4

615 79 15
                                    

"Kamu jangan sedih. Mending temenin Kakak baca komik. Kamu udah bisa baca, kan?"

Billar kecil mengangguk, ia mengambil komik yang diasongkan kakak sepupunya itu. Ia mulai membaca halaman pertama, halaman kedua, lalu halaman selanjutnya. Billar kecil mulai asyik dengan komik yang ia baca itu. Kakak sepupunya tersenyum melihat bola mata Billar yang berbinar saat membaca halaman demi halaman komik yang ia berikan.

"Makasih ya, Kak!" Billar mengembalikan komik yang telah selesai ia baca pada empunya.

"Kakak punya banyak komik, loh. Kakak juga bikin komik sendiri malah, ya meskipun gambarnya masih jelek, tapi komiknya cuman ada satu di dunia ini, hehe. Kamu mau baca juga?"

"Mau . Mau!" sahut Billar dengan cepat.

"Oke, nanti kalau kakak kesini lagi, kakak bakal bawain banyak komik buat kamu. Tapi kamu janji ya jangan sedih terus. Kasihan nanti mama kamu juga sedih di surga."

Billar kecil mengangguk paham.

***

Hari berikutnya, Lesti masih sendiri saat berangkat sekolah. Ia belum punya teman dekat, sebenarnya bukan karena sifat Lesti yang dingin, tapi ia sudah terbiasa tidak punya teman akrab gara-gara harus berpindah-pindah sekolah. Lesti sebenarnya orang yang ramah.

Kebetulan ia melihat Billar yang baru saja turun dari mobilnya, entah mengapa melihat Billar jantungnya jadi berdebar. Ia teringat dengan komik Marigold satu-satunya yang habis dibeli Billar.

Lesti menatap Billar yang kini sudah berjalan didepannya, sepanjang koridor, ia terus menatap punggung Billar dari belakang sampai ia tak sadar bahwa ia telah melewati kelasnya.

"Les! Lesti! Mau kemana?" pekik seseorang terus memanggil namanya.

Lesti lalu menoleh, rupanya Rara yang memanggilnya daritadi.

"Mau kemana?"

Lesti lalu menatap tulisan yang ada di atas pintu dihadapannya sekarang, "Eh, ini kelas mana?" ia lalu menepuk jidatnya, gila, gara-gara Marigold ia sampai tak sadar telah melewati kelasnya. Untung ada Rara, ia pun kembali menuju kelasnya.

"Kamu lupa kelas kamu disini?"

Lesti nyengir kuda, tanpa menjawab pertanyaan Rara, ia masuk ke dalam kelas dengan perasaan malu. Namun saat masuk ke dalam kelas, ia merasa bingung karena ada seseorang yang duduk di bangkunya.

"Itu, siapa?" gumamnya.

"Dia Putri, dari kelas sebelah. Dia teman SMPnya Hari. Dia sering kesini kok tiap pagi. Bahkan istirahat juga kadang dia suka kesini." tutur Rara, ia berjalan tepat di belakang Lesti sehingga bisa mendengar gumamannya.

"Kemarin enggak, kan?"

"Katanya sih kemarin dia sakit."

Lesti mengedikkan bahunya, ia kemudia berjalan mendekati bangkunya, "Permisi!"

Putri menoleh ke arah Lesti, "Eh, sekarang udah ada yang ngisi, ya? Maaf."

Lesti tersenyum tipis, ia kemudian duduk di bangkunya setelah Putri berdiri. Lesti bingung untuk apa Putri kesini? Dia hanya ingin memandang Hari yang tertidur pulas di dalam kelas?

"Hari, aku balik ke kelas, ya! Jangan lupa vitaminnya di minum!" Putri menaruh sebotol minuman bervitamin pada meja Hari sebelum ia pergi, namun Hari tak meresponnya.

"Aneh." celetuk Lesti pelan. Ia tak menyangka celetukkannya itu membuat Hari terbangun lalu menatapnya, membuat Lesti gelagapan. Ia kemudian pura-pura sibuk dengan buku pelajaran sambil membuang muka.

CINTA UNTUKMU || LESLARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang