Setelah tiga tahun dibubarkan, tim RedPink akhirnya terbentuk kembali karena ditugaskan untuk menyelesaikan misi kelas S. Banyak hal yang tak terduga terjadi selama menjalankan misi. Mampukah mereka menyelesaikan tugas untuk menguak kasus-kasus dari...
Sepuluh orang dilarikan ke rumah sakit akibat cedera termasuk Sowon yang bisa dibilang korban terparah, untungnya dalam insiden ini bisa dipastikan tidak ada korban jiwa. Beberapa polisi juga dikerahkan untuk menyidik area sekitar. Mereka berpencar guna mencari bukti tentang dalang dari kejadian ini.
Sebagian tamu undangan dipersilahkan untuk pulang, tapi beberapa orang ditahan guna dimintai keterangan. Termasuk Jisoo, Irene, Rose dan Yeri, mereka termasuk orang yang tidak diperbolehkan untuk meninggalkan ballroom. Bukan tidak boleh sebenarnya, tapi mereka sengaja tetap disana untuk melanjutkan investigasi.
Keluarga JYP sudah meninggalkan gedung, dikatakan jika mereka segera dibawa kerumah sakit. Entah apa maksudnya itu, jelas-jelas mereka semua selamat dan Yeri sendiri yang melihat jika JYP dan Taemin sudah lebih dulu pergi sebelum insiden penembakan sang calon istri.
Wendy yang masih terkejut mulai memeriksa seluruh cctv di sekitar gedung. Wendy sama sekali tidak menemukan kejanggalan dalam hal ini. Tapi dari informasi yang ia temukan, para penembak itu berasal dari luar negeri. Mereka biasa dibayar untuk membunuh seseorang. Besar kemungkinan jika mereka disewa seseorang yang membenci keluarga JYP atau mungkin Sowon itu sendiri.
Jennie dan Joy sekarang sedang menyusul Lisa dan Seulgi. Memberikan mereka baju baru dan berakting seolah mereka adalah kumpulan wanita sosialita yang sekedar lewat. Terlebih lagi Joy yang memang asli seorang wanita yang hobby menghamburkan uang ia tak perlu bersusah payah untuk berakting.
"Ya ampun, ada apa ini pak polisi. Apakah ada pembunuhan disini? Sangat mengerikan." Ucap Joy dengan sedikit centil.
"Maaf nyonya, kami sedang melakukan penyelidikan mohon untuk tidak menggangu pekerjaan kami." Jawab seseorang yang menarik perhatian Joy, wajahnya sangat mirip dengan idolanya. Jika tidak ingat misi, mungkin Joy akan menculik lelaki ini dan membawa kerumahnya.
"Sayang sekali, padahal saya hanya ingin berbincang dengan anda. Anda tampan." Lelaki yang bernama Jaehyun itu hanya tersenyum dan undur diri, berbeda dengan rekannya yang kini menatap tajam keempat wanita didepannya.
" Jika kalian tidak ada urusan, segera pergi dari sini." Lelaki berkulit putih itu hanya pergi tanpa meninggalkan kesan yang baik. Seulgi hampir saja mencakar wajah sok dinginnya itu. Bagaimana bisa disaat yang lain menatap mereka penuh kagum, dia malah berekspresi seolah tidak mengharapkan mereka berada disini.
"Sabar kak Seul, sabar." Joy menepuk pelan lengan Seulgi.
"Kak Wen, sekarang kita berempat bakalan masuk ke hotel. Tolong urus masalah cctv dan yang lainnya." Ucap Lisa kepada seseorang disana.
"Oke, kalian bisa lewat pintu utama. Untuk cctv bakalan gue manipulasi selama 10 menit, good luck guys"
Disisi lain Jaehyun yang kini tengah berkeliling tak sengaja melihat gadis yang dulu pernah dia beri minum. Ia sedikit merasa kaget, dunia tidak selebar itu ternyata. Tapi bukankah terlalu aneh di saat seperti ini ia malah masih asik menikmati cake yang tersedia. Normalnya orang akan sedikit trauma bahkan meminta untuk pulang karena takut. Karena penasaran Jaehyun segera menghampiri gadis itu.
"Hay"
Rose menoleh dengan pelan, mendapati seorang pria yang dikenalnya membuatnya sedikit shock, kenapa lelaki itu ada disini. Di samping malu, ia juga agak khawatir jika orang ini mulai bertanya yang aneh-aneh. Dilihat dari keadaannya sekarang sepertinya dia seorang polisi. Lihat, dia juga membawa pistol.
"Eh,Anda siapa ya? Maaf sekarang saya harus menghampiri teman yang lain. Permisi." Rose segera berlari meninggalkan Jaehyun yang lagi-lagi tengah terkekeh geli melihat tingkah lucu Rose.
Ditempat lain rupanya Sehun tengah menjalankan tugasnya. Dan ternyata yang ia interogasi tak lain adalah Taehyung dan Jisoo. Jisoo berakting seperti sedang ketakutan dengan tangan yang memeluk lengan Taehyung. Wajahnya sedikit ia sembunyikan sebagai bukti bahwa ia trauma sekarang. Taehyung yang sejak tadi di abaikan kini merasa sedikit senang karena gadis ini dulu lah yang memeluknya.
"Saya dari kepolisian. Tolong jawab pertanyaan saya. Apa kalian melihat seseorang yang mencurigakan sesaat sebelum penembakan?"
"Ya, saya melihatnya. Tadi dari balik tiang itu ada seseorang yang mengintip. Awalnya saya kira dia tukang sapu, tapi tak lama suara tembakan terdengar. Saya dan kekasih saya akhirnya bersembunyi di balik meja ini untuk menyelamatkan diri." Jelas Taehyung dengan sempurna. Jisoo bahkan takjub dengan cara berbicara lelaki yang dipeluknya ini. Yah, wajar saja. Ia seorang detektif senior pasti tidak sekali dua kali mengalami hal seperti ini.
"Bagaimana dengan nona?" Kini Sehun beralih bertanya kepada Jisoo. Dengan cepat Jisoo mengubah ekspresi nya menjadi ketakutan.
"S-saya tidak melihat apapun pak, tapi yang jelas mereka menembaki Sowon berkali-kali."
Air mata Jisoo pun turun seolah kembali mengingat kejadian mengerikan untuk seorang gadis. Jisoo tau jika polisi ini bukan seseorang yang mudah dibodohi seperti yang lainnya. Jadi ia sedikit improvisasi agar semuanya berjalan lancar.
Tak melewatkan kesempatan, Taehyung mendadak memeluk Jisoo dengan erat. Tentu saja Jisoo kaget, apa ini karena aktingnya yang terlalu mendalami atau lelaki gila ini memanfaatkan situasi.
"Maaf pak, calon istri saya sekarang sangat trauma. Bisakah kami meninggalkan tempat ini?"
Setelah berpikir cukup rasional. Sehun memperbolehkan mereka berdua untuk keluar dari sini. Tidak ada untungnya juga menahan orang yang tidak tau apa-apa. Taehyung dan Jisoo segera pergi meninggalkan Sehun dengan tangan yang saling bergandengan.
Dasar polisi bodoh. Jisoo melirik sekilas kearah Sehun dan menunjukkan seringainya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
______________________________________
Mohon maaf lagi-lagi alurnyaa terlalu cepett dan berantakan 🙏🙏
Btw suka banget sama ekspresi mbak Jis yang itu. Sampai download videonya dan bikin gif sendiri 🤣🤣