Teu~Eleven

1K 124 3
                                        

Suara bantingan pintu memenuhi ruangan, membuat jeongwoo kaget bukan main.

Jeongwoo yang tadinya sedang membaca buku, kini di tarik keluar oleh haruto

"To kenapa sii? Sakiiit tanganku"

Haruto memilih mengabaikan jeongwoo, dan terus menarik jeongwoo keluar rumah

Menyuruh jeongwoo masuk ke mobil.
Jeongwoo bingung, kenapa haruto nampak gelisah

Mobil pun melaju meninggalkan kediaman haruto

"Kita mau kemana?"

Jeongwoo penasaran. Dirinya benar benar bingung sekarang

"Pergi dari negara ini dan pindah ke negara pilihanku"

Haaahhh?

Pindahan macam apa ini?
Kenapa tak membawa barang apapun?
Kenapa pula haruto terlihat cemas dan... Terburu buru??

"Woo maaf sejujurnya orang tua mu hampir saja menemukanmu, maka dari itu aku membawamu pindah"

Jeongwoo menatap haruto
Matanya lagi lagi menatap tak suka
Seperti saat haruto menculiknya pertama kali

"Kenapa pindah negara? Kau pikir aku setuju? Aku tak mau pergi dari negara ini! Aku tak apa kau menculikku to.

Aku pun tak apa terkurung dirumahmu, aku... Aku bahkan rela memakai baju seperti jalang ini.

Jika seperti ini, aku lebih baik mati bukan?"

Jeongwoo jelas kesal. Dirinya tak ingin meninggalkan negara yang ia tinggali sejak kecil

Haruto diam, meminggirkan mobilnya

Menatap jeongwoo yang sekarang sedang menangis, tangisan yang terasa pilu membuat haruto lagi lagi merasa bersalah

Harus kahh dia memulangkan jeongwoo??



💎💎💎

Haruto menjalankan mobilnya, memutar arah berniat kembali ke kediamannya

Otaknya terasa panas, sibuk menimang apa yang harus ia lakukan terhadap jeongwoo dikemudian hari

Rumah kini terasa sepi, jeongwoo mengurung dirinya di kamar seharian

Hyunsuk sudah berusaha membujuk jeongwoo untuk keluar, namun jeongwoo hanya diam seperti manusia tak bernyawa

Hari- hari berikutnya, jeongwoo lagi lagi tak makan, tak minum,juga sepertinya tak tidur. Terlihat dari mata panda yang begitu hitam

"Tuan muda maaf... Jeongwoo tak mau makan lagi, bahkan susu semalam yang saya buat masih tetap utuh di gelasnya" tutur hyunsuk ke haruto

Haruto memijat pelipisnya...
Pekerjaannya banyak dan belum selesai satupun.

Haruto bangkit dari kursinya, beranjak menuju kekamar jeongwoo

Hyunsuk pergi kedapur berniat membuang makanan yang tak dimakan serta mengganti buah yang biasanya di sediakan di kamar jeongwoo

Hyunsuk baru sadar jika pisau kecil yang biasa untuk memotong buah tidak ada

Dirinya merasa tadi sebelum turun sudah memasukkanya ke dalam keranjang buah kecil

Namun dicari tetap tidak ada

Hyunsuk membelakakkan mata nya
Kemudian berlari menuju lantai dua.
.
.
.

Beberapa menit sebelumnya
.
.
.

Haruto yang sudah sampai segera membuka knop pintu

Melihat jeongwoo yang sedang memunggunginya, dirinya mengunci pintu.. niat hati berbicara dengan jeongwoo agar tidak marah lagi dan berniat membatalkan kepindahan mereka ke jepang

"Jeongwoo"

Panggilnya dengan nada rendah dan suara lembut, berjalan menghampiri jeongwoo

Jeongwoo menoleh, atensi haruto kini bukan lagi ke jeongwoo melainkan ke arah pisau yang sedang di pegang jeongwoo

Jeongwoo tengah mengarahkan pisau ke arah nadi nya. Haruto berlari ke arah jeongwoo

Brakkk

pisau yang dilempar oleh haruto mengenai lemari di ujung ruangan

Jeongwoo menatap nyalang ke arah haruto

Plaak

"LO KENAPA SII? MAU BUNUH DIRI HA? MAU LO APA SI? GW UDAH SABAR YAA NGADEPIN LO"

Haruto membentak dan menampar jeongwoo

HARUTO MEMBENTAK DAN MENAMPAR JEONGWOO!!

.bgst.

Jeongwoo diam

Haruto mencengkeram tangan jeongwoo. Menyeretnya lalu membantingnya ke ranjang

Jeongwoo masih diam

Haruto mengungkung tubuh jeongwoo

Melumat ranum jeongwoo dengan kasar

Dan barulah jeongwoo berontak. Ini gila.. dirinya akan diperkosa?

Jeongwoo berusaha berontak, namun tenaga haruto lebih kuat

"Lweepwwaasss too"

Haruto tak melepas jeongwoo,
Dirinya kalut dan emosi dengan sikap jeongwoo

Haruto menciumi ceruk leher jeongwoo

Jeongwoo gemetar, air mata terus turun

Dengan sekuat tenaga dirinya menjambak rambut haruto

Haruto yang dijambak dengan kuat mendongakkan kepalanya, menatap jeongwoo yang gemetar dan ketakutan

"PERGI.... PERGI.... KAMU MONSTER... PERGI HIKS"

"Jeongwoo"

"Jangan panggil namaku.. pergi hiks pergi.. aku mau pulang hiks"

Haruto berdiri

"Oke kalo itu yang kamu mau, aku udah berusaha buat kamu jatuh hati ke aku woo. Aku berusaha buat bikin kamu bahagia. Aku selalu berusaha ada buat kamu. Tapi kalo kamu emang ga mau sama aku.. mungkin sekarang saatnya buat aku ga egois lagi... Ini saatnya buat aku ngelepasin kamu"

Jeongwoo menatap punggung haruto yang pergi menjauh

Ada rasa hampa setelah haruto pergi

Haruto pergi dengan tangisnya

Seumur hidup jeongwoo baru kali ini ia melihat haruto menangis

Dirinya merasa bersalah namun juga masih ada rasa lain di dalam hatinya

Rasa yang ia sendiri tak tau apa itu









18 agustus 2021

[01] COLD || HARUWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang