Teu~ Twelve

1.3K 130 12
                                        

Kini jeongwoo sedang berada di dalam mobil bersama hyunsuk.

Dirinya diantar pulang kerumah, haruto pun sudah berpesan jika ia rela menyerahkan diri kekantor polisi jika orang tua jeongwoo menuntut

Namun jeongwoo diam, dirinya masih ragu. Haruto sahabatnya atau lebih tepatnya mantan sahabatnya

"Hyunsuk hyung... Maaf jika merepotkan selama aku disitu, aku juga berterima kasih hyung mau menjadi temanku"

Jeongwoo memeluk erat tubuh hyunsuk yang lebih mungil

"Hyung juga minta maaf yaa.. inget jaga kesehatan. Dan jangan lupa selalu bertukar kabar dengan ku. Aku pasti akan kesepian lagi setelah ini"

Mereka saling memeluk erat, terlihat seperti saudara kandung.. ahh jadi pengen nyempil


Jeongwoo membuka pintu utama perlahan, di sofa terlihat ayah dan ibunya yang sedang sibuk dengan dokumen dokumen.

"Looh jeongwoo..."

Ibunya berjalan menghampiri, memeluknya dengan erat sesekali mengusap punggung jeongwoo

Dapat jeongwoo rasakan sekarang bahunya basah karena air mata sang bunda

"Kamu kemana aja?? Ada yang sakit? Ya ampun naak.. bunda khawatir.."

Ibunya bertanya dengan nada lembut, dirinya baru kali ini merasakan seperti memiliki ibu, biasanya ibunya hanya sibuk dengan pekerjaan.

"Ayaah..."

Jeongwoo menatap ke arah tuan park yang masih duduk disofa. ayahnya beranjak dari sofa lalu menghampiri jeongwoo

Plaaak

"Berani pulang kerumah haah? Kemana aja kamu selama ini? Bikin malu orang tua tau ngga! Lihat adik kamu. Selalu nurut.
kamu kabur karena ga mau dijodohin? Di luar sana ngapain kamu? Jadi jalang iya?"

"Ayahh udah yaaahhh... Kasian jeongwoo"

Sang bunda yang tak tega melihat anaknya hanya bisa menangis. Kemarahan tuan park tak ada yang dapat menghentikannya

"Ayaahh hiks dengerin penjelasan jeongwoo hiks"

Jeongwoo menangis, dirinya takut dibentak . Sudah cukup haruto saja yang membentaknya sekarang ayahnya juga sama. Dan lebih parah lagi ayahnya mengatainya jalang.

"Mau jelasin apa lagi!! Jangan panggil aku ayah. Anak aku cuman junghwan. Sekarang kamu pergi dari rumah saya"

Jeongwoo berlutut pada sang ayah. Memohon agar tidak diusir dari rumah nya.

Brak

Jeongwoo ditendang oleh ayahnya, dirinya merintih merasakan sakit. Belum puas tuan park meluapkan amarahnya. Tuan park menjambak rambut jeongwoo

Periih... itu yang jeongwoo rasa, rambutnya rontok karena ditarik terlalu kuat. Jeongwoo meringis dan merintih, air mata nya turun, saat tuan park membenturkan kepalanya ke meja. Saat itu pula pandangannya mengabur. Detik berikutnya hanya gelap yang dirasakan jeongwoo





💎💎💎









Tiit tiit tiiit tiiit

Suara alat pendeteksi jantung terdengar memenuhi ruangan yang serba putih

Bau obat, bau khas rumah sakit yang mengintrupsi indra penciumannya

Sedikit demi sedikit mencoba membuka mata, dan berusaha menyesuaikan cahaya pada matanya

Terasa genggaman seseorang pada tangannya begitu kuat

[01] COLD || HARUWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang