Part 1

648 6 0
                                    

Manathan,

Disuatu pagi disebuah mansion mewah lebih tepatnya tempat tinggal keluarga Ephraim.

Waktu sudah menunjukkan pukul 07:00 pagi, sudah duduk pasangan suami-istri Givan Ephraim dan gwenda Ephraim dimeja makan untuk sarapan.

"Mom, kemana ge apakah dia masih tidur?" Ujar Givan berbicara kepada istrinya.

"Entahlah dad, sepertinya iya. akhir-akhir ini putri kita sangat sibuk dikantor, agaknya dia kecapean. sebentar akan aku bangunkan dulu ge agar kita bisa sarapan bersama." Ujar gwenda pada sang suami.

Baru aja gwenda hendak beranjak dari kursi meja makan, sosok yang sedang mereka bicarakan datang menghampiri.

"Morning, mom dad." ucap ge pada momy dan dady nya lalu duduk dikursi yang berhadapan dengan ibunya.

"Kami pikir kau masih tidur sayang, baru saja momy akan ke kamar untuk membangunkan mu." ujar gwenda pada putrinya.

Ge terkekeh seraya berbicara kepada ibunya." aku memang bangun agak terlambat mom hari ini, tapi aku sudah disini untuk sarapan bersama kalian"

"Ge, akhir-akhir ini mom perhatikan kamu jadi lebih sering pulang larut malam dari kantor sayang, mom khawatir pada kesehatan mu sayang." ujar gwenda pada putrinya.

"Iya mom, aku memang sedang sedikit sibuk sekarang, menyiapkan persiapan untuk proyek baru perusahaan." balas ge  diiringi dengan senyuman pada momynya.

"Tapi ge kamu harus  lebih memikirkan kesehatan mu lagi, mom hanya khawatir kau akan jatuh sakit nantinya karena kurang istirahat sayang." balas momy nya pada ucapan ge.

"Momymu benar ge, dady tidak ingin kau sampai jatuh sakit" timbal dadynya atas ucapan sang istri.

"Momy dan dady tenang saja, aku akan lebih menjaga kesehatanku lagi, lagi pula setelah urusan proyek ini selesai, nantinya aku berencana memanfaatkan libur dari perusahaan untuk istirahat dan liburan" ujar ge kepada orang tuanya.

"Ya sudah iya sayang terserah padamu, tapi kau harus ingat pesan kami sayang" ujar dadynya. Ge mengangguk mendengar ucapan sang ayah.

Ge yang sudah menyelesaikan sarapannya beranjak berdiri menghampiri kursi momy dan dady nya untuk pamit segera berangkat kekantor.

"Aku berangkat kekantor dulu, mom dad" ucap ge sambil mencium pipi ayah dan ibunya.

Hari ini ge tidak diantar oleh supirnya, ia berencana ingin menyetir sendiri dengan mobil miliknya kekantor lagipula sudah lama ia tidak menyetir mobil sendiri.

Sesampainya dikantor ge langsung keluar dari mobilnya yang ia parkir di basmen perusahaan lalu berjalan kedalam loby kantor perusahaan yang ia pimpin.

Diloby kantor para karyawan menyapa ge dengan sopan "selamat pagi bu" ge membalas sapaan mereka dengan anggukan disertai senyuman, bahkan saat ge melintas untuk naik lift menuju ruangannya dilantai atas gedung perusahaannya para karyawan laki-laki tidak berhenti menatap kagum akan kecantikan atasan mereka.

Sampai diruangannya ge langsung melakukan panggilan interkom kepada Eriska Daley sekretarisnya.

"Eriska tolong bawakan berkas yang kemarin saya minta" perintah ge kepada sang sekretaris.

Lalu tidak lama kemudian pintu ruangannya diketuk dari luar.

"Masuk" ujar ge pada sekretarisnya.

"Mohon maaf bu, ini berkas yang anda minta" ujar eriska pada sang atasan.

"Iya, dan tolong simpan disebelah sini. " perintah ge sambil menunjuk bagian sebelah kiri mejanya.

"Oh iya eriska, apakah jadwal saya hari ini padat?" Tanya ge pada sekretarisnya.

One Night With a Crazy Devil (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang