Iwaizumi berbalik dan melihat Kuroo sedang tersenyum kepadanya
"Aaa aku hanya kebetulan lewat kok" jawab Iwaizumi sambil membalas senyuman Kuroo."Aaa baiklah, boleh kamu rahasia kan apa yg kami lakukan? " tanya Kuroo sambil memeluk Kenma dari belakang, Iwaizumi mengangguk cepat lalu segera meninggalkan tempat itu
Iwaizumi memasuki ruangan voli, lalu langsung disambut Oikawa yg melambai ke arahnya "Iwa-chaann ayoo kesinii" teriak Oikawa yg jaraknya 10 meter dari Iwaizumi berdiri.
Iwaizumi menghampiri Oikawa dan langsung mengikuti pemanasan dan setelah itu latih tanding akan dimulai, Kuroo memasuki ruangan voli bersama Kenma yg asik dengan gamenya, Iwaizumi hanya memalingkan wajahnya , mencoba untuk tidak mengingat kejadian yg dia lihat tadi.
Latih tanding pun dimulai.
18:02
Langit sudah mulai gelap, Iwaizumi baru selesai merapikan barang bawaan nya, dan bersiap kembali ke sekolah, begitu juga anggota yg lain.
"Iwaaa-chaannn, ayooo pulangg" ujar Oikawa yg langsung merangkul Iwaizumi dari belakang, Iwaizumi mengenakan tasnya dan berjalan menuju pintu keluar ruangan voli, diikuti Oikawa yg berjalan di belakangnya.
18:32
Oikawa dan Iwaizumi keluar dari bus, lalu setelah berpamitan sebentar , mereka berdua langsung pergi dari sekolah untuk pulang ke rumah masing masing.
"Iwaaa-chaannn" panggil Oikawa mendekati Iwaizumi, Iwaizumi menoleh ke arahnya dan menatap Oikawa seolah bertanya ada apa, "hehehe tidak ada apa apa kokk" ujar Oikawa sambil tertawa ringan.
Iwaizumi hanya menatap Oikawa kesal, lalu langsung menuju rumahnya.
Setelah beberapa hari berlalu, akhirnya tiba akhir pekan.
10:01
Iwaizumi merapikan kemejanya lalu melihat handphone nya, dia datang terlalu awal, mata nya kemudian mendapati seorang pria dengan rambut cokelat juga mata hazel nya berlari ke arah Iwaizumi, Oikawa tampak tampan hari ini dengan kaos putihnya yg dipadukan dengan kemeja warna hijau muda, Iwaizumi terpesona sebentar melihat Oikawa sebelum akhirnya ia kembali menatap Oikawa dengan sebal.
"Heheeee maaf Iwa-chann, aku telat yaa?" tanya Oikawa sambil menyengir, Iwaizumi hanya diam menatap Oikawa dengan kesal, sedangkan Oikawa hanya tertawa melihatnya.
Oikawa meraih tangan Iwaizumi lalu berjalan menuju stasiun, "kita mau ke mana? " tanya Iwaizumi tanpa memedulikan detak jantungnya yg tak karuan, Oikawa hanya tersenyum dan menempelkan jari telunjuknya di bibir, seolah mengatakan bahwa itu adalah rahasia.
Kereta berjalan dengan cepat, dua insan ini hanya diam bersama penumpang yg lain, hanya bunyi mesin kereta yg bising mengisi kekosongan, tangan Oikawa masih bertaut di tangan Iwaizumi, Oikawa hanya bersikap santai seperti biasanya, namun berbeda dengan Iwaizumi yg sudah daritadi mencoba membiarkan jantung nya berhenti adu kecepatan.
Pinggiran laut mulai terlihat, Iwaizumi terpaku sebentar melihat keindahan, tanpa dia sadari, Oikawa menatap nya sangat dalam, terkadang Oikawa tersenyum melihat Iwaizumi namun Iwaizumi tidak menyadari nya, kereta berhenti di stasiun kecil, Oikawa menarik Iwaizumi turun, para penumpang yg melihat mereka tentu saja mengira mereka berdua itu pasangan, namun dua orang yg diperhatikan ini tidak menyadari akan hal itu, mereka berdua keluar dari kereta dan langsung disambut oleh pemandangan laut yg memanjakan mata, sejenak, mereka berdua tanpa melepaskan tangan yg bertaut, menikmati angin pantai yg menciptakan suasana romantis.
"Nee Iwa-chan, mau kesana?" ujar Oikawa sambil menunjuk ke arah laut, Iwaizumi mengangguk lalu mereka berdua berjalan ke arah pesisir, Iwaizumi melepas sepatunya begitu juga Oikawa, mereka berjalan berdua di atas pasir putih indah , tanpa memedulikan orang yg berlalu lalang di dekat mereka, dunia seakan milik mereka berdua, Oikawa tersenyum senang karna Iwaizumi tidak melepaskan tangan mereka yg sedari tadi bertaut, Oikawa juga senang karna Iwaizumi menikmati perjalanan mereka.
"Iwa-chan, di dekat sini ada pemandian air panas, mau kesana? Kita bisa sekalian menginap kalau kau mau" ajak Oikawa, Iwaizumi terdiam sejenak, memikirkan ide Oikawa, "baiklah aku mau" jawab Iwaizumi, Oikawa kembali tersenyum senang, lalu melepaskan tangan Iwaizumi dan berlarian sendirian tidak jauh dari Iwaizumi.
Tangan Iwaizumi masih mengingat bagaimana hangatnya tangan Oikawa, bagaimana tekstur kasar tangannya , ukuran tangan Oikawa yg sedikit lebih kecil daripada tangannya , "Sial aku akan gila hanya dengan memikirkan nya" begitulah kira-kira isi pikiran Iwaizumi.
Iwaizumi menyusul oikawa, bermain air tanpa membasahi bagian atas tubuhnya, Oikawa tampak senang bersama Iwaizumi, setelah lama nya mereka bermain,keduanya mulai merasa lapar, lalu mereka mengunjungi sebuah kedai makan yg berada disana, mereka berbincang sambil makan bersama, seolah dunia itu milik mereka berdua.
14:17
Iwaizumi dan Oikawa telah memesan penginapan hanya untuk semalam, dan yg membuat suasana hati Iwaizumi gelisah yaitu mereka hanya memesan satu kamar, dimana tentu saja dalam kamar itu terdapat dua futon yg membuat mereka tidak mungkin tidur bersama, Iwaizumi tentu saja gelisah, hati nya tidak tenang, ia juga tidak tau mengapa.
Pintu kamar yg mereka pesan dibuka oleh Oikawa, tampak disana sebuah ruangan yg tersedia dengan meja makan kecil, dua futon yg terlipat rapi di dalam lemari yg terbuka, juga ada pintu geser yg membuat mereka bisa melihat pemandangan diluar.
Oikawa merebahkan badannya langsung ke atas lantai, terlihat dirinya tampak lelah, Iwaizumi hanya ikut duduk di sebelah Oikawa yg sibuk menggeliat menyesuaikan diri dengan lantai yg ia tiduri.
Oikawa bangun dan menempatkan kepalanya di atas paha Iwaizumi, "Apa yg kau lakukan bodoh!!!!" sontak saja Iwaizumi memarahi Oikawa.
"Hmphhh, aku lelah Iwa-channn, biarkan aku beristirahat!!!"
"Kau bisa mengambil bantal jangan di paha ku bodoh"
"Sebentar sajaaa"
Namun setelah mengatakan nya Oikawa langsung terlelap tanpa menghiraukan Iwaizumi yg menutup wajahnya yg kemerahan.
Iwaizumi mengambil ponselnya, ia hampir mengabari ibunya bahwa dia akan menginap di luar malam ini, setelah selesai mengabari ibunya, Iwaizumi melihat icon kameranya dan langsung membuka kamera di ponselnya.
Iwaizumi mengamati wajah Oikawa di layar ponselnya, begitu tampan, Iwaizumi juga mengambil beberapa foto Oikawa dan mengamatinya beberapa saat setelah akhirnya Iwaizumi meletakkan ponselnya di samping badannya.
Iwaizumi menatap dahi Oikawa yg mulus, merasa Oikawa telah tertidur lelap, dengan sengaja Iwaizumi mengecup dahi Oikawa lembut, lalu kembali menutup wajahnya yg memerah.
"AAAAAA APAA YG KAU LAKUKAN BODOHHHHHHH" Begitulah isi pikiran Iwaizumi, jantungnya kembali beradu kecepatan, Iwaizumi mengambil nafasnya perlahan , kemudian menyandarkan kepalanya di dinding, setelah tenang, Iwaizumi pun ikut tertidur.
Suara nafas Iwaizumi terdengar sangat tenang, Oikawa membuka matanya, actingnya tadi sepertinya berhasil, Oikawa sebenarnya tidak tertidur sama sekali, Oikawa kemudian duduk menghadap Iwaizumi kemudian mengelus pipi Iwaizumi lembut.
"Kau sangat tsundere" ujarnya pelan, kemudian mengecup pipi, kepala, dagu, dan juga bibir Iwaizumi secara berurutan, setelah puas Oikawa tidur di sebelah Iwaizumi sambil menyandarkan kepalanya ke bahu Iwaizumi, sejujurnya hati Oikawa terasa sangat hangat, dia juga tidak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa dia sangat senang , setelah mengatur nafasnya menjadi normal, Oikawa pun benar benar tertidur.
-see you next time-
To : you
From : author
Maap bangt author udh lama ngebiarin cerita nya ga di lanjut lanjut, soalnya lagi sibuk bangett , nanti misal author ada waktu bakalan author up secepatnya ya chapter 7
Makasii udh mau bacaa
≧﹏≦♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Subete ga Daijoubu
أدب المراهقين"KUSOKAWAAA!!!" "Berhentilah memanggilku seperti itu Iwa-Chan kau terlihat menyeramkan" "Berhentilah bersikap seolah kau baik baik saja BAKA!!! " "Semuanya baik baik saja Iwa-Chan" DON'T LIKE DON'T READ [ON GOING]