Chapter 03🦋

9 5 4
                                    

*ﺑِﺴۡـــﻢِ ﭐﻟﻠّٰﻪِ ﭐﻟﺮَّﺣۡـﻤَـٰﻦِ ﭐﻟﺮَّﺣِـــﻴْﻢ*

*۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞*

🦋🦋🦋

Lelah, itulah yang dirasakan oleh Kanaya saat ini. Pukul sepuluh malam ia baru sampai ke rumah. Membersihkan badan, kemudian membaca surah Al-Mulk rutin sebelum tidur lalu beristirahat merebahkan tubuh yang seharian terus bekerja tanpa henti. Di usia seperti ini memang belum seharusnya Kanaya bekerja namun tak apa dari sana juga Kanaya bisa merasakan sulitnya mencari uang hingga tulang-tulang di tubuhnya terasa remuk ketika direbahkan.

Netranya menatap nyalang pada atap rumah sederhana di kamarnya. Sudah lima tahun rumah ini diselimuti kesepian, kesedihan dan tangisan. Kanaya selalu berpikir kapan orang-orang yang pergi meninggalkannya kembali pada rumah yang dulunya memberikan kehangatan. Kanaya selalu kesepian. Kanaya menginginkan keluarga, Kanaya membutuhkan Ayah dan Ibunya. Jujur Kanaya hanya wanita yang lemah membutuhkan dekapan dan kekuatan dari kedua orang tua. Kanaya menginginkan pelukan, Kanaya menginginkan ciuman lembut di pipi, Kanaya menginginkan usapan halus, Kanaya menginginkan Ibu dan Ayahnya kembali.

Kanaya tidak sedikit pun menyalahkan takdir tidak juga menyalahkan kedua orang tuanya tetapi Kanaya menyalahkan dirinya sensiri, kenapa ia masih belum bisa mensyukuri ini kenapa justru Kanaya malah sering mengeluh daripada bersyukur.

Kanaya mengubah posisi tidur. Tiba-tiba saja Kanaya teringat dengan sisa uangnya, buru-buru Kanaya cek. Sisa hanya tinggal sedikit sedangkan ini masih lama pada tanggal menerima bayaran itu artinya Kanaya harus menghemat uang sebisa mungkin. Ya, semoga Allah memudahkan rezekinya.

Kanaya memutuskan untuk segera berdoa dan tidur besok pagi ia harus kembali beraktivitas tentu tubuhnya harus benar-benar fit.

****

“Aya, ke kantin, yuk!” ajak Valin pada Kanaya yang tengah sibuk membaca buku novel yang berjudul Fatimah Az-Zahra.

Fatimah Az-Zahra binti Muhammad ﷺ, merupakan putri Rasulullah dan Khadijah binti Khuwailid. Fatimah Az-Zahra seorang wanita yang mulia wanita teladan sepanjang masa. Putri Rasulullah tersebut merupakan satu-satunya wanita yang tidak pernah haid. Beliau mendapat gelar Az-Zahra karena kesuciannya. Putri kesayangan Rasulullah yang memberikan keturunan hingga akhir. Memiliki rasa malu yang sangat tinggi. Merupakan teladan terbaik bagi wanita zaman sekarang dan pemimpin para wanita di surga. Itulah sebabnya kenapa Kanaya begitu mengidolakan putri Rasulullah tersebut. Ia ingin belajar untuk meniru sikap dan perilaku Fatimah Az-Zahra yang begitu mulia seperti Ayahnya.

Kanaya menutup buku, menghentikan bacaannya. “Aya, lagi puasa, Lin,” ucap Kanaya pada Alin.

“Ha! Ya ampun maaf Alin gak tahu.” Valin mendengar jawaban Kanaya langsung merasa tidak enak. Begitu pun sebaliknya Kanaya yang menolak ajakan tersebut pun ikut merasa tidak enak juga.

“Em ... Alin gak jadi ke kantin deh Alin mau nemenin Aya aja di kelas 'kan kasihan kalau sendirian.” Valin kembali duduk di samping Kanaya.

“Ih, kok gitu? Alin kalau mau jajan, jajan aja pasti laper, 'kan?”

Valin terdiam. “Em ... lapar sih tapi kasihan sama Aya masa harus ditinggali di kelas sendirian.”

“Ih Alin kaya baru kenal sehari aja sama Aya. Gak papa jajan aja. Ayok Aya temani ke kantinnya.” Kanaya memasukkan novel di tangannya ke dalam tas kemudian berdiri.

Bismillah HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang