1

767 76 17
                                    

"Lesti, kita akan pindah lagi minggu depan. Kamu mulai beresin barang-barang kamu, ya!" ujar sang ibu.

"Hmm..." guman gadis bernama Lesti, ia rupanya sedang asyik membaca komik sambil selonjoran di atas ranjangnya.

"Maaf, ya! Bapak harus pindah tugas lagi." sambung sang bapak.

Lesti menutup komiknya, menatap kedua orangtuanya yang sedang berdiri di ambang pintu kamarnya.

"Lesti udah biasa, Pak. Bapak sama Ibu gak usah khawatirin Lesti. Sekarang kita pindah kemana?"

"Agak jauh, kita bakalan pindah ke luar kota." jawab ibu Lesti.

"Jakarta." sahut bapak.

"Jakarta?"

***

Pagi yang cerah secerah warna mobil yang baru saja masuk ke area parkir SMA Bintang, mobil keluaran baru yang jumlahnya terbatas di seluruh dunia itu adalah milik Billar, cowok populer di sekolah itu, ia baru saja duduk dibangku kelas 2, namun kepopulerannya mengalahkan senior-seniornya.

Bisik-bisik siswa siswi yang melihat kedatangan Billar mulai terdengar, beberapa siswi bahkan menjerit histeris melihat wajah tampan dan bersinar milik Billar yang bak serbuk berlian itu.

"Pagi, Billar!" sapa salah seorang siswi.

"Pagi." sahutnya, tak lupa, senyuman maut ia berikan spesial untuk gadis yang baru saja menyapanya.

"Duluan, ya!" Billar kemudian melangkahkan kakinya menuju kelas, beberapa orang mengekorinya saat menyusuri koridor.

Mereka tak ingin ketinggalan momen untuk menatap punggung Billar yang berjalan di depan mereka, hidung merekapun dimanjakan dengan parfum kelas dunia milik Billar yang menyeruak saat Billar melewati koridor itu.

"Hei, Bro!" seseorang merangkul pundak Billar, Harris namanya. Orang yang selalu mengekorinya sejak jelas 1.

"Udah sarapan? Gue belum nih!" tanya Adi, satu lagi orang yang menemani Harris untuk mengekori Billar.

"Udah sih, tapi aku pengen ke kantin nyari cemilan. Ayo ke kantin, aku bayarin!" ujar Billar.

"Emang seharusnya, Bro. Buat apa kita temenan sama orang kaya!" Harris kemudian tertawa renyah.

"Sialan! Kalau ngomong suka bener." ujar Adi.

Billar hanya menyunggingkan senyumnya. Suasana kantin memang selalu sepi di pagi hari. Hanya ada beberapa siswa yang ke kantin, biasanya mereka yang melewatkan sarapan di rumah.

"Kalian pesan apa?" tanya Billar.

"Gak usah repot-repot! Kita pesen sendiri aja." sahut Harris.

"Biar aku aja, kalian pesan bubur?" tanya Billar, lagi.

"Boleh." jawab Harris, ia kemudian memilih sebuah meja untuk mereka tempati.

"Oke!" Billar mengacungkan jempolnya lagu pergi menuju stand bubur ayam.

"Gila, beruntung banget ya kita jadi temen deket Billar. Tiap hari dijajanin, belum kalau hang-out kita di traktir juga." ujar Adi.

"Udah kaya, mau aja lagi pesenin makanan buat kita. Bener-bener hati malaikat."

"Asyik banget, ngobrolin apaan?" Billar menyimpan dua mangkok bubur ayam.

"Lo pesen apa?" tanya Harris.

"Ini!" Billar mengambil sebungkus permen karet dari saku bajunya. Ia kemudian memakan permen karet itu.

"Ya elah."

Harris dan Adi kemudian menyantap bubur mereka, tak butuh waktu lama bagi menghabiskan bubur itu. Billar tetap mengunyah permen karetnya meskipun sudah tidak manis lagi, ia menatap Harris dan Adi yang rakus itu, seperti sudah seminggu tidak makan.

Billar merasa terganggu ketika ia menyadari ada seseorang yang menatapnya, Syahra, teman sekelasnya dulu waktu kelas 1. Gadis itu pernah menembaknya, namun ia tolak karena ia tahu bahwa Harris menyukai Syahra.

"Eh, Syahra!" panggil Harris.

Syahra melambaikan tangan, ia kemudian menghampiri mereka bertiga. Ia lalu sengaja duduk di samping Billar.

"Kalian gak sarapan di rumah?" tanya Syahra, Harris dan Adi menggelengkan kepala kompak.

"Kamu udah sarapan, Lar?"

"Udah. Mmm, sorry ya guys, aku harus ke kelas duluan. Aku lupa harus ngumpulin tugas kelompok Kimia sebelum bel." ujar Billar yang hanya alibi.

"Buburnya udah dibayar, kok." imbuhnya.

"Makasih ya, Lar."

"Thaks, Lar." ucap Harris.

Syahra terus menatap Billar yang makin menjauh, Harrispun menyadarinya, ia tahu kalau Syahra menyukai Billar, tapi ia merasa menang karena Billar selalu mengacuhkan Syahra.

Dulu, Billar, Harris, Adi dan Syahra merupakan teman sekelas, namun karena kelas 2 ada pembagian kelas sesuai kemampuan akademik yang menonjol, Billar harus berpisah dengan mereka bertiga, ia satu-satunya diantara keempat orang itu yang masuk jurusan IPA, sedangkan yang lainnya masuk IPS.

"Yuk, kita ke kelas!" Harris memegang tangan Syahra yang menganggur diatas meja, membuat Syahra sedikit mengerjap.

"Eh, i-iya. Ayo."

"Gue beli minum dulu ya!" ujar Adi.

"Gue juga nitip!" Harris memberikan selembar uang 5 ribu pada Adi.

"Ok."

Harris dan Syahra kemudian jalan bersama menuju kelas mereka. Tentu saja momen itu membuat Harris berbunga-bunga.

***

Billar mengecek akun 'instakilo'-nya di ponsel, media sosial yang khusus untuk mengirimkan foto, beberapa notifikasi mulai muncul. Ratusan akun sudah menyukai foto yang baru saja ia upload, maklum saja, selain terkenal disekolahan, Billar juga cukup terkenal di dunia maya, membuang dirinya cukup bangga dan percaya diri.

Brug

"Aww..."

Billar menatap ke arah depan, rupanya ia baru saja menabrak seorang gadis. Ia langsung memasukkan ponselnya ke dalam saku lalu membantu orang yang ditabraknya itu untuk berdiri.

"Kamu baik-baik aja?" tanya Billar.

Gadis itu hanya mengangguk sambil menepuk-nepuk roknya yang terkena sedikit debu. Billar menatapnya dari atas hingga bawah, ia sempat membaca nama yang tertempel di seragam bagian dada kanannya. Gadis itu kemudian kembali berjalan melewati Billar.

"Maaf ya, Lesti!" ucap Billar.

Gadis yang ternyata adalah Lesti itu sempat menoleh ketika mendengar permohonan maaf Billar, namun ia tak menjawabnya. Ia langsung pergi mencari ruang kepala sekolah. Ya, Lesti adalah murid baru di sekolah itu. Ia bermaksud melaporkan diri sebagai murid baru.

"Gila! Baru kali ini ada cewek yang gak jawab omongan aku." rutuk Billar.

"Billar, kamu gak apa-apa?"

Billar sedikit tersentak, "Eh, enggak kok."

"Aku lihat kamu habis tabrakan ama cewek aneh, tadi. Mm, kelas kita kan searah, kita barengan yuk!"

"Boleh." jawab Billar sambil tersenyum.



***

CINTA UNTUKMU || LESLARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang