2. Novel Dewasa

8.6K 653 39
                                    







Sepulang dari kampus Sakura langsung mampir untuk membeli film yang disarankan oleh Hinata juga Ino. Sakura pun dengan cepat membayar film yang sudah dibelinya dalam bentuk kaset agar bisa ditonton dirumah.

Sesampainya dirumah, Sakura tidak melihat mobil Sasuke. Mungkin saja pria dingin itu belum pulang kerja. Dan sekarang Sakura bebas melakukan apapun selama pria itu tidak ada. Ia langsung naik ke kamar dan membersihkan diri.

Sakura memutuskan untuk membaca novel lebih dahulu. Kalau film ia akan menontonnya malam hari saat Sasuke sudah tidur. Lagipula besok ia masih tidak ada jadwal kuliah, seharian bisa ia habiskan untuk menonton film yang sudah dibelinya.


 Lagipula besok ia masih tidak ada jadwal kuliah, seharian bisa ia habiskan untuk menonton film yang sudah dibelinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Tanktop, celana levis setinggi paha dan juga kemeja transparan berwarna peach menjadi pilihannya saat ini. Sakura duduk disofa ruang santai dan merebahkan dirinya disana untuk membaca novel dengan judul fifty shades of grey.

Hinata bilang novel ini punya tiga seri. Setelah novel ini selesai, Sakura disuruh langsung mengembalikannya pada Hinata. Hinata bilang ia akan memberikan seri yang kedua begitu seri pertama selesai Sakura baca.

Sakura menimang-nimang minuman apa yang cocok untuk menemaninya membaca. Lalu pikirannya mengingat Naura yang biasa membuatkan dirinya susu. Naura bilang sih susu pertumbuhan. Ia harap di dapur Sasuke punya susu, susu merk apa saja pokonya asalkan Sakura tidak badmood seperti ini.

" Sasuke punya susu gak yah? " Tanyanya kepada dirinya sendiri. Ia menurunkan kaki kelantai, namun tubuhnya kembali jatuh kesofa begitu menyenggol bahu kekar milik pria yang ternyata sudah pulang kerumah. Kapan Sasuke pulang? Apa mungkin pria itu pulang saat dirinya tengah mandi tadi?

" Susu apa? " Tanya Sasuke serak. Sial! Kenapa Sakura harus memakai pakaian sependek itu sih? Dan lagi tanktop nya membuat susu gantungnya menyembul sedikit.

Jantung Sasuke berdebar keras, ini adalah kali pertama jantungnya dibuat marathon saat melihat wanita berdandan seksi. Biasanya ia sama sekali tidak bereaksi, tapi dengan Sakura.


" Sakura kan lagi baca buku, terus Sakura pingin minum susu " Tuturnya. Sasuke meraih novel terjemahan yang dipegang oleh Sakura. Apa-apaan Sakura? Kenapa gadis bau kencur ini membaca novel seperti ini? Siapa yang mengajarinya?

" Siapa yang suruh kamu baca ini? " Baca novel juga salah begitu? Kenapa sih Sasuke tidak pernah menghargainya? Padahal kan Sakura hanya membaca novel.

" Sahabat Sakura dikampus bilang kalo mau dewasa harus baca novel ini " Sial! Siapa sih sahabat yang dimaksud oleh Sakura? Kenapa malah mengajarkan Sakura hal-hal berbau seks seperti ini? Sakura memang belum dewasa , tapi tidak perlu mengedukasinya seperti ini.

" Ya Tuhan , kamu ini polos apa terlalu polos sih? " Sasuke hanya takut disalahkan karena saat ini Sakura dititipkan disini. Tapi kalau Sakura sendiri yang cari mati. Bukan salah Sasuke dong?

Cup.

Sasuke melongo, Sakura hanya senyum-senyum sendiri karena berhasil membungkam Sasuke. Sebenarnya Ino mengajarkan Sakura untuk mencium bibir pria agar pria itu tidak cerewet tapi karena Sasuke tinggi akhirnya Sakura hanya bisa mengecup sudut bibirnya.

" Tuh kan diem! " Sakura terkikik geli dan Sasuke memegangi dadanya yang terus berdebar keras karena Sakura mengecupnya. Seumur hidupnya Sakura adalah orang kedua yang menciumnya setelah ibunya. Tapi kenapa jantungnya terus berdebar, dan juga seperti ada kupu-kupu yang berterbangan di perutnya. Perasaan apa ini?


" Siapa yang ajarin kamu Sakura? Kakak gak suka ya kamu kaya gini. Mau Kakak pulangin kerumahmu yang gak ada orang itu? " Amuk Sasuke. Sakura merengut kesal karena bentakan yang keluar dari bibir Sasuke. Sakura kan hanya melakukan apa yang orang dewasa lakukan.

Ino dan Hinata bilang orang dewasa akan menyukainya kalau dirinya bersikap demikian tapi Sasuke...

Sebelum Sasuke pergi Sakura menahan lengannya. Dengan sigap Sakura memeluknya dengan erat karena tidak ingin Sasuke meninggalkannya. Ia tidak mau pulang karena dirumahnya tidak ada orang. Semalam saja mati-matian ia mencoba untuk tertidur karena tidak ada yang ninabobo dirinya.

Sasuke tidak boleh diam terus-menerus. Ia mencoba melepaskan pelukannya namun tidak berhasil, ini juga kali keduanya seorang wanita memeluknya selain Ibunya. Bagaimana ini rasanya jantung Sasuke mau copot merasakan susu gantung Sakura yang begitu kenyal menghimpit dadanya.

Tidak ia sangka wanita cantik seperti Sakura dibingkai oleh sikap polos seperti anak kecil. Padahal semua yang ada pada dirinya benar-benar sempurna. Tubuhnya semampai walaupun masih kalah tinggi dengannya, dadanya sangat pas, kakinya jenjang, lehernya jenjang, wajahnya cantik, rambutnya pink alami sampai sepinggang.

Tunggu dulu! Kenapa Sasuke memujinya? Apa jangan-jangan...


" Lepasin, kamu ngapain sih? " Sakura cemberut sembari melepaskan pelukannya. Wajah Sasuke terlihat sangat garang saat ini namun Sakura berusaha tidak takut. Ino dan Hinata bilang cara jitu untuk meredam amarah seorang pria adalah bersikap manis dan lembut.

" Jangan marah-marah sama Sakura terus, mau Sakura cium lagi? " Tanyanya dengan menggemaskan , Sasuke menghela nafas. Bagaimana ini? Kenapa Sakura terlihat sangat cantik saat sedang cemberut seperti itu?

" Kamu berani cium aku? " Apa Sasuke tengah menantanginya? Jangankan menciumnya, memeluknya saja Sakura berani.

" Jadi Kakak nantangin Sakura? Bukannya kakak bilang kita harus jaga jarak sepuluh meter " Sasuke sedikit tersentak.

Sedari tadi jarak mereka sangat dekat sampai-sampai dirinya lupa kalau punya peraturan sendiri untuk Sakura. Sasuke mundur tujuh langkah, matanya menatap tajam mata Sakura yang masih menatapnya dengan sayu. Bisa-bisa Sasuke khilaf disuguhi pemandangan Sakura memakai celana levis pendek dengan tanktop seperti itu.

" Masuk kamar sana " Titah Sasuke. Sakura menggelengkan kepalanya, langkahnya mendekati Sasuke dan mengambil novel dewasa yang ada ditangannya.

" Gak mau! Sakura masih mau baca, lagipula novelnya seru " Seru? Sakura bahkan tidak tahu hal-hal aneh apa yang ada didalam novel tersebut. Baiklah kalau Sakura bersikeras. Mungkin wanita itu ingin tahu hal-hal berbau dewasa apa saja yang ada disana.


" Daripada kamu baca mending belajar sama Kakak " Mata Sakura melebar. Benarkah? Benarkah Sasuke ingin mengajarinya hal-hal yang berhubungan dengan orang dewasa?

" Beneran kakak mau ajarin sakura? " Sasuke mengangguk, ia harap dirinya tidak salah langkah setelah ini apalagi Sakura sangat menarik untuk dipandangi. Melihat bibir ranumnya saja membuat Sasuke mengeras dalam sekejab, bagaimana kalau Sasuke menghisapnya?

" Tapi janji jangan nangis " Sasuke menampilkan smirknya. Semoga saja tidak senjata makan tuan. Ia bukannya memanfaatkan Sakura, hanya saja.. hanya saja Sakura sangat sulit untuk ditolak. Masa sih ia sudah menyukainya? Aneh sekali bukan?

" Iya Sakura janji gak bakalan nangis kalo Kakak yang ajarin " Wajahnya terlihat sangat cantik begitu terbingkai dengan senyum manis. Ya Tuhan, nikmat mana lagi yang kamu dustakan. Kenapa Sakura harus sepolos ini sih, Sasuke kan jadi ingin memanfaatkannya.

" Kalo kamu nangis kamu harus siap dihukum " Sakura mengangguk patuh. Ia memberikan novel dewasanya lagi pada Sasuke karena Sasuke sendiri yang akan mengajarkannya. Lagipula novel dewasanya sangat tebal, Sakura sampai bingung sampai kapan ia bisa selesai membaca halamannya.

" Jangan kasih Sakura hukuman yang berat-berat " Rajuknya. Sasuke mengangguk. Ia mengelus rambut pink alami Sakura dengan lembut sembari menghirup aroma memabukkan yang menguar. Sial! Sasuke jadi gelisah sendiri karena Sakura sangat harum.

" Gak kok, hukuman Kakak pasti bikin kamu enak "





..tbc..

I Want You (SASU x SAKU) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang