Langit yang terlihat berwarna biru muda dengan awan-awan yang bagaikan gula kapas putih sangat memanjakan mata.
Di bulan ini, Seoul sudah memasuki musim Semi, semua orang pergi berekreasi melihat bunga sakura. Termasuk Kim JooA, gadis ini berdiri menghadap pohon sakura yang besarnya 4 kali lipat dari dirinya.
Kepalanya mendongak dan mata hazelnya memandang bunga pink tersebut dengan senyuman di wajahnya. Ia berpikir keindahan bunga sakura yang menyejukkan mata, adalah sebuah ke-normalan. Sama seperti hidupnya yang berjalan 'normal'.
"Indahnya..." gumamnya.
JooA tidak pernah mengalami yang namanya 'ketidaknormalan' dalam kehidupan. Pergi ke sekolah di hari sekolah, beristirahat dan bermain di hari libur, makan jika lapar, minum jika haus. Walau ia tinggal sendirian di ibukota yang besar ini tetap saja kehidupannya normal tanpa hambatan.
JooA bukan anak dari keluarga kaya, orang tuanya tinggal di desa yang jauh dari Seoul. Ia bisa bersekolah di Seoul ini karena mendapat Beasiswa dari Linzy Cooperation.
"Ahh...Besok sekolah, aku harus menyetrika seragam" monolognya lagi setelah melihat sekilas tanggal yang tercantum di layar Handphone-nya.
Cekrek!
JooA memotret dirinya yang berlatar bunga sakura itu, kemudian ia mengantongkan Handphone-nya di celana jeansnya. Ia berjalan melewati kumpulan orang yang tengah sibuk menikmati keindahan bunga sakura.
Matanya melihat dari kejauhan bus yang hampir sampai di halte, ia langsung berlari ke sana. Dan berhasil, ia melangkah naik kedalam bus kemudian menempelkan kartu bus nya ditempat pembayaran.
JooA menelusuri sisi bus untuk mencari tempat duduk. "Dapat." ucapnya dan menduduki bangku kosong yang berada pas di samping jendela bus disisi memperlihatkan bunga sakura.
~•~•~•~
Libur sudah berganti dengan hari kerja, semua orang mulai mengawali hari mereka masing-masing. Sehabis turun dari bus yang berhenti di halte dekat sekolahnya ia merapikan pakaiannya dan kemudian mulai berjalan.
"JooA!! Tungguuu!!" teriak seorang gadis dari belakang JooA.
Ia reflek menghentikan langkahnya dan berbalik kearah suara, "Eoh...? Mirang!!!" Gadis bermarga Jung itu berlari antusias ke arah gadis yang menyambutnya dengan senyuman hangat.
"Joo~. Aku rindu padamu~" ujar Mirang sambil merangkul bahu JooA. Yang dirangkul hanya tertawa girang mendengar ucapan temannya.
"Rindu? Bukankah kita baru bertemu tiga hari lalu?" tanyanya. Mirang mengangguk lesu sebagai jawaban.
JooA dan Mirang terus bertukar cerita dan tertawa riang hingga tak sadar bahwa mereka sudah sampai didepan kelas salah satu dari keduanya, "Kenapa kita harus pisah kelas? Menyebalkan!" rengek Mirang sambil menghentakkan kakinya ke lantai. JooA menyokeh pelan pundak Mirang, dan mendekatkan wajahnya ke kuping Mirang sembari tersenyum evil.
JooA membisikkan, "Bukankah kau senang bisa sekelas dengan 'dia'?"
Deg
Mirang membeku tersipu sesaat di tempatnya ketika JooA menyinggung tentang siswa yang disukainya. Segera ia meninju kuat perut JooA dan meninggalkan si sahabat yang malah tertawa terbahak-bahak. Dengan pipi yang merona Mirang duduk di bangkunya. Matanya sekilas melirik ke arah siswa yang ditaksirnya sejak lama.
Awas saja kau, Kim JooA! batinnya, lalu segera ditutupi wajahnya yang sudah memanas.
Puas menjahili temannya itu, JooA berjalan pelan memasuki kelasnya yang bersebelahan dengan kelas Mirang. Ia langsung menduduki bangku kosong yang berada di barisan paling depan kelas tersebut, tak lama kemudian para wali kelas memasuki kelas mereka masing-masing dan mengabsen para siswa siswi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Qarapherlous : the Unexpected Adventure [ENHYPEN FF]
Fiksi PenggemarKim JooA adalah seorang siswi yang bersekolah di SMA Contrail. Suatu hari ia pindah ke rumah sewa yang tak jauh dari lokasi sekolahnya dan menemukan sebuah topeng Navy Blue saat ia tengah bersih bersih. Ia selalu membawa topeng itu kemanapun dan k...