[BL] A Wealthy Subtitute Ex-Husband (Indonesia)

52 Apakah itu Kamu?

ImXuanyi

Lampu dalam ruangan terpantul oleh rambut biru berkabut Shen Yuancong, dan dia mengenakan pakaian kerja dan jaket Jepang seperti lukisan berjalan. Bahkan jika dia tidur kurang dari tiga jam tadi malam, tidak ada jejak kelelahan di matanya.

Ini adalah pertama kalinya dia mendengar nama panggilan Saudara Cong, Erlin, dan wajah tersenyum Ye Yihan menjadi lebih ceria.

"Aku tidak mengajarkan apa pun yang tidak bermanfaat, aku takut kakakku akan diganggu ole orang lain."

Ye Erlin berkedip dan berdiri untuk menyerahkan kursinya kepada Shen Yuancong, dan pergi ke sofa untuk duduk bersama Ye Yihan.

"Yihan, aku akan syuting keluar kota untuk terakhir kalinya minggu depan, jadi Erlin akan membawamu ke sana, jadi cobalah yang terbaik untuk mengikutinya dan jangan tersesat.." Shen Yuancong duduk dan perlahan menasihati.

Ye Yihan, yang menyilangkan kakinya di sofa dan mengeluarkan ponselnya dan berkonsentrasi untuk menuliskan apa yang dikatakan Shen Yuancong dalam memo, dan mengangguk, "Aku mengerti, Saudara Cong."

Tidak peduli apa pun keadaannya, Ye Yihan selalu terlihat santai selama bersama mereka.

Berperilaku baik dan patuh benar-benar penuh dengan niat baik.

#

#Klinik Kecantikan Han Nan#

Perbaikan kecantikan medis tingkat lanjut pribadi perlu dipesan satu minggu sebelumnya. Sebelum ini, Ye Erlin membantu Ye Yihan untuk menyesuaikan perawatan kecantikan medis seluruh tubuh.

Rumah sakit ini terletak di pusat kota F. Tidak seperti penampilan mencolok klinik lainnya, itu memiliki pintu perak yang unik. Di sisi kanan segel pelat pintu, terdapat dua karakter dari nama klinik yaitu "Han Nan". Klinik ini terletak di ruang bawah tanah dan disiapkan khusus untuk para selebriti.

Di dalam, pintu kaca terasa menarik di kedua sisi, dan perawat konseling meja depan datang langsung.

"Selamat siang, Tuan Ye." Dia telah menyiapkan salinan diagnosis pasien dan bahan perawatan di tangannya.

Ye Erlin menyerahkan Ye Yihan pada perawat dan berkata, "Bawa pendatang baruku untuk melepas jahitan dan memperbaiki bentuk alisnya."

Karena bekas luka di mata Ye Yihan meluas ke sudut matanya, bentuk matanya berubah setelah diperbaiki. Sudut kedua matanya sedikit berubah, sehingga alis yang terlihat lembut sebelumnya tidak serasi lagi.

Jika dia memiliki alis liar ini, dia dapat mengubah penampilannya dari sebelumnya. Bahkan dengan kemiripan Tang Ling dari kejauhan, perbedaannya masih bisa dilihat dari dekat.

Di bawah arahan perawat, Ye Yihan datang ke ruang konsultasi lagi, dan gaya dekoratif biru Tianshui membuatnya sangat nyaman.

Dibutuhkan sekitar lima jam untuk membuat alis liar, Ye Yihan berbaring dan alisnya mulai dibentuk setelah melepas jahitannya.

Dokter akan bergerak kesana-kemari selama proses itu, peralatan berderak di piring perak. Dari waktu ke waktu, dia akan ditanya tentang keadaan dan perasaannya.

Ye Erlin, yang sedang menunggu di samping ruangan, merasa masih ada waktu, jadi dia akan kembali ke Cong Yan untuk mengatur kelas terlebih dahulu, dan menjemputnya nanti.

Dalam beberapa jam ini, Ye Yihan tidak bisa menahan kantuk dan tertidur.

Ketika dia bangun, sensasi sedikit kesemutan di tulang alisnya masih terasa.

Ye Yihan membuka matanya, dan ketika kelopak mata kirinya menyentuh cahaya, rasa perih membanjiri matanya.Dia mengangkat tangannya dan dengan lembut menggosok mata kirinya. Dia tidak tahu kapan dia ditutupi dengan selimut tipis.

Dia meraba-raba untuk mencari ponselnya di bawah bantal dan memeriksa waktu, tapi itu sudah jam delapan.

Dia duduk dari tempat tidur dan merapikan pakaiannya.

Dia tidak tahu apakah itu ilusi, Ye Yihan selalu merasa bahwa ada mata yang menatap lurus ke arahnya. Dia merasa tidak nyaman ketika orang-orang menatapnya karena memiliki tubuh yang tidak normal.

Dan Ye Erlin sedang pergi dan tidak mengatakan kapan dia akan kembali.

"Dokter, aku sudah bangun. Apakah anda sudah selesai sekarang?" Kata Ye Yihan ragu-ragu.

Tiba-tiba, suara langkah kaki datang dari sinar cahaya itu, dan mereka berjalan ke arahnya tanpa henti, semakin dekat dan dekat.

Langkahnya berhenti di samping tempat tidurnya, dan bayangan pria itu membentang di atas selimut tempat tidurnya.

Dia bukan dokter.

"Tang Ling, apakah itu kamu?"

Suara pria itu sedikit serak dan rendah, dengan sedikit ketidakpastian.