
"Mari pak ibu Iqbal kita udah siapin meja buat kalian"ucap papa yang mempersilahkan mereka untuk duduk di meja makan yang sudah di Persiapkan
"Mari"balas mereka
Mereka duduk di satu meja...
"Sebelum saya membicarakan tentang ini saya dan sekeluarga sangat berterima kasih atas kehadiran kalian di malam ini,saya mengadakan pertemuan secara langsung ingin berniat untuk menjodohkan putri bapak dengan putra kita...apakah keluarga setuju"jelas ayah Iqbal dan bertanya kepada keluarga syela
"Saya dan juga sekeluarga setuju dengan perjodohan ini"jawab papa tersenyum
"Jadi dia"ucap syela dan juga Iqbal kompak,yang sudah tau siapa pasangan mereka
"Iya..."jawab papa
Kak Sandy sangat bahagia karena orang yang ingin di jodohkan oleh adiknya adalah orang yang tepat sekali buat adiknya apalagi mereka saling menyukai...
"Kalian berdua setuju kan?"tanya ayah Iqbal
Mereka berdua hanya senyum senyum saja...dan membalas dengan anggukan dan senyuman...
"Ehemmm..."goda kak Sandy senyum senyum dan syela langsung melirik kakaknya...
"Ya udah kalau gitu kita makan mari"ucap papa yang mempersilahkan mereka buat makan
"Iya pak mari..."jawab mereka...

Mereka semua makan dengan lahap menyantap hidangan nya...

***


To becontined
Thanks for reading

Gimana nih tentang perjodohan Iqbal dan juga syela apakah ceritanya akan berakhir disitu atau masih ada kisah selanjutnya!!!

Penasaran enggak nih!!?

Sampai segitu dulu ya ceritanya, sampai jumpa di part selanjutnya...

Jangan jadi pembaca gelap!!!😌😉

So, sampai sini dulu yah
Jangan lupa komen dan vote nya

Komen¿!!!vote
          Silahkan dengan senang hati 👌
Follow juga dong!!

See you next time

*Salam
°°°°°°Azizah_fsaa_

Don't judge people by their physical appearanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang