Aku memutuskan untuk tidak kembali ke rumah dan menetap di sini. Aku mengambil kerja sambilan untuk mencukupi kebutuhan ku. Dan tentu saja sebagai anak yang berbakti, aku masih menghubungi orang tua ku.Setelah kejadian penembakan, aku berteman dengan mereka berdua. Tembakan yang mengarah pada Vampir-san tidak berada di titik fatal, sehingga tidak terlalu membahayakan nyawa nya. Dia pulih dalam waktu yang cukup cepat.
"Oi vampir" panggil ku. Hari ini ulang tahun Ro-to-san. Boro-boro memberi hadiah, beli saja belum. Hey, untuk orang yang bisa memberi kan mobil pada orang lain, hadiah apa yang bisa ku beli?
"Teman mu itu, apa yang dia nggak punya?" tanya ku. Vampir jadi-jadian itu tersedak oleh minuman yang di pesan nya.
"Ha? Gimana?" tanya nya lagi. Mengusap minuman nya yang menyembur, untung saja aku tidak kena.
Untuk orang yang penghasilan nya pas-pasan seperti ku, rasa nya canggung untuk memberi nya kado ulang tahun.
Tidak lebih dari kue buatan sendiri. Bukan kue mewah atau pesanan khusus atau apa. Uang ku tidak cukup untuk hal seperti itu. Karena seperti nya kurang, ku selipkan juga lima tiket ke taman hiburan.
"Ro-to-san, otanjoubi omedetou!" ucap ku sambil tersenyum. Setidak nya aku kasih sesuatu lah, haha. Dia tampak terlejut dengan hadiah ku. Dia tidak suka mungkin ya?
"Etto, kamu nggak suka hadiah nya?" tanya ku berhati-hati. Ro-to-san menggeleng.
"Bukan begitu kok, hanya saja kukira kamu itu orang yang hadiah nya sesuatu yang agak jahil. Seperti, 'nama ku adalah blabla, anggap itu hadiah ulang tahun!' atau sesuatu yang seperti itu" ucap nya.
"Ano na, aku nggak semiskin itu sampai hanya memberi hadiah kata-kata pendek yang tidak berguna" ujar ku kesal. Memang sih gaji ku pas-pasan, makan pas-pasan, baju juga pas-pasan. Tapi nggak sampai pas-pasan juga buat hadiah ulang tahun orang lain. Uh, kue nya, kue nya ku buat penuh perjuangan jadi tidak terhitung pas-pasan!
"Makasih, Namae. Selain kue dan tiket, boleh aku minta satu hadiah lagi?" tanya Ro-to-san. Aku menatap nya bingung.
"Hem? Asal aku mampu dan bukan hal memalukan sih boleh saja" aku masih bingung.
"Hoi Namae, sampai kapan kamu mau memanggil kami dengan sebutan itu?" tanya Vampir-san.
"Boleh tau nama asli mu?" pinta Ro-to-san.
[ Aaa, padahal cuma ditanyai nama asli ku siapa. TAPI KENAPA JANTUNG KU DISCO?!?!?! ]
Aku menunduk kan pandangan ku.
"Tidak boleh?" tanya nya.
"Sebagai ganti nya, kau boleh memanggil ku seperti orang lain memanggil ku! Kau tidak perlu memanggil ku Ro-to-san lagi!"
"Jadi, tolong beri tahu nama mu" pinta nya sekali lagi.
"Apaan sih, tanpa iming-iming seperti itu pun, aku akan memberi tahu nama ku. Tapi, toh, kau sudah mengatakan nya"
"Nama ku . . .
.
Esok nya kami pergi ke taman bermain, bersama Soraru-san dan Nqrse-san. Rasa nya seperti mimpi.
[-]
Yang ultah siapa, yang seneng siapa TT
Harus nya kemarin ku publish, tapi ide lanjutan nya baru datang hari ini, yasudah lah.
[ 叶, お誕生日 おめでとう!!! ]
[ Kanae, selamat ulang tahun!!! ]
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]way to kill you
Fiksi Penggemaraku adalah seorang pengagum. dari sosok yang terlihat begitu sempurna di mata ku. suatu saat sosok itu berkata "salah satu keinginan ku adalah mati secepat nya" baiklah, ku kabulkan keinginan mu.