BM 十

25 7 0
                                    

Alice terbangun dari tidurnya, namu yang ia lihat pertama kali bukan langit-langit kamarnya,melainkan sebuah langit-langit kamar dengan nuansa kayu menyapa matanya dan juga aroma khas bunga lavender menguar diruangan tersebut. Ia melirik keatas nakas samping tempat tidur dan menemukan sebuah jam tua yang menunjukan pukul 3 dini hari.

"Kau sudah bangun?"

Suara berat khas pria itu menyadarkan Alice dari kebingungannya. Dia menoleh dan mendapati Jaehyun sudah berada dipintu sedang menatap kearahnya. 'ah aku lupa ini rumah jaehyun.' batinnya.

"Kau melamun ternyata!" Ucap pria itu lagi.

"A-ah maaf aku hanya bingung kenapa bisa aku ada disini, ternyata aku lupa beberapa jam yang lalu aku baru pindah kerumahmu" Jaehyun terkekeh seraya menghampiri Alice.

"Tidak ini bukan rumahku. Ini rumah milik Han, Chris dan changbin." Alice semakin dibuat bingung dengan keadaan, bukankah semalam dia ada di rumah Jaehyun bersama ibunya,tapi kenapa sekarang ia berada dirumah Han?

"Maaf tapi bukannya semalam aku masih dirumahmu?"

Jaehyun menatap gadis itu sebentar kemudian terkekeh pelan. "Tentu saja, bukankan sudah ku katakan kau harus bersiap untuk besok? Lihat lah jam berapa sekarang. Sudah dini hari dan itu artinya kita sudah masuk kedalam dunia fantasi buku itu!" Jaehyun menunjuk buku yang ada diatas meja.

"Baiklah sekarang kau mandilah setelah itu ikut aku kita berkumpul di bawah." Jaehyun sedikit mengusap kepala Alice sebelum meninggalkannya didalam kamar dengan keadaan masih kebingungan.

***

Alice turun menggunakan baju yang telah disediakan, lengkap dengan pedang miliknya. Ke4 pria yang berkumpul disana sontak menatap kearah Alice. Alice hanya menunduk dan berjalan mendekati mereka.

"Jadi kita hanya punya waktu 2 hari untuk membebaskan Rowoon jika kita terlambat sedetik saja maka Rowoon tidak akan bisa melihat dunia lagi. Aku yakin kau bisa mengalahkannya." Kini Bangchan yang berbicara dan menjelaskan.

Alice menganggukan kepalanya, awalnya ia sedikit ragu namun mendengar perkataan Bangchan, pikirannya kembali membulat dia harus yakin bahwa ia bisa mengalahkan makhluk itu dan membawa kakaknya pulang.

"Jadi kapan kita berangkat?"

"Woah woah tenang nona, sebelumnya kita harus mengisi perut kita sebelum pergi, kau tahu perjalanan dari rumahku ke istana empusa tidak sedekat itu, soal perbekalan aku sudah menyiapkannya. Tapi pertama tama kita sarapan terlebih dahulu."

***

Pria tinggi itu kembali terbangun ketika merasakan aroma menusuk hidungnya bukan ini bukan aroma masakan ibunya,ini bahkan bukan aroma parfume adik cerewetnya yang membangunkan dirinya dari tidur lelapnya, ia sangat berharap kejadian sebelumnya adalah mimpi dan ia akan terbangun esok hari dan pemandangan yang ia lihat adalah langit-langit kamarnya. Ia benar-benar merindukan rumahnya,ibunya dan juga adik bawelnya itu.

Kembali pada Rowoon yang ia lihat masih sama seperti sebelumnya, suasana temaram dengan bau menyengat. Seketika harapannya pupus, ketika melihat siapa yang ada dihadapannya. "Eo,Rowoon-ah! Kau sudah bangun,mau melihat sesuatu hum?"

Rowoon menatap gadis itu sengit, gadis bermata sipit dengan rambut apinya serta sayap kelelawarnya. Jangan lupakan darah yang berada disudut bibirnya. Pantas saja baunya menusuk dan kuat sekali seperti aroma darah yang terbakar. "Lihatlah! Kau merindukannya bukan?"

Wanita itu meniupkan nafasnya pada sebuah kain yang ada disana. Rowoon bisa melihat adiknya dari sana. "Aku pikir aku bisa sedikit bermain dengannya," gadis itu tertawa jahat dan berjalan mengelilingi Rowoon.

"Lepaskan dia, dia tidak bersalah. Kau bisa membunuhku tapi kau ku pastikan tidak bisa menyentuhnya!"

"Ow ow kakak yang satu ini manis sekali, aku bisa saja membunuhmu, tapi gadis itu terlalu mengganggu. Dan akan aku pastikan aku akan menyingkirkannya sebelum membunuhmu."

Rowoon menyeringai, "Coba saja, tapi aku pastikan kau yang akan kalah!"

*
*
*

Maaf updatean nya sedikit because lagi uas:'v

Jangan lupa tekan bintang

Buku Misterius[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang